gak vote comment gue gantung satu bulan lagi baru tau rasa😏
"Ada gila-gilanya juga nyakap lo, Rhe."
Rhea mengangguk mengiakan. Kepalanya pusing akhir-akhir ini karena Mamanya selalu menyuruh Rhea untuk kenal lebih dekat dengan Saga. Entah menyuruhnya untuk jalan bareng, makan bareng, pergi menonton ke bioskop, bahkan menyuruh Rhea untuk fitting baju pengantin dan melihat gedung pernikahan mereka. Buat pusing saja!
"Aduh, gue belum mau nikah, tapi orang tua gue bahkan udah cetak undangan! Malahan katanya hari ini mau dibagiin ke keluarga besar! Gila gak tuh?!" Rhea memijat pelipisnya beberapa kali, merasa pusing dan juga badannya tidak enak.
"Sabar ya, Rhe... Mau gimana lagi, mau gak mau lo harus mau kalau gini." Agnes menepuk punggung Rhea beberapa kali. "Harusnya lo ikut kencan buta waktu itu sama gue, siapa tahu lo jadi sama temen pacar gue sekarang. Siapa tahu aja lo diajak kabur sama tuh orang." celetuk Agnes.
"Yang ada makin gila gue, Nes!"
"Padahal orangnya cakep banget! Emang si Saga cakep gak gue tanya?"
"Cakep! Kerjaannya juga bagus!" balas Rhea. "Sayangnya pacar orang."
Agnes mendekat pada Rhea. "Jadi kalau dia bukan pacar orang lo mau?"
"Maulah." Agnes menutup mulutnya kaget. "Mending nikah sekalian daripada dianggap belum moveon terus."
"Lo serius?"
Rhea mendelik kesal.
"Tapi ini jadinya lo jadi gak nikah sama si Saga itu?" Agnes masih terus penasaran. Bahkan dia tidak peduli dengan jam istirahatnya yang dipakai untuk bercerita seperti ini.
Rhea menghela napas berat. "Kayaknya jadi... semuanya udah disiapin lo pikir aja!"
"Terus pacarnya Saga?"
"Gak tau deh. Si Saga bilang itu urusan dia. Gue gak tahu dia mau lanjut sama tuh cewek apa jadi nikah sama gue. Gue tim pasrah aja deh. Kalau dia mau kabur sama tuh cewek aja gue gapapa dah serius." Rhea menaruh kepalanya di atas meja. Kepalanya benar-benar merasa pusing.
Agnes memijit pundak Rhea untuk menenangkan temannya itu. "Badan lo panas, Rhe! Sakit lo?" Agnes meraba-raba kening Rhea yang panas.
"Iya nih kayaknya..." balasnya lemah.
"Lo balik aja kalau gitu,"
"Nanti aja deh,"
Agnes berdecak. "Gue telepon deh calon suami lo."
Rhea lantas bangun. "Gila kali lo. Mana mau dia!"
"Siapa tahu?"
Tanpa pikir panjang Agnes langsung mengambil ponsel Rhea yang tergeletak di atas meja, membuka kontak, lalu menekan panggilan saat nama Saga tertera di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
GHOST ROOMS [SELESAI]
Ficțiune adolescenți(Ghost series #4) Ada sepuluh pintu misterius di asrama terbengkalai dekat sekolah. Lalu, dengan bodohnya Rhea dan Nagara membuka pintu yang tak pernah tersentuh selama puluhan tahun itu. Teror pun dimulai, namun ingat peraturan ini; Membuka satu pi...