(Ghost series #4)
Ada sepuluh pintu misterius di asrama terbengkalai dekat sekolah. Lalu, dengan bodohnya Rhea dan Nagara membuka pintu yang tak pernah tersentuh selama puluhan tahun itu. Teror pun dimulai, namun ingat peraturan ini;
Membuka satu pi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
《Bagian 1- Asrama》
"Mah, aku berangkat dulu,"
Rhea menarik dua koper bawaannya menuju Sahara di ruang keluarga. Sahara hanya meliriknya sekilas, mengangguk, lalu kembali mengelap foto putri kesayangannya yang baru saja meninggal tiga bulan lalu, Shea-saudara kembar dari Rhea.
Rhea dan Shea adalah kembar tidak identik. Rhea sebagai kakak dan Shea sebagai adik. Mereka hanya berjarak lima menit. Anehnya mereka diperlakukan berbeda meski hanya berjarak lima menit saja. Apa karena Rhea tak se-cantik adiknya, Shea? Atau tak se-cerdas Shea yang setiap bulannya memboyong piala?
Jika dipikir kembali, Rhea memang kalah telak dari Shea, dari segi fisik maupun kemampuan. Apa yang dimiliki Shea tidak mungkin jadi milik Rhea, namun Shea bisa memiliki semua yang Rhea punya, termasuk Mama dan Papa.
Dibandingkan sudah jadi hal biasa. Rhea terbiasa dengan perbandingkan yang dalam hati sering dia iya 'kan. Rhea akui, dia berada di posisi yang berbeda dengan Shea di mata orang lain. Jaraknya terlampau jauh, hingga Rhea tak sanggup untuk menyetarakannya. Pernah Rhea coba, hasilnya hanya tawa, tawa ejekkan dari orang-orang.
"Lo serius kembarannya Shea?" tanya teman sekelas SMP Rhea saat pertama kali mengetahui kalau dia saudara kembar Shea, sang bintang sekolah. Rhea hanya mengangguk saat itu. lalu orang itu nyeletuk lagi, "Beda, ya. Shea cantik lo biasa aja. Mana Shea pinter banget lagi, lo ranking berapa di kelas, gue lupa?"
"Tujuh,"
Orang itu tertawa, "Beda level, ya. Kok lo bisa sih beda gitu sama dia? Gak dari segi muka aja, tapi sifat juga? Atau emak bapak lo sama dia beda jangan-jangan?"
Rhea sempat berpikir akan hal itu pada dirinya sendiri. Apa dia bukan kembaran Shea? Apa dia bukan anak kandung dari Sahara dan Milan? Apa sebenarnya dia tertukar dengan bayi lainnya saat di rumah sakit?
"Kok kamu belum pergi?" suara Sahara menyadarkan Rhea. Masih dengan ekspresi kagetnya, Rhea mengangguk, lalu bergerak mencium punggung tangan Sahara.
"Aku pamit."
Sahara mengangguk kembali, tak beranjak berdiri untuk mengantar kepergiannya yang mugkin butuh waktu lama lagi kembali ke rumah ini.
Rhea menutup pintu mobil, kedua kopernya sudah dia taruh di bagasi mobil. Mobilnya melesat cepat membelah jalanan kota menuju SMA Pramudiya Bangsa yang jaraknya sekitar satu jam dari rumah. Diperjalanan Rhea menyibukkan diri bermain ponsel, menggulir instagram dan beberapa aplikasi lainnya. Sampailah dia di tempat tujuan, mobilnya telah terparkir di parkiran SMA Pramudiya Bangsa yang luar biasa besar. Ternyata rumor orang-orang mengenai besarnya sekolah ini benar.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.