(Ghost series #4)
Ada sepuluh pintu misterius di asrama terbengkalai dekat sekolah. Lalu, dengan bodohnya Rhea dan Nagara membuka pintu yang tak pernah tersentuh selama puluhan tahun itu. Teror pun dimulai, namun ingat peraturan ini;
Membuka satu pi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hujan sudah mengguyur kota sejak sore tadi hingga kini tengah malam. Kapasitasnya tidak besar, namun hujan ini begitu awet mengguyur hingga suara gemericiknya masih terdengar. Menurut Rhea ini begitu menangkan. Untuk kali ini pikiran Rhea sedang kacau sejak beberapa hari lalu. Ia tidak dapat berpikir dengan jernih, hingga tanpa sadar Rhea sudah duduk berjam-jam di meja belajarnya sambil memandangi hujan di luar jendela.
drett drett drett
Ponsel Rhea lagi-lagi bergetar untuk kesekian kali. Rhea mengambil ponselnya setelah sekian lama mengabaikan pesan-pesan itu.
Agnes : Rhe, are you okay?
Rhea kemudian membaca pesan-pesan yang lain.
Saga : Rhea lo gak apa-apa?
Saga : Gue di bawah
Saga : Lo gak apa-apa, kan?
Saga : Gue balik dulu kalau gitu, ya.
Rhea : Gue baik-baik aja, Ga. Maaf ya gak nyusul lo ke bawah.
Rhea tidak membaca pesan-pesan lainnya. Ia kembali menutup ponsel dan memandang keluar jendela kembali.
Lagi-lagi Rhea teringat dengan pertemuannya dengan Nagara di supermarket beberapa hari lalu.
Begitu banyak pertanyaannya di kepala yang tidak menemukan jawaban sama sekali. Meskipun Rhea berulang kali bertanya, tetap saja tidak ada jawaban pasti dan dimengerti yang Rhea dapat.
Rhea mengambil ponselnya lagi, membuka kontak dan daftar orang yang ia blokir, lalu menekan satu nama yang ada di sana.
Nagara.
Jari jempolnya lalu menekan satu tombol. Tak lama, panggilan itu tersambung. Rhea mendekatkan ponselnya ke telinga dengan sisa keberanianya.
"Halo?"
...
Cafe mémoire
Rhea turun dari taxi yang dinaikinya. Sejenak, ia menghela napas panjang sebelum masuk ke dalam cafe itu. Lonceng menggantung di pintu cafe berbunyi begitu Rhea mendorongnya, tak lama salah satu pelayan cafe bernuansa Prancis itu menyapa Rhea dan bertanya.