Bagian 35 : Room No. 7

5K 897 70
                                    

Play song:

Tulus - Interaksi

..

Jika bisa memilih tak bertemumu

Pasti itu yang kupilih

Jika bisa kuhindari garis interaksi

Itu yang kupilih

..

Terhitung, sudah seminggu lamanya Rhea mencoba menghindari seorang lelaki bernama Nagara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terhitung, sudah seminggu lamanya Rhea mencoba menghindari seorang lelaki bernama Nagara. Sebisa mungkin Rhea menghindari garis interaksi di antara mereka. Bukan apa-apa, Rhea hanya butuh waktu. Waktunya untuknya kembali menata diri.

Namun, Rhea lupa jika mimpi buruk yang menerornya akan datang sewaktu-waktu. Itu artinya Rhea harus berhubungan kembali dengan Nagara yang seminggu ini susah payah dia hindari. Rhea tidak punya pilihan selain menerima, bersikap seolah tak terjadi apa-apa. Bersikap seolah baik-baik saja seperti sebelumnya. Namun, untuk mencapai kata baik-baik saja sepertinya sulit dicapai disituasinya kini. Rhea tak bisa lagi membohongi diri.

"Hai, Rhe!"

Nagara menyapa begitu Rhea sampai di depan asrama tua. Sudut bibirnya terangkat membentuk senyum canggung.

Rhea tak membalas sapaan itu, dia berjalan duluan masuk ke dalam asrama tua, lagi-lagi dia menghindar.

Nagara menelan kekecewaan sambil menyugarkan rambut ke belakang, frustasi. Kesal pada diri sendiri. Dia lantas berjalan cepat untuk menyamai langkahnya dengan Rhea.

Tatapan Rhea begitu dingin, menjurus ke depan tanpa menoleh sedikitpun pada Nagara yang berdiri di sampingnya. Sudah seminggu ini Nagara tidak bertemu Rhea, namun bayangnya terus berputar di kepala membuat Nagara hampir gila.

"Are you okay?" Nagara menahan lengan Rhea yang hendak membuka pintu kamar nomor 7.

Rhea melepaskan cekalan Nagara cepat sambil membuang arah pandang. "Menurut lo?"

"Enggak. Lo lagi gak baik-baik aja."

"Yaudah, anggap aja gitu." Balas Rhea, terlihat cepat-cepat ingin menyudahi.

"Lo kecewa sama gue, kan?"

Rhea menoleh pada Nagara dengan tatapan dingin. "Kak, please, kita bisa fokus ini dulu gak?" Tangan Rhea masih memegang knop pintu.

"Oke. Tapi lo janji setelah masalah nomor 7 ini selesai lo harus mau ngomong sama gue, lo jangan hindarin gue, lo mau denger penjelasan gue."

Rhea memutar mata kesal. Tanpa banyak bicara lagi dia membuka pintu itu tanpa aba-aba. Nagara sontak terkejut dan meneriaki nama Rhea. Namun, pintu itu kini telah terbuka lebar.

GHOST ROOMS [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang