Bagian 40 : Hal Mengejutkan

4.9K 807 98
                                    

Selamat datang kembali di cerita Nagara-Rhea! Selamat membaca🧟‍♀️

Selamat datang kembali di cerita Nagara-Rhea! Selamat membaca🧟‍♀️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Rhe, lo masih sakit, kah?"

Rhea menoleh pada Dona, lalu menggeleng pelan. "Enggak kok. Kenapa emang?"

"Lo diem aja dari tadi pagi. Gak biasanya lo gini," Luna menambahkan.

"Iya gitu?" Rhea tertawa kecil. "Gue oke kok!"

"Serius?"

"Hm." Rhea tersenyum. "Kalian tenang aja."

Suasana kantin ramai pengunjung. Tidak heran, ini sudah masuk jam istirahat. Jika ditanya tempat mana yang paling ramai saat jam istirahat pasti kantin bukan? Rhea dan teman-temannya sudah duduk di tempatnya kini sekitar 30 menit lalu. Semangkuk bakso yang mereka pesan tadi pun sudah hampir habis dan masuk ke dalam perut, minum pun tersisa seperempatnya.

"Eh, sebenernya gue kepikiran ini dari lama sih, tapi gue lupa terus mau tanya ini," Siera tiba-tiba membuka pembicaraan. Teman-temannya langsung menatap Siera penasaran. "Kan ada 10 pintu misterius di asrama tua itu dan semua isinya katanya tumbal dari sekolah ini?"

"Kayakanya sih gitu. Dari beberapa makhluk yang gue temui di sana, mereka bilang gitu. Itu perbuatan dari kepala sekolah pertama sekolah ini,"

"Yang fotonya dipajang di lobi asrama tua itu?" Dona memastikan.

Rhea mengangguk.

"Pantes gue setiap lihat foto itu, gue merinding terus bawaannya!" Luna bergidik ngeri.

"Iya, iya, sama gue juga!"

"Nah, yang jadi pertanyaan gue tuh, kenapa pintu itu cuman berhenti diangka 10? Kenapa gak ada pintu ke-11, 12, dan seterusnya? Apa yang buat pintu itu berhenti di angka 10? Apa tumbalnya cukup 10 orang aja buat sekolah ini berdiri kokoh kayak gini?"

"Lah, iya ya..." Dona menimpali. "Menurut lo gimana, Rhe?"

"Gue sama Kak Na..." Rhea mengerem perkataannya, dia kemudian berdeham pelan. "Gue sempet mikir gini sebelumnya, dan gue belum nemu jawabannya sampai sekarang. Tapi gue yakin, jawabannya ada di pintu nomor 10."

Siera mengangguk mengerti. "Kok gue malah takut ya, sama pintu terakhir itu? Gue takut lo kenapa-kenapa masa. Lo masih dimimpi buruk, kan?"

"Hm. Semalem gue mimpi buruk,"

"Kalau gitu lo nanti malem bakalan buka pintu itu lagi dong sama Kak Nagara?"

Rhea terdiam sejenak sebelum akhirnya mengangguk. "Ya... mau gak mau iya."

"Kenapa?" Luna bertanya bingung ketika melihat perubahan ekspresi dari Rhea. "Lo ada masalah kah sama Kak Nagara? Kemarin dia nanyain ke gue, lo udah pulang atau belum ke asrama. Gue bingung kalian kenapa gak balik bareng,"

"Ah, itu..." Rhea menggigit bibir bawahnya. "Gue sama dia mutusin buat saling maafin dan buka lembaran baru. Gue gak ngerti sebenernya hubungan gue sama dia apa. Kenapa tiba-tiba gue seolah mengakhiri hubungan gue sama dia padahal kita gak pernah ada hubungan apa-apa,"

GHOST ROOMS [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang