Part 39

87.3K 7.5K 1.1K
                                    

Halo gaisss, apa kabar pembaca Friendhome yang paling sabar dan tidak sombong?

Thank you buat kalian yg selalu nungguin cerita ini dan rajin nanyain ke aku kapan update. Maaf aku gabisa balesin satu-satu, karena aku juga gatau update-nya kapan 😭

Dan ini diaaa!! Update niihh!!

***

"Dam, mau starbucks, nggak? Lagi buy 1 get 1 nih."

Adam mengangkat kepalanya dari layar laptop, lalu menoleh ke Olivia yang duduk di meja seberangnya.

"Oh, boleh, Liv. Pesen aja."

"Oke, lo mau apa?"

"Americano."

Olivia mengangguk paham, lalu tampak berkutat dengan ponselnya untuk memesan kopi.

Wanita itu pun meminta salah seorang OB untuk melakukan pick up langsung ke store yang ada di lantai dasar gedung ini.

Sementara Adam kembali fokus pada laptop di hadapannya, hingga notifikasi dari whatsapp web muncul di pojok kanan bawah pada layar laptopnya.

Arin : Makan apa kita nanti malam?

a. nasi goreng
b. soto
c. sushi hiro

Adam tersenyum pelan membaca pesan Arin dan langsung memahami keinginan wanita itu.

Adam : Pasti c sih jawabannya

Arin : Yap! Benar!

Arin : Aku jemput kamu jam set 6 yaa

Arin : Kalo disuruh lembur sama bos kamu yang mas mas tukang selingkuh itu jangan mau, bilang mau pacaran

Arin : Dia punya pacar gasih, Dam?

Adam : Mas Pandu namanya, Rin.

Adam : Kayaknya enggak sih, tapi gatau juga

Arin : Terus nggak jadi sama selingkuhannya itu?

Adam : Gatau sayang

Arin : Ih kamu kok gosipnya setengah setengah

"Adam!"

Suara seorang lelaki seketika mengejutkan Adam, hingga jarinya refleks menekan alt+tab untuk menutup laman whatsapp web yang menampilkan isi chatnya dengan Arin.

Adam mengembuskan napas lega, saat melihat sosok Sabda yang berdiri di samping mejanya, alih-alih Pandu yang baru saja dibahas Arin dalam chat.

"Iya, Mas?"

"Saya habis ketemu Pak Nirwan, dia nitipin voucher ice skating buat kamu. Katanya kamu disuruh main ke sana, kalo ada waktu. Dikasih banyak nih, bisa ajak pacar kamu sekalian."

Sabda menyodorkan beberapa lembar voucher wahana ice skating, yang ia dapatkan dari salah klien yang projectnya ditangani Adam.

"Wah, makasih ya, Mas. Nanti saya bilang makasih juga ke Pak Nirwan."

"Iya, sama-sama. Have fun, Dam!"

Sabda pun berlalu untuk kembali ke ruangannya, sosok bosnya tadi hanya tak sengaja melintas, saat baru kembali dari meeting di luar kantor.

"Hmm, butuh pacar tuh, buat main ice skating, Dam!" Suara Sofi seketika menimpali, saat melihat Sabda sudah berlalu.

Adam hanya tertawa pelan menanggapinya.

"Liv, lo bukannya suka ya main ice skating?" Sofi kembali bersuara, kali ini berbicara pada Olivia.

"Lumayan sih, tapi udah lama nggak main."

FriendhomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang