Bersama dengan istrinya, langkah terburu-buru semakin membuat nafas dokter cantik itu terngah. Dan karena hal itu juga, kejutan yang sudah dr. Adelia persiapkan menjadi terbengkalai dan gagal.
Tidak hanya itu, karena rasa cemas dan terburu-buru membuat ustadz Yusuf tidak memperhatikan panggilan telepon dari Hanan adiknya. Ia hanya berfokus pada jalan dan laju kendaraannya saat menuju rumah sakit.
Bahkan saat sampai di parkiran saja, Ustadz Yusuf keluar dari mobil dan meninggalkan dr. Adelia begitu saja. Ia berlari dengan cepat ke dalam rumah sakit karena mencemaskan banyak hal. Pakaiannya hari itu terbilang cukup berbeda dari biasanya, sehingga itu memudahkannya dalam aktivitas berat seperti ini. Jeans hitam, jaket, dan kaos oblong berwarna putih, topi hingga kets tampak membuat ia terlihat seperti dulu. Saat ia masih menjadi gengster. Sedangkan dr. Adelia hanya mengenakan gamis polos dengan renda berwarna cream yang selaras dengan hijabnya.
Belum sampai di ruang rawat Ainun, Ustadz Yusuf di buat terhenti oleh dering telepon di kantung celananya. Jantungnya tiba-tiba saja berdebar saat melihat panggilan telepon itu dari nomer telpon asing yang tidak tersimpan di kontaknya.
Panggilan telepon dari nomor baru yang tidak pasti siapa pemiliknya.
081xxxxxxxxx
Sejenak menarik nafas sembari mengumpulkan tenaga.📞
"Hallo,
Assalamualaikum" gugup. Suara ustadz tampan itu tidak setegas sebelumnya."Waalaikumussallam" suara seorang gadis yang terdengar tidak asing.
"Dek" memotong ucapan itu secepatnya.
"Yaah,, ketauan deh"
Ustadz Yusuf akhirnya bisa sedikit bernafas lega mendengarnya. Perasaan yang sebelumnya terasa bercampur aduk, kini sedikit berubah tenang.
"Kamu,
Kamu dimana sekarang?
Bukannya pagi ini jadwal operasinya?" Sejenak melihat ke arah jam di lengan kirinya.Hening sesaat. Hanya terdengar suara berisik tidak jelas, sehingga ustadz Yusuf di buat membeku.
"Di rumah sakit lah. Emang di mana lagi?" Berbohong. Ainun menapik rasa bersalah dalam hatinya.
"Abang sekarang di rumah sakit"
"Kamu keluar sama Hanan kan?!" Lanjutnya dengan sebuah pertanyaan.
Samar-samar terdengar suara tertawa yang di paksakan.
"Iya. Aku keluar sama Hanan" terdengar ringan. Riuh kendaraan semakin membuat percakapan itu harus dengan suara yang lebih keras.
Langkah yang tergopoh-gopoh dari seorang gadis cantik kini semakin mendekat ke arah ustadz Yusuf. Ia tidak bisa berlari cepat karena kondisi kehamilannya yang terbilang rawan dan lemah. Hal itu membuat dr. Adelia harus mempercepat langkahnya karena ingin menyampaikan sesuatu.
"Mas!" Meraih bahu suaminya. Ia berhenti dengan nafas yang terdengar melelahkan.
"Tadi, Hanan telpon. Dia bilang sudah menghubungi kamu mas, tapi gak di angkat-angkat" masih berusaha mengatur nafas. Dokter cantik itu kini berusaha mengatakan sesuatu.
"Hanan bilang, dia gak ketemu sama In. Sekarang dia lagi cari kerumahnya, karena perawat bilang, In udah pulang" lanjutnya.
Seketika itu Ustadz Yusuf kembali di buat terkejut. Karena entah apa yang sudah terjadi sebelumnya, namun kepergian Ainun berarti ia juga telah membatalkan operasinya sendiri. Dengan keadaan itu, ustadz Yusuf berusaha tidak membuat Ainun ingin mengakhiri panggilan telepon itu. Karena ada hal yang sangat mencurigakan baginya, sehingga ia harus berhati-hati. Sehingga ia tidak kehilangan kontak dengan gadis cantik cinta pertamanya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
AINUN s.2 [On Going]
RomanceKisah bermula setelah pernikahan megah nan mewah itu. Perasaan yang perlahan mulai tumbuh di antara keduanya ternyata menjadi Boomerang. Karena sumpah yang Reval utarakan sebelumnya mungkin saja akan membuatnya harus berjuang melindungi sang istri d...