Dari kejauhan, seorang dokter berparas ayu dengan perutnya yang mulai terlihat buncit, sorot matanya tidak beralih. Meski setiap jengkal tubuh dan bayangan lelaki bertubuh tinggi itu telah lenyap dan hilang dari jangkauan pandangannya, dokter Adelia masih menatap pilu karena iba. Ia bisa merasakan perasaan Reval yang kehadirannya selalu di tolak semua orang bahkan juga oleh orang tuanya sendiri. Akan tetapi, ia tidak bisa berbuat apa-apa terlebih saat Papa Dista memberikan penjagaan yang ketat di kamar Ainun. Ia sebenarnya ingin membantu Reval agar bisa bertemu dengan istrinya, namun ia sendiri tidak tau harus bagaimana untuk bisa memberikan celah pada Reval.
Hembusan nafas panjang mengakhiri perasaan bersalah itu. Dokter cantik yang tengah mengandung itu kembali melanjutkan langkahnya ke sebuah ruangan. Ruang rawat yang di depannya telah berjaga dua orang setiap harinya selama 24 jam secara bergantian. Ia melakukan pengecekan terhadap kondisi Ainun seperti biasanya, yang sesuai dengan aturan yang telah diberlakukan oleh Papa Dista.
"Maaf!
Kakak belum bisa bantu banyak hal buat kamu dan Reval"Terdengar seperti aduan. Sebab ia sangat ingin membantu untuk mempertemukan kedua pasangan ini. Namun, memang tidak ada kuasa yang bisa Adelia lakukan untuk saat ini. Tangan kecilnya mengelus wajah pucat Ainun sebelum pergi dan kembali bertugas.
.....
Waktu berputar lambat. Terutama bagi Reval yang tidak sedikitpun ingin menyerah untuk menemui istrinya. Sudah begitu banyak tumpukan pakaian, mainan hingga perlengkapan bayi telah bersarang di dalam ruang kerjanya. Keranjang bayi, kereta bayi, sepatu, hingga segala hal yang berkaitan dengan bayi, telah Reval sediakan. Namun dari itu semua, depresi berat yang ia hadapi saat ini telah membuat ia lupa pada dunia dan juga tugasnya sebagai seorang dokter. Reval terlihat baik secara fisik, namun tidak dengan mentalnya. Terlebih saat ia tidak bisa menerima kematian dari calon bayinya akibat sang istri yang keguguran. Dalam ingatannya, hanya istrinya yang tengah sakit ringan dan tengah mengandung calon bayinya.
Berbeda dengan putranya, Papa Dista kini telah aktif bekerja seperti dulu. Ia kembali mengambil alih tanggung jawab rumah sakit yang sebelumnya telah ia limpahkan pada Reval. Selain kesibukannya mengurus rumah sakit, ia juga tidak lepas dari pengobatan Ainun yang hingga kini masih dalam keadaan koma. Papa Dista juga tidak pernah menyerah dengan terus memberikan perawatan terbaik, hingga mencari dokter hebat dari luar negeri. Namun, di balik usaha itu semua, hasil yang didapat masih seperti sebelumnya.
....
Satu bulan telah berlalu. Hari raya idul Fitri mereka rayakan dengan keluarga masing-masing. Tak terkecuali keluarga Adinata yang harus merelakan waktunya dan dihabiskan untuk tetap menjaga Ainun di rumah sakit.
Selang beberapa hari, Hanan adik dari ustadz Yusuf datang menjenguk. Dari tampilannya, ia terlihat telah rapi dan juga siap dengan semua persiapannya. Koper besar ia tinggalkan di dalam bagasi mobil sang kakak dan hanya membawa ransel besar di punggung nya. Langkah kaki berbalut sneaker hitam pavoritnya menekan setiap lantai menuju sebuah kamar. Hanan rupanya menyempatkan diri untuk berpamitan dengan Ainun sebelum ia pergi untuk melanjutkan sekolahnya di Kairo Mesir. Meski sempat tertahan, namun atas izin Papa Dista, ia diperbolehkan masuk untuk berpamitan.
Lelaki yang tak kalah tampan dari kakaknya itu perlahan masuk dan mendekat ke ujung ruangan. Ia sempat tertahan dengan nafas sesak karena tidak siap dengan perasaannya.
"Assalamualaikum kak" hembusan nafasnya diakhiri salam singkat. Tangannya menarik tirai putih yang sedikit transparan agar tidak ada lagi penghalang untuk ia bertemu dengan Ainun.
Apa yang ia lihat memang sesuai dengan yang ia bayangkan. Dengan kondisi yang masih sama seperti saat terakhir ia datang menjenguk, Ainun masih belum sadar dari koma. Kursi kosong di samping ranjang ia tempati dengan melepas ransel yang terus memeluk punggung nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AINUN s.2 [On Going]
RomanceKisah bermula setelah pernikahan megah nan mewah itu. Perasaan yang perlahan mulai tumbuh di antara keduanya ternyata menjadi Boomerang. Karena sumpah yang Reval utarakan sebelumnya mungkin saja akan membuatnya harus berjuang melindungi sang istri d...