"Ma, kurang Serena dimana?" Tanya Serena pada Alleta yang sedang mengusap kepalanya.
"Engga sayang, kamu sempurna. Anak mama gak punya kekurangan sedikitpun." jawab Alleta mencium kepala putrinya yang sedang berada dipangkuannya.Kedua wanita itu sedang bersantai di ruang keluarga, tanpa Alois, Rialdi dan Natayla.
"Terus kenapa si Zaki lebih milih si Nana daripada Seren?""Itu karna lo terlalu mahal buat dia Ren. Lo terlalu berharga buat cowo bajingan kaya si Zaki." sanggah Rialdi tiba-tiba saja sudah duduk disamping Alleta.
"Kalo dulu gue gak masang jarak sama si Zaki, gue gak ngelarang dia buat nyentuh gue terlalu jauh apa sekarang si Zaki masih sama gue?" Pertanyaan bodoh keluar dari mulut Serena begitu saja.
"Itu artinya lo sama bodohnya kaya si Nana! Dengerin, adek gue gak boleh jadi cewe murahan cuman gara-gara gak mau kehilangan cowo bajingan!" Kini nada bicara Rialdi sedikit naik "kalo lo ngebiarin siapapun nyentuh lo lebih jauh, berarti lo udah bukan adek gue lagi! Adek gue gak bakal jadi cewe murahan, inget itu!" Lanjutnya sambil memakan kripik yang berada diatas meja.
"Iya bang, iya. Lagian gue juga gak bakal ngelakuin hal bodoh itu." sewot Serena tak rela.
Tanpa mereka sadari, Natayla mendengar semua percakapan antara ibu dan anak itu. Awalnya ia ingin bergabung dengan Serena dan Alleta namun niatnya dia urungkan saat Serena bertanya pada Alleta kekurangan apa yang ia punya, ia sedikit merasa bersalah pada adiknya itu namun apa boleh buat semua sudah terlanjur, nasi sudah menjadi bubur.
Sebut dia terlalu lebay tapi ucapan Rialdi benar-benar membuat hatinya tergores, ia merasa dirinya sangat rendah saat mendengar Rialdi mengucapkan itu. Ia telah gagal menjadi adik dan anak dari keluarga ini.
Saat berbalik ia tak menyadari jika dirinya sedang berada ditangga, alhasil dia tersandung oleh anak tangga dan jatuh tersungkur membuat beberapa pelayan yang melihatnya langsung membantu Natayla dan ketiga orang yang berada di sofa sontak menoleh kebelakang.
Melihat Natayla yang terjatuh, Alleta langsung berdiri dan menghampiri Natayla.
"Kamu gak papa sayang?" Tanyanya saat berada di dekat sang anak.
Natayla menggeleng, namun saat ingin berdiri kakinya terasa nyeri membuatnya kembali terjatuh. Dengan segera Alleta memeriksa kaki Natayla dan mendapatkan pergelangan kaki anaknya itu terkilir.
Ia luruskan kaki anak keduannya sebelum memutarnya sekaligus membuat Natayla berteriak dan Serena maupun Rialdi meringis mendengar teriakan Natayla.
"Coba sekarang berdiri sayang." ujar Alleta memegang erat tangan Natayla. Natayla berdiri sedikit demi sedikit dibantu oleh beberapa pelayang dan Alleta. Benar saja pergelangan kakinya tidak sakit seperti tadi.
"Masih sakit?" Tanya Alleta mendapat gelengan dari Natayla.
"Lain kali hati-hati, jangan ceroboh lagi. Mama gak mau terjadi apa-apa sama kalian berdua." senyum Alleta pada Natayla.~~♡♡♡~~
Satu minggu berlalu setelah Natayla jatuh dari tangga, kini aula besar itu ramai karna kedatangan keluarga besar dan tamu undangan. Ya hari ini Natayla dan Zaki akan mengikat janji suci di depan penghulu.
Dengan perasaan yang hancur, Serena menemani Natayla yang sedang dirias sedemikian rupa oleh MUA kepercayaan mamanya.
"Na, udah beres?" Tanya Rialdi memasuki ruangan itu, terlihat Natayla sedang dipakaikan lipstick.
Rialdi tersenyum pada Natayla "cantik." ujarnya ingin mengacak ngacak rambut Natayla namun dicegah oleh Serena.
"Abang gak boleh, nanti riasannya rusak!" Peringatnya membuat Rialdi tersadar jika Serena berada di kamar Natayla.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsesi
Teen Fiction(Belum diresvisi yaa^_^) harap maklum kalo ada typo atau penempatan tanda baca yang kurang tepat:) "Ser, aku mau kita udahan," "Kakak kamu hamil anak aku, Ser," "Maaf." Serena mematung mendengar itu, ia tak menyangka Natayla tega menikamnya dari be...