Page Fourty Seven

14.2K 995 3
                                    

47. Teror Fanya


Rabu, 8 Februari 202X - Pukul 23.23 WIB

Setelah melakukan video call bersama sahabatnya, Fanya memutuskan untuk menggosok gigi serta mencuci muka.

"Hah!" kagetnya sembari mundur beberapa langkah ke belakang.

Selamat datang di neraka buatan gue, bitch.

Tulisan yang tertulis pada kaca membuat Fanya mengepalkan tangannya lalu mendekat. Ternyata, dugaannya salah, tulisan merah ini adalah lipstik. Sialnya, itu lipstik yang baru ia beli dan belum pernah dipakainya sama sekali.

"Miskin banget lo, beli lipstik aja gak modal!" ketusnya seraya mengambil tisu dan membersihkan kaca.

"Gue yakin ada mata-mata di rumah ini," gerutunya sebal.

***

Kamis, 9 Februari 202X - Pukul 17.47 WIB

"Non, ini ada kiriman paket atas nama Nona," ucap maid ketika Fanya baru pulang dari sekolah.

"Taruh di kebun," suruhnya setelah menebak paket itu dari siapa.

Tanpa mendengar balasan dari maidnya, Fanya memutuskan untuk mandi dan berganti pakaian. Setelah itu, mendatangi kebun rumahnya lalu mencari sebuah ranting yang cukup panjang.

Sesudah membuka pita, Fanya menjauh dan membuka tutup kotak tersebut. Benar saja, berbagai macam serangga keluar dari kotak tersebut.

Badannya terasa geli lalu berjalan cepat memasuki rumah.

"Pak, ada banyak serangga di taman," ucap Fanya menghampiri tukang kebun.

Sesampainya di kamar, Fanya mengetikkan kalimat dan mengirim sebuah chat ke sahabatnya, Harvey.

Sesuai yang lo bilang, Vey.

***

Sabtu, 11 Februari 202X - Pukul 19.31 WIB

Srett! Tubuh Fanya membeku ketika lengannya ditarik dan menabrak tubuh tegap seorang lelaki yang dikenalinya.

"Lo gapapa?" tanya Reyhan menatap Fanya khawatir.

Fanya mengedipkan matanya lalu melepas pelukan. "Iya gapapa."

"Keluar lo!" teriak Reyhan sembari menendang pintu mobil yang telah menabrak lampu lalu lintas itu.

"Kalau mabuk gak usah nyetir, bangsat!" bentak Reyhan sembari memukul pria tersebut.

"Udah, Rey. Gue udah telpon polisi," lerai Fanya sembari menarik Reyhan.

Kemudian, mereka berdua mendatangi kantor polisi bersama.

"Lo kayaknya masih kaget, mau batalin aja?" tanya Reyhan setelah keluar dari kantor polisi.

"Gapapa, gue masih gak nyangka aja. Ayo, gue udah latihan sambil ngapalin tentang lo masa gak jadi. Sia-sia persiapan gue," gerutu Fanya dibalas kekehan Reyhan.

"Emang gak salah gue nyuruh lo," balas Reyhan dan dihadiahi sikutan pelan pada perutnya.

Akhirnya, sesuai perjanjian. Fanya membantu Reyhan untuk mengagalkan rencana perjodohan keluarganya.

***

Selasa, 14 Februari 202X - Pukul 16.57

Tiiinn! Suara klakson dari mobil yang Fanya tumpangi berbunyi nyaring. Mengerem dadakan membuat kepalanya terbentur stir dengan keras.

Gue Figuran? | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang