Page Sixty Three

18.8K 1.1K 29
                                    

63. End

"Karena jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam lebih, maka pesta akan berakhir sebentar lagi."

Suara pengumuman dari MC membuat beberapa siswa mengeluh karena mereka belum puas padahal acara saja dimulai dari pukul tujuh malam.

"Untuk penutupan kali ini pastinya pengumuman yang sudah kalian tunggu, yaitu King and Queen prom night kali ini!"

Semua siswa kembali berbisik karena mereka menebak-nebak siapa yang akan menjadi King and Queen. Apalagi semua kandidat harus kelas akhir karena acara ini ditujukan untuk siswa kelas akhir.

"Siapa King and Queen pesta pada hari ini?" tanya MC membuat seluruh siswa menyorakkan sebuah nama yang dianggap mereka akan menang.

"Woah, kalem guys!" tawa sang MC karena semuanya pada berseru heboh termasuk keempat teman Harvey.

"Mari kita ucapkan selamat kepada Erlang dan Cintya!"

Sontak semua mata mengarah kepada pemenang King and Queen dan juga ke arah Ayanna yang sedang tersenyum pahit dengan bertepuk tangan.

"Jangan diambil hati atas kemenangan kali ini ya guys! Mereka terpilih karena masing-masing dari mereka mempunyai daya tarik yang membuat mereka pantas menjadi King and Queen! Untuk pasangan masing-masing Erlang dan Cintya tolong dikondisikan hatinya, ya!" kekeh sang MC lalu matanya beralih menatap Erlang dan juga Cintya yang berdiri berjauhan.

Erlang dan Cintya akhirnya mengucapkan kata-kata terima kasih karena sudah dipilih untuk menjadi King and Queen pada malam ini. Semua siswa juga tertawa pelan, sebab mereka berdua berdiri berjauhan. Disuruh mendekat pun tak mau.

"Pestanya belum selesai, guys! Karena ada salah satu siswa yang ingin menyampaikan pesan untuk temannya."

Kedua MC saling bertatapan dan tersenyum. "Untuk Kak Jose silahkan naik ke panggung."

Fanya tersedak saat meminum air putih. Tidak hanya Fanya, tetapi seluruh siswa terkejut saat nama itu disebutkan. Semuanya menjadi menatap ke arah panggung di mana Jose sudah berdiri sempurna dengan perawakannya yang tampan dengan memakai pakaian sopan berupa jas.

"Woah gila! Gue kaget banget, anjir!" seru Xiaoting heboh.

"Berarti gosip yang gue denger tadi bener dong?" celetuk Haruka menatap tak percaya.

"Gue di sini cuma mau nyampain pesan buat temen-temen gue yang hadir di sini." Mereka semua tau siapa yang dimaksud oleh Jose.

"Pertama, gue mau ucapin thank you buat panitia yang udah bolehin gue untuk berdiri di sini," ucap Jose tersenyum tipis menatap ke arah kedua MC.

"Gue ada di sini mau ucapin terima kasih atas semua kenangan yang kalian berikan selama gue sekolah tiga tahun dan gue mau ucapin maaf buat temen gue, Erlang." Semua kembali terdiam, menunggu kata yang diucapkan oleh Jose selanjutnya.

"Gue minta maaf, Lang. Karena pacar lo bantuin gue semuanya jadi kacau, bahkan pertemanan kita juga jadi berantakan. Memang seharusnya gue ngelakuin itu sendirian aja," jelas Jose.

"Gue juga terima kasih buat kalian yang percaya sama gue kalau gue gak mungkin ngelakuin hal aneh-aneh, apalagi orang tersebut adalah orang yang sahabat gue jaga selama ini." Jose tersenyum teduh. Para wanita bersorak senang karena melihat Jose tersenyum dan berbicara panjang seperti ini sangatlah tidak mungkin!

"Terakhir, gue ada sebuah video bukti kejadian waktu itu supaya kalian bisa nilai sendiri orang seperti apa gue ini. Terima kasih semuanya!" Jose menuju ke arah backstage dan saat itu juga sebuah rekaman CCTV diputar. Memperlihatkan jika mereka benar-benar hanya merapikan gudang yang sangat berantakan.

"Gue tebak, Erlang ngerasa bersalah banget pasti," tebak Thea sesaat melihat ke arah video yang diputar melalui proyektor.

Xiaoting menganggukkan kepalanya. "Setuju, Ya. Lihat deh Erlang, tangannya udah ngepal gitu."

Tentunya mata mereka langsung melihat ke arah Erlang.

"Ih, gue jadi kasihan deh sama mereka berdua," sedih Haruka saat melihat rekaman CCTV tersebut.

"Nah, i—"

"Percaya sama aku, kita gak akan ketahuan."

"Kamu bener 'kan kalau jarang ada orang ke sini?"

"Iya, kalau pagi-pagi gak ada siswa ke sini."

"Ay, aku kangen banget."

"Ish, kemarin emang belum puas? Badan aku sampe remuk lho."

"Kurang."

"Dasar! Yaudah cepet!"

Adegan selanjutnya membuat para siswa berseru heboh.

"Wah! Gila-gila! Si Ketos sama Ayanna anjing!" teriak Fanya heboh ketika melihat rekaman CCTV tersebut.

Adegan video selanjutnya memperlihatkan CCTV bahwa selama ini Ayanna yang salah bukan Fanya.

"Fanya!" seru Xiaoting menatap Fanya yang terpaku bahwa ternyata ada sebuah bukti yang selama ini menerornya adalah Ayanna.

Mata mereka semua menatap ke arah video yang berganti lagi. Mereka juga menangkap bahwa semua panitia menjadi panik, apalagi Jose yang katanya sekarang tengah mencegah video terus berlanjut. Sayangnya, mereka tak bisa melakukan itu semua karena proyektor seperti berjalan sendiri padahal semua sudah dimatikan.

"Kalau gitu, lo harus turutin rencana gue kalau lo gak mau Erlang tau."

Erlang semakin mengeraskan rahangnya saat video tersebut muncul musuh abadi geng Lion Cave.

"Gue ngelakuin itu gak sengaja!"

Pemuda yang berada divideo terkekeh sinis. "Gak sengaja? Lo dengan sendiri ngehampiri gue di club waktu itu dan langsung cium gue gitu aja, itu namanya gak sengaja?"

"Gue waktu itu mabuk! Lo juga salah karena lo nerima gue gitu aja!"

"Siapa yang bakalan nolak cewek sebening lo? Apalagi waktu gue tau kalau lo itu pacarnya si cowok belagu itu! Gue jadi mikir, gimana reaksi cowok lo kalau sebenernya lo itu sering ngesex di club ini, bahkan lo sampe ngelakuin itu sama gue. Ah, nambah satu, sama ketos alias selingkuhan tercinta lo itu."

Video berakhir sampai di situ.

Tidak, ada lanjutan lagi.

"Lo harus pastiin kalau minuman ini diminum sama Fanya! Lo paham 'kan? Nih, bayaran lo."

Fanya melebarkan matanya lalu melihat ke arah minuman yang tadi sudah diminumanya.

"Nya! Lihat itu!" seruan dari Xiaoting membuat Fanya yang akan menghampiri Ayanna yang sedang terpojok menjadi gagal kala video terus berlanjut.

Memperlihatkan jika yang mengambil minuman itu bukanlah dirinya melainkan Erlang.

Akhirnya, video pun berakhir. Suasana pada ballroom pada malam itu menjadi sangat-sangat chaos. Harvey tersenyum puas dalam hati kala rencana yang telah ia susun akhirnya berakhir dengan sempurna.

♡♡♡


:D

Thank you so much for vote and comment ^^

Gue Figuran? | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang