61. Belum Selesai
Tak terasa hari ini sudah hari terakhir untuk acara Class Meeting. Artinya, ini adalah hari pengumuman pemenang dimulai sekaligus acara penutupan.
Hari kamis kemarin tidak ada yang spesial menurut Harvey. Hanya ada permasalahan dalam inti Lion Cave yang belum selesai. Itu bisa dilihat saat Lion Cave berkumpul tidak ada Jose. Mereka pun juga bertanya-tanya Jose ada di mana? Sayangnya yang mereka dapatkan hanyalah kabar Jose yang izin tidak masuk sekolah.
Lion Cave masih bersikap sewajarnya, bahkan mereka masih bisa bercanda gurau. Akan tetapi, ada yang sedikit berbeda kala itu dikarenakan hubungan antara Erlang dengan Ayanna yang sedikit terlihat renggang. Harvey melihat jika Ayanna sedang berusaha membujuk Erlang dan berusaha menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Erlang tak menanggapi, tapi pemuda itu masih terlihat peduli terhadap Ayanna.
Sekarang, acara penutupan beserta pengumuman juara lomba diadakan di lapangan indoor. Mungkin panitia sedikit trauma karena banyaknya siswa yang kabur saat acara pembukaan diadakan di lapangan outdoor.
"Mari kita ucapkan selamat kepada siswa dari kelas XI IPA 1 yang telah memenangkan juara kedua untuk lomba dance modern!" seru sang MC yang langsung dituruti oleh para siswa sehingga mereka bertepuk tangan dengan meriah.
Haruka terlihat tampak senang. Bisa dilihat pada wajahnya yang berseri-seri serta senyuman yang tak luntur bahkan ketika ia sudah duduk di kursi dekat para sahabatnya.
"Gila gue puas banget walaupun juara dua!" girang Haruka yang langsung dihadiahi ledekan berupa cie-cie dari Xiaoting dan juga Fanya.
Omong-omong Thea masih belum kembali. Thea juga mengabari tentang kepergiannya melalui grup karena pada saat itu Thea pergi pagi-pagi buta sekali.
"Juara satu lomba basket dimenangkan oleh," jeda sang MC membuat para siswa merasa berdebar walaupun pemenangnya sudah diketahui.
"Selamat kepada kelas XI IPA 1! Meskipun saat pertandingan kedua ada kendala karena salah satu siswa sedang ada izin, tapi ternyata hal itu tak menjadi halangan mereka untuk terus mendapatkan juara! Untuk peserta yang mewakili lomba basket kelas XI IPA 1 diharapkan untuk maju ke panggung!" lanjut MC membuat Fanya tersenyum dengan pongah serta jalannya yang berlagak seperti model.
Harvey tersenyum merasa bangga karena Fanya berhasil mendapatkan juara satu. Haruka bersorak kegirangan. Xiaoting bermuka masam karena harus menepati janjinya, tapi ia ikut berbahagia juga atas kemenangan yang didapat oleh Fanya.
"Nah, yang paling ditunggu-tunggu nih!" ucap sang MC setelah penyerahan hadiah kepada pemenang lomba basket putri.
"Siapa kira-kira kelas yang memperoleh juara keindahan kelas?" tanya sang MC membuat seluruh siswa menerikkan nama kelas mereka. Suasana menjadi ricuh.
***
"Sayang banget gak dapet, tapi gue udah seneng juga sih menang lomba," kekeh Haruka merasa sayang karena mereka tidak memenangkan lomba keindahan kelas.
"Lagian semua pada semangat banget, gue aja ikut ngedekor males," gerutu Fanya sembari menumpu dagunya.
Ah, untuk sekarang, mereka sudah berada di kelas kembali. Meja mereka justru sudah penuh dengan pembagian hadiah yang mereka menangkan.
Hadiahnya tentu saja tidak jauh dari peralatan sekolah dan juga jajanan. Ingatlah bahwa panitia memang seperti tidak punya modal.
"Eh, lo tau gak, sih?" Pertanyaan dari Xiaoting langsung dibalas dengusan oleh Harvey karena ia tau jika ketiga temannya ini sudah berkata seperti itu, maka yang terjadi selanjutnya adalah membicarakan gosip.
"Gosip apa kali ini?" sahut Fanya dengan keingitahuan yang tinggi. Sekarang, Fanya sangat haus akan gosip yang beredar.
"Kata si hama, waktu dia di ruang peralatan olahraga sama Jose, si hama emang beneran bantu Jose. Mereka berdua lama di sana gara-gara barangnya berantakan banget. Lo pasti taulah bentukan tuh gudang kayak apa," jawab Xiaoting menatap ketiga sahabatnya.
"Tau, gue pernah hampir aja dihukum buat beresin itu gudang," merinding Fanya ketika mengingat hukuman yang akan diberikan padanya saat membuat kekacauan di sekolah.
"Nah, katanya mereka berdua beresin itu. Jadinya lama deh, pas keluar pastinya baju mereka berantakan," lanjut Xiaoting dengan menjentikkan jari di awal cerita.
"Tuh, lo bertiga emang negatifan," celetuk Harvey sembari bersedekap.
Fanya mendengus. "Ya, siapa tau."
"Pantesan pas tadi gue lihat Erlang sama si hama, mereka berdua udah klop lagi," sahut Haruka teringat ketika ia ingin membeli minuman justru bertemu dengan pasangan yang sudah berbaikan itu.
"Tapi, gue gak kebayang hubungan Erlang sama Jose sekarang gimana," ucap Xiaoting menatap ke arah lapangan yang terdapat beberapa siswa sedang bermain bola basket.
Harvey lagi-lagi harus mendengar diskusi mereka tentang masalah itu lagi. Kupingnya sudah cukup merasa pengang karena ketiga temannya ini membahas masalah tentang LC dengan sangat antusias, seperti tidak ada gosip lain saja.
Dengan rasa malasnya, Harvey memilih untuk melihat ke arah lapangan sembari menunggu bel pulang sekolah berbunyi. Mungkin sekitar lima menit lagi? Toh, sekarang jam sudah menunjukkan pukul tiga sore kurang lima menit.
***
"Udah pulang aja lo," kaget Harvey mengetahui jika Thea sekarang sudah pulang ke rumahnya.
Thea yang sedang menidurkan dirinya pada sofa seraya menonton film sedikit terkejut kala mendengar suara Harvey.
"Of course! Besok itu adalah hari yang gue tunggu-tunggu! Masa gue ngelewatin hari paling menyenangkan, sih?" tekan Thea pada kata 'menyenangkan' seraya tersenyum sinis menatap Harvey yang sekarang sudah duduk di sofa single.
Harvey mendengus mendengar ucapan Thea yang menurutnya menyebalkan. "Gue juga gak sabar buat besok."
Thea tersenyum senang. "Btw, ada cerita apa selama gue gak masuk?"
Nah, ini. Gue paling males kalau Thea nanya ini, batin Harvey sambil memijat pangkal hidungnya sekilas.
"Lo tanya sama trio aja. Gue males jelasinnya," kata Harvey sebelum berjalan meninggalkan Thea yang berdecak setelah mendengarkan ucapannya.
Tangan Thea mulai membuka ponselnya, jarinya mengetuk tombol telepon video pada grup chat mereka berlima. Seketika teriakan memanggil namanya membuat Thea memejamkan matanya. Harvey juga ikut bergabung dengan kamera yang mati, mungkin gadis itu ingin tau apa yang akan dibicarakan trio kepada Thea.
"Thea! OMG! Lo kok udah balik aja?!" seruan heboh dari Fanya langsung memenuhi telinga Thea.
"Jelas! Besok itu hari paling menyenangkan dan gue gak mungkin skip gitu aja," jawab Thea dengan bangga, bahkan senyuman ikut menghiasi bibirnya.
Semburan pembahasan tentang acara prom night besok langsung menjadi topik pembicaraan mereka berempat. Sesekali Harvey ikut menjawab ketika ditanya karena saat ini gadis dengan rambut dicepol asal itu sedang mengerjakan tugasnya.
"Eh! Ceritain apa yang terjadi waktu gue gak masuk! Gue yakin pasti ada hal yang heboh!" pinta Thea setelah dirasa trio tidak akan selesai membahas tentang persiapan untuk prom night.
"Oh, iya! Lo kalau denger berita ini shock parah, sih," drama Fanya memulai pergosipan.
Harvey tersenyum miring ketika kupingnya mendengar tentang trio yang terlihat sangat semangat sekali jika membahas kejadian empat hari belakangan.
Percakapan itu terus dilanjutkan, apalagi sekarang Thea juga ikut berdiskusi tentang apakah Lion Cave tetap lanjut atau tidak dan juga mereka masih kepo tentang hubungan Erlang dengan Jose akan seperti apa untuk kedepannya.
"Bener-bener gak ada habisnya."
♡♡♡
Selamat berbuka puasa bagi yang menjalankan ^^
Thanks for vomment!♡
See you next page~
KAMU SEDANG MEMBACA
Gue Figuran? | END
Novela Juvenil⚠️ Warning 18+ | in revision Grace Aradina Diandra adalah seorang mahasiswa yang mengalami transmigrasi ke dalam dunia novel dan menjadi seorang figuran yang namanya hanya disebutkan untuk menjadi pelengkap cerita. Figuran yang menyebalkan dan membu...