TEU-HA!
"Halo!"
Pagi-pagi saat Alena baru saja bangun dari mimpi indah, sapaan hangat langsung memenuhi indra pendengarannya. Dapat segera diketahui siapa yang datang pada pukul sembilan pagi di hari Minggu ini.
"Yoshi! Lu pindahan sekarang? Cepet banget," seloroh Lucas begitu ia mempersilahkan lelaki bersurai merah itu masuk.
Yoshi cuma senyum, tangan kanannya menyeret koper hitam dengan banyak stiker harimau juga kucing. "Baru bawa baju aja, sisanya gue balik lagi dulu."
"Sama Ko Ucas aja pake mobil, gak mungkin bawa barang pake motor, 'kan?" Alena berucap tiba-tiba dengan matanya yang belum terbuka sempurna di tangga teratas.
Lucas menggeleng. "Buka dulu matanya, Alen. Koko gak mau kamu jatoh keguling-guling kaya di sinetron ikan terbang."
Alena berdecak, "Iya, iya. Lu udah mandi, Ko?"
"Udah."
"Ya udah, anterin Kak Ochi sana! Alen mau balik tidur lagi. Bye!" Alena melengos memasuki kamar.
Yoshi terkekeh melihat Lucas yang saling melempar teriakan dengan Alena. "Jadi, gimana?"
Lucas mengembus napas kasar. "Ayo, gue bantuin lu bawa barang. Banyak?"
"Gak, cuma empat kotak kardus ukuran sedang."
"Oke, let's go!" Lucas mengambil kunci mobilnya.
"Let's goo!"
"Oh, ini kosannya? Bagus banget luarnya. Yakin harganya cuman 600.000 per bulan? Jangan-jangan prank?"
Seseorang menatapi rumah Alena dengan seksama dengan tas selempang besar dan salah satu tangan menenteng tas lainnya. Postur tubuhnya yang kec—mungil maksudnya, tampak tenggelam di antara tas-tas yang dibawa.
Telunjuknya menekan bel yang berada di sebelah pagar rumah. Beberapa kali ia tekan, tapi tak ada tanda-tanda kehidupan di sana.
Ia mendecak, "Ke mana yang punya kosnya? Awas aja kalau masih tidur, ngedul!"
Dengan tak sabaran, ia menekan bel berkali-kali, menimbulkan keributan yang membuat Alena berjalan ke arah pintu rumah dengan mengentak kaki kesal.
"Berisik banget! Siapa, sih?!" Alena langsung terdiam begitu membuka pintu dan matanya menangkap seseorang yang juga menatapnya lega bercampur marah.
"Aku mau ngekos di sini. Masih ada kamar kosong?" tanya laki-laki itu menghela napas.
Alena tergugu, "M-masih." Ia berjalan membuka pagar rumah, mempersilakan laki-laki itu masuk. "Oiya, gue Alena."
"Kenalin, aku Mashiho. Orang biasa manggil Cio, sih." Mashiho menurunkan tas-tasnya di kursi teras, lalu meregangkan tubuh. "Kamu umur berapa?" Senyumnya mengembang.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙆𝙤𝙨𝙖𝙣 𝘼𝙡𝙚𝙣 || 𝙏𝙧𝙚𝙖𝙨𝙪𝙧𝙚『√』
Fanfictionft. Ahn Yujin, Takata Mashiho, and Bang Yedam ⚠️JANGAN COPAS! R16+ (harsh words, family issues, violence) Tentang Alena bersama 12 bujang ajaib penghuni kosannya. . . . "Nyesel gue bikin kosan kalau ternyata isinya bebegig sawah semua! Stres!!" -Ale...