TEU-HA!
Alena melirik Mashiho yang terlelap di brangkar sebelahnya. Napasnya teratur, tampak tenang dalam tidurnya. Esok Alena sudah boleh pulang, sedangkan persona yang ia tatap harus menunggu tiga hari lagi.
"Enjoy your view, eh?" kekeh Hyunsuk menutup pintu ruangan mereka, "sampai gak sadar gue datang."
Alena memberi isyarat untuk tetap diam pada Hyunsuk, takut Mashiho terbangun. "Kak Cio kelihatan tenang banget, Bang. Gue harap dia bakal baik-baik aja kedepannya."
Mengangguk, Hyunsuk meletakkan tasnya di sofa. "Gue punya sesuatu buat lu, Len." ucapnya berjalan ke brangkar Alena. Tangannya merogoh jaketnya, mengeluarkan kotak beludru.
"Lu mau ngelamar gue, Bang?!" pekik Alena tertahan. Matanya yang membola membuat Hyunsuk menahan tawa mati-matian sampai sudut matanya berair.
"Seingat gue kepala lu gak luka, Len?" Hyunsuk menggeleng. Ia membuka kotaknya, menampakkan kalung dengan bandul permata biru langit.
Alena menerimanya dengan masih menganga. "Ini permata asli, Bang?!"
Hyunsuk mendengkus, "Imitasi, Len."
"Jangan ngambek," gerutu Alena memerhatikan permata sebesar biji jagung itu. Senyumnya mengembang begitu kembali memberi atensi penuh pada Hyunsuk. "Makasih, Bang Uncuk. Gue sayang banget sama lu."
"I love you too, Baby. Sini, gue pakein." Hyunsuk mengambil alih kalung itu, lalu memasangkannya pada leher jenjang Alena. "Selalu pakai kalau ke mana-mana, ya. Lepasnya kalau mau mandi aja, tapi harus dipakai lagi setelahnya."
Alena mengiyakan. Model kalung yang sederhana namun elegan memang favoritnya. "Pasti gue pakai terus, sih."
Puas dengan jawaban Alena, Hyunsuk mengelus rambutnya. "Udah, tidur sana. Gue yang jagain kalian di sini." Ia berjalan ke arah sofa dan menyamankan diri di sana. Namun, ia justru membuka IPad yang ia ambil dari tas.
"Gak tidur, Bang?"
Hyunsuk menggeleng. "Nanti. Ada hal yang harus gue periksa."
"Oke, deh. Good night, Bang."
"Night, Alena, sleep tight."
Beberapa menit setelahnya, Hyunsuk memerhatikan Alena sudah dikuasai alam bawah sadarnya.
"Gue gak perlu khawatir lagi setelah ini. Semoga Alena gak curiga," gumamnya, "tinggal Cio aja." Senyumnya perlahan terbit. Mematikan IPad, Hyunsuk bersandar pada sofa.
Ia tak menyadari kalau Mashiho paham yang ia katakan. Dalam pikirannya sudah tersusun rapih segala rencana yang ia bentuk, hanya tinggal mencari waktu yang tepat untuk melancarkannya.
🏡🏡🏡
Alena merengek kali ini. Dia gak mau ninggalin Mashiho di rumah sakit. Udah dibujuk sama Hyunsuk, Jihoon, Yoshi, bahkan Doyoung, tapi tetap gak mempan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙆𝙤𝙨𝙖𝙣 𝘼𝙡𝙚𝙣 || 𝙏𝙧𝙚𝙖𝙨𝙪𝙧𝙚『√』
Fanfictionft. Ahn Yujin, Takata Mashiho, and Bang Yedam ⚠️JANGAN COPAS! R16+ (harsh words, family issues, violence) Tentang Alena bersama 12 bujang ajaib penghuni kosannya. . . . "Nyesel gue bikin kosan kalau ternyata isinya bebegig sawah semua! Stres!!" -Ale...