33. Getting Hurt

226 46 8
                                    

TEU-HA!




"Jaga kesehatan, Dam." Alena menerima dekap hangat Yedam.

"Lu juga, Len," balasnya dengan suara serak menahan tangis.

Jeongwoo tiba-tiba ikutan meluk Yedam dari samping kanannya. "Sedih banget lu pergi beneran, Bang. Siapa yang mau jadi temen duet gue selanjutnya?"

"Ada Haruto, Woo," kekeh Yedam.

"Toto suaranya berat banget, gue lebih suka suara lu," sanggah Jeongwoo.

Haruto langsung pasang muka jutek julid. "Gitu, Woo? Oke, fine."

Pelukan tiga Teletubbies itu terurai begitu suara alarm mengingatkan bahwa pesawat Yedam akan terbang satu jam lagi.

"Kapan-kapan ke sini lagi," pesan Lucas yang baru pulang tengah malam tadi.

Yedam mengangguk. Matanya bersitubruk dengan 11 penghuni kosan yang memasang wajah suntuk, tapi berusaha mengumpulkan kesadaran mereka. Yah, salahkan Fabian yang memesankan tiket keberangkatan pukul lima dini hari Senin ini.

"Gue pergi, ya. Bang Suk, yang sabar ngadepin anak kosan." Yedam beralih memeluk Hyunsuk dan yang lain bergantian.

"Bang Jihoon, jangan galak-galak sama Jeongwoo. Takut dia sama otot lu."

Jihoon menepuk punggung Yedam. "Lu nge-gym nanti di sana, biar badan lu juga berotot, gak kerempeng lagi." Persona yang dinasihati terkekeh.

"Kak Yoshi, jangan lupa istirahat."

"Kak Ajun, kurangin misuh-misuhnya."

"Kak Cio, semangat, ya!"

"Dobby, terus kejar mimpi lu."

"Haruto, utamain sekolah lu dulu."

"Jeongwoo, tobat."

"Junghwan, maafin Bunda gue."

Jaehyuk mengangkat tangan. "Gue belum lu peluk, Dam."

Yedam mendengkus, "Lu kejauhan, Kak. Deketan sini lah, jangan nyender ke pohon jambu terus."

Menuruti Yedam, Jaehyuk pun memeluknya erat sampai Yedam sendiri engap. "Gue bakal kangen lu, sih. Kecepetan lu perginya."

"Gue juga, Kak. Jangan makan mie instan terus, apalagi ngajakin Kak Asahi. Kasihan, anak dokter makannya kok mie terus," peringat Yedam yang Jaehyuk angguki. Ia pun berpindah memeluk Asahi.

"Hati-hati di jalan," pesan Asahi, "gue bakal kangen makan mie gelas sama lu."

Yedam tertawa, "Siap, Kak."

Suasana haru tersebut terus merajai mereka hingga mobil Yedam menghilang di balik tikungan, bersamaan dengan senyuman juga mata rubah yang menyipit miliknya.

"Yah, penyanyi kita udah pergi, Ko." Alena mengembus napas. Dadanya terasa sesak ditinggal persona yang sudah ia anggap keluarga.

Lucas hanya menepuk kepala adiknya. "Jangan dibawa terlalu sedih, kalian masih bisa saling telepon," ucapnya, "Koko ngantuk, mau tidur lagi. Liat Junkyu, udah tidur lagi dia di pundak Jeongwoo."

Hyunsuk yang juga masih mengantuk, akhirnya menarik Junkyu perlahan bersama Jihoon buat bawa bayi koala besar itu ke kamarnya.

"Gue sedih," cicit Alena pada Doyoung yang masih berdiri di sebelahnya.

"Aku juga. Siapa yang bakal bantu aku masak tiap Rabu sama Sabtu, Len?" seloroh Doyoung menatapi pagar rumah yang sudah ditutup Lucas tadi sebelum kembali ke kamarnya.

𝙆𝙤𝙨𝙖𝙣 𝘼𝙡𝙚𝙣 || 𝙏𝙧𝙚𝙖𝙨𝙪𝙧𝙚『√』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang