(+) Our Precious Hwan

196 25 2
                                    

TEU-HA!









"Hwan! Copot, copot!"

Junghwan melongo menatap Alena yang lari-larian ke arah dia sambil bawa panci yang gagangnya udah copot. "Hah?"

Alena mukanya udah mau nangis. Junghwan yang baru sampai di dalam kosan mengalihkan pandang ke arah dapur rumah Alena yang ngebul dari jendelanya.

"Gue habis rebus telor. Terus, gue tinggal buat nulis."

"Kelupaan jadinya?" tanya Junghwan yang udah ambil alih panci sama gagang kayunya yang udah copot karena kebakar.

Alena mengangguk. "Airnya habis, terus telornya gosong. Gagangnya kebakar, patah jadinya. Gue harus gimana?"

"Beli lagi aja? Aku beliin nanti, Kak." Junghwan mengembalikan panci malang itu ke Alena. "Jangan nangis. Telor rebus gosongnya gimana?"

"Gak gue makan, tapi kalau dibuang juga sayang."

Junghwan tertawa, "Nanti aku makan aja, Kak. Sayang banget itu."

"Pahit dong."

"Pahit dikit, aku gak akan mati karena keracunan, Kak."

"Yakin?"

"Yakin," jawab Junghwan, "ayok, kita masak telor rebus lagi di kosan, Kak. Telor rebus yang gosong bawa aja ke kosan, nanti aku makan."

"Oke!"

Hampir setengah jam mereka berkutat di dapur. Alena yang lagi sibuk masak telor rebus balado dan Junghwan yang sibuk makanin lima butir telor rebus setengah gosong, sesekali bantu Alena potongin cabai sama bawang sampai nangis dan akhirnya Alena suruh diem aja di meja makan.

"Kak, tadi ada anak SMP datang ke toko bunga. Dia awalnya foto aku diam-diam, terus akhirnya dikirim ke aku pas mau bayar buket bunganya."

Alena mengintip HP Junghwan. Matanya melebar begitu melihat foto yang ada di HP-nya. "Cakep banget!"

Senyum Junghwan mengembang, pipinya bersemu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Senyum Junghwan mengembang, pipinya bersemu. "Anak SMP tadi juga bilang begitu. Emangnya aku cakep, Kak?"

Alena melotot. "Bisa-bisanya nanya kaya gitu?! Heh, NGACA!"

"Santai, Kak, santai."

"Mana bisa santai! Lu cakep banget, asli! Kalau gue seumuran sama lu, udah gue pacarin kali!" sentak Alena menangkup pipi Junghwan lalu menekannya, "kaya ikan koi."

Junghwan tertawa, "Katanya cakep, tapi dikatain ikan koi. Gimana coba?"

Alena mundur sambil terkekeh, "Intinya lu cakep pake banget, Hwan."

"Makasih, Kak."

Tak lama, Hyunsuk datang bersama Yoshi yang baru pulang dari kampusnya.

"Hai, kita pulang!" seru Yoshi sambil taroh tas di sofa ruang tamu, terus berjalan ke arah lemari pendingin buat ambil minuman dingin. "Eh, makanan mulai pada habis, ya? Sayuran sama frozen food udah gak ada."

𝙆𝙤𝙨𝙖𝙣 𝘼𝙡𝙚𝙣 || 𝙏𝙧𝙚𝙖𝙨𝙪𝙧𝙚『√』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang