TEU-HA!
Ini udah dua minggu Mashiho hilang. Udah sebulanan juga Yedam gak ada kabar. Anak kos mulai pada nyerah nyari Mashiho yang gak tahu ke mana perginya.
Asahi juga gak bisa nemuin jalan lainnya setelah ojek yang Mashiho pakai jasanya cuma anterin dia ke mini market, dan kasir mini marketnya pun gak tau lagi Mashiho pergi ke mana.
Setelah itu, gak ada lagi titik terang yang bisa mereka temuin.
"Jadi, kita udahan nyarinya?" Alena menelungkupkan tangannya di atas meja depan TV kosan sebagai bantalan kepala.
Asahi mengangkat kedua bahu. "Dia yang milih untuk pergi."
Alena mengembus napas, lalu menyembunyikan wajahnya. "Kak Cio terpaksa milih jalan itu."
Hari Sabtu yang harusnya menyenangkan, jadi kelabu baginya dan anak-anak kosan.
"Gue gak paham lagi. Cio, lu ke mana, sih?!" seru Jihoon frustrasi.
Haruto yang lagi main PS bareng Jeongwoo jadi ikut-ikutan menghela napas. Dia udah nyari bareng teman-temannya, tapi gak ketemu juga. Jeongwoo juga udah berusaha nanya kabar Yedam, tapi gak ada balasan.
"Janjian sama Yedam buat ngilang kali, Bang," sahut Jeongwoo terus nabok tangan Haruto, "elah, To! Ngalah dikit sama gue ngapa! Kali-kali gitu gue yang menang."
"Lu noob." Haruto justru tertawa melihat wajah cemberut adiknya itu.
Hyunsuk baru turun setelah sarapan sendiri di kamarnya. Wajahnya kusut, nyaris kehilangan semangat. Doyoung ngekorin di belakangnya, sambil bawa bungkus yupi bentuk beruang yang dibeliin Hyunsuk kemarin malam.
"Yupi?" tawar Doyoung pada Alena pas baru duduk di sofa.
Mencomot dua buah yupi, Alena mengunyahnya malas.
"Gue mau, Kak!" Jeongwoo langsung ninggalin stik PS-nya, membuat Haruto mendecak.
"Kak Doy! Wawan mau yupinya jugaa," seru Junghwan langsung duduk di sebelah Doyoung, sampai gak sengaja nendang punggung Alena yang duduk lesehan di karpet. "Maaf, Kak! Wawan gak sengaja," sesalnya ngusap-ngusap punggung yang lebih tua.
Alena cuma bisa ngeringis ngilu sambil ikut ngusap punggungnya. "Udah, udah. Gue gakpapa, Wan."
"Santai aja makanya, Wan. Liat makanan aja langsung lupa segalanya," celetuk Jihoon yang nerima gelas kopi dari Junkyu.
"Sama-sama," sindir Junkyu langsung duduk sambil selonjoran kaki. Dia kecapekan soalnya habis nyapu dan ngepel lantai dua sama tiga. "Ah, rasanya paru-paru gue berdarah."
"Kak Jae kerja, ya?" tanya Alena.
Yoshi baru aja masuk ke kosan setelah ke mini market. "Nyari Jaehyuk? Lagi ke bengkel, tadi pagi motornya mogok. Kenapa memangnya?" Ia meletakkan belanjaan ke dalam kulkas.
"Nanyain aja," jawab Alena sekenanya. Semangatnya lagi terkuras belakangan ini, jadi malas melakukan apapun.
"Kita jalan-jalan, yuk?" ajak Hyunsuk yang jengah menghadapi suasana melow.
"Naik apa, Bang?" Junghwan tersenyum lebar begitu Doyoung menyerahkan bungkus yupinya yang masih tersisa seperempat. Tapi, langsung rebutan sama Jeongwoo yang ngambil bungkusnya buat bagi dua sama Haruto.
Yoshi mengelus kepala Junghwan. "Kakak bawa kue sus, tadi beli di ibu-ibu yang jualan depan mini market. Kamu mau?"
"Mau!" Senyum cerah timbul di labium Junghwan. Langsung lupa dia sama yupi yang tau-tau udah habis sama kakak-beradik titan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙆𝙤𝙨𝙖𝙣 𝘼𝙡𝙚𝙣 || 𝙏𝙧𝙚𝙖𝙨𝙪𝙧𝙚『√』
Fanfictionft. Ahn Yujin, Takata Mashiho, and Bang Yedam ⚠️JANGAN COPAS! R16+ (harsh words, family issues, violence) Tentang Alena bersama 12 bujang ajaib penghuni kosannya. . . . "Nyesel gue bikin kosan kalau ternyata isinya bebegig sawah semua! Stres!!" -Ale...