53. Saving you

254 41 8
                                    

TEU-HA!






Jadi, gini rasanya kabur dari rumah sakit?

Alena menggenggam erat tangan Mashiho yang menuntunnya pergi dari rumah sakit. Pembawaan yang tenang ditambah wajah Alena yang tertutup masker juga wig membuat para suster jaga yang tengah berganti absen tak terlalu memerhatikannya.

"Maaf, kamu jadi harus ikut."

"Kenapa harus minta maaf? Justru gue harus makasih sama lu, Kak. Akhirnya gue tau kenapa Bang Uncuk gak lagi jenguk gue setelah gue sadar."

Mashiho menoleh, senyum tipisnya ia tularkan pada Alena. "Aku rasa, kita harus lari sedikit," bisik Mashiho mendapati dua orang yang ia kenali hampir masuk ke lobby rumah sakit.

"Oke."

Sedikit terlambat, karena dua orang yang Mashiho kenali lebih dulu melihat mereka tengah berjalan cepat ke luar rumah sakit untuk masuk ke mobil hitam yang numpang berhenti di depan lobby.

"Itu bukannya Kak Alen sama Kak Cio?" tanya Jeongwoo.

"Itu bukannya Kak Alen sama Kak Cio?" tanya Jeongwoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jihoon menatap mereka kesal. "Cio ngapain lagi, sih?" decaknya terus memerhatikan mobil itu hingga menghilang di belokan.

 "Cio ngapain lagi, sih?" decaknya terus memerhatikan mobil itu hingga menghilang di belokan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.















"Kok Kak Cio bisa tau kalau Bang Uncuk mau nikahan?" tanya Alena sambil memakan cream soup yang Mashiho bikin sendiri.

Mashiho menoleh. "Koneksiku luas, Alena. Bukan hal yang sulit buat tau hal itu."

"Sombong amat," cibirnya dibalas tawa kecil Mashiho.

"Ini salah satu dari banyak alasan kenapa aku sampai gak bisa jenguk kamu. Tapi, alasan utama aku menahan diri untuk gak datang karena aku ngerasa bersalah."

"Kenapa?"

"Terlambat tau kalau ternyata om dan tante kamu udah lebih dulu kembali dan nyusun rencana buat nyelakain kamu sekaligus bunuh diri." Mashiho menunduk.

Alena membulatkan mulutnya. "Bukan salah lu, Kak. Emang mereka aja yang gila. Lagian, lihat gue. Gue baik-baik aja, 'kan?"

Mashiho menghela napas. Enggak, Alena.

𝙆𝙤𝙨𝙖𝙣 𝘼𝙡𝙚𝙣 || 𝙏𝙧𝙚𝙖𝙨𝙪𝙧𝙚『√』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang