TEU-HA!
Alena terdiam bersama 10 penghuni kosan yang lain di ruang tamu rumah kosan. Mata mereka tak lepas sedikit pun dari persona termuda di antara mereka yang tengah lahap memakan donat isi krim cokelat setengah lusin yang baru dibeli Hyunsuk tadi. Ia adalah Junghwan Nareswara, si bontot calon penghuni baru kosan.
"Belum makan berapa hari?" tanya Jihoon yang udah jengah lihat Junghwan gak berhenti ngunyah. Mashiho langsung nabok mulut Jihoon pelan.
Emang Mashiho doang yang berani sama Jihoon, yang lain pura-pura gak lihat aja. Mata Jihoon langsung berkaca-kaca, mau marah tapi gak tega sama Mashiho yang gemes banget.
Junghwan minum air putih yang ada di sebelahnya. "Belum makan dari pagi, Kak. Wawan diusir sama Mama sama Ayah dari rumah pas baru bangun." Matanya memerah lagi, udah siap nangis.
"Kenapa? Kok bisa?" Hyunsuk yang ada di sebelah Junghwan ngelus kepalanya.
"Katanya, Wawan nyuri uang Mama di brangkas. Padahal yang ambil uang Mama itu Ayah. Ayah jahat. Mama juga jahat. Mama udah gak sayang Wawan sama Papa. Papa pasti sedih banget di alam sana," lirih Junghwan. Yah, nangis lagi.
Alena mengusap punggung Junghwan. "Nangisnya udah, ya? Bang Uncuk udah beliin lu donat setengah lusin gitu, mana gak bagi-bagi. Kita ngiler dari tadi nih. Gak lihat Jeongwoo udah ngences gitu?" canda Alena.
Jeongwoo terkesiap, buru-buru nutup mulutnya yang bentar lagi ngences beneran.
Junghwan yang lagi minum jadi gak sengaja nyembur air dari mulutnya gara-gara ketawa. Kena langsung muka Asahi yang ada di depannya.
"Maaf, Kak!"
Asahi cuma diem, mukanya yang datar jadi tambah datar. Jeongwoo sambil nahan tawa, ambil tisu yang Jaehyuk oper, terus ngelap muka Asahi pelan-pelan. Yang mukanya dilap cuman ngelirik Jeongwoo sedikit, gak ngomong apa-apa langsung berdiri, balik ke kamarnya yang ada di lantai tiga.
Muka Junghwan udah gak enak banget lihat Asahi pergi gitu aja. Takut tiba-tiba dia disantet gitu, 'kan?
"Eee ... donatnya udah cukup, Wan? Kalau mau lagi, Kakak bisa beliin," tanya Yoshi.
Junkyu langsung angkat tangan. "G-gue mau."
"Ajun," panggil Jihoon.
"Iya?"
Jihoon memegang kedua pundak Junkyu. Menghela napas, lalu menatap Junkyu lamat-lamat. "Gini ya, lu tuh ... gak diajak."
Junkyu pengen geplak Jihoon, tapi Jihoon-nya udah keburu lari. Jadilah mereka kejar-kejaran keliling rumah kosan sampai taman belakang. Alena menggeleng.
"Bang Uncuk, gak ada niat misahin mereka gitu?" Alena menghela napas.
Hyunsuk mendecak, "Biarin aja, nanti juga pada capek sendiri."
Junghwan ngunyah potongan donat terakhirnya, terus minta tisu yang Jeongwoo pegang. "Makasih banyak kakak-kakak semua, udah baik banget sama Wawan."
"Junghwan, kamu tahu kosan ini dari mana?" tanya Doyoung mewakilkan rasa penasaran Alena.
"Tadi siang, di depan gerbang sekolah, Wawan denger kalo Kak Jeongwoo mau ngekos. Karena Wawan bingung mau ke mana setelah samperin wali kelas buat izin gak sekolah, Wawan ikutin Kak Jeongwoo deh," papar Junghwan, "Wawan punya uang tabungan kok, jadi bisa bayar uang muka kosan!"
Alena pengen nangis dengernya. "Iya, santai aja. Lu bisa bayar uang mukanya kapan aja, yang penting bayar."
Hyunsuk langsung berdiri. "Alena, gue bayarin kosan Junghwan sampai tiga bulan ke depan. Selanjutnya, Junghwan usaha buat bayar sendiri, ya," ucapnya menatap Junghwan.
"Oke. Ambil kamar di lantai dua ya, nomor 9. Sebelah Doyoung," tunjuk Alena pada Doyoung yang senyum canggung.
Junghwan ikut berdiri, nunduk dikit liat Hyunsuk. "Makasih, Bang! Makasih banyak!" Ia peluk Hyunsuk erat, tapi kira-kira kok, gak ampe bikin patah tulang.
Jaehyuk senyum lebar banget. "Bang, gue juga bayarin dong." Matanya berbinar-binar.
"Iya, gue bayarin, tapi pakai uang lu." Hyunsuk tersenyum manis melihat Jaehyuk yang pura-pura ngambek.
Alena menepuk punggung Jaehyuk kencang. "Ngadi-ngadi! Kita tunggu Haruto pulang, gue mau diskusi jadwal masak sama bebersih. Jam 8 malem kita kumpul lagi di ruang tamu rumah kosan. Oke?"
Sepuluh laki-laki yang lagi duduk melingkar meja ruang tamu itu ngangguk. "Oke!"
Kalau kalian nanya, kenapa Yedam gak sempet ngomong. Sini, Yedam lagi nge-bug sambil liatin Jeongwoo. Giliran diliatin balik, dia malah salting. Ya udah, diemin aja dia salting-saltingan gak jelas pandangan pertama ke Jeongwoo.
🏡🏡🏡
Alena tengah berhadapan dengan Lucas di ruang keluarga. Alena menyerahkan catatan yang ia ketik di IPad. "Kosan udah penuh ya, Ko. Lihat nih."
Lantai satu :
1. Mashiho
2. Yoshi
3. Jaehyuk
4. Jihoon
5. JunkyuLantai dua :
6. Haruto
7. Hyunsuk
8. Doyoung
9. JunghwanLantai tiga :
10. Yedam
11. Asahi
12. Jeongwoo"Jeongwoo yang kemarinan ditonjok Haruto, 'kan? Apa gak bakal adu jotos setiap hari mereka di sini?" Lucas bersandar pada sofa dengan masih memakai seragam kerjanya.
Alena mengangkat kedua bahunya. "Haruto belum tau, Ko. Dia belum pulang."
"Paji sama Ajun bikin masalah gak? Mereka sering banget berantem, 'kan?" tanya Lucas.
"Ya ... ada masalah tadi tuh. Gara-gara mereka kejar-kejaran, pot bunga di taman belakang pecah satu. Tapi, mereka mau gantiin minggu depan." Alena mengetuk pen tablet ke kepalanya. "Baru sehari ngekos, udah ada aja."
Lucas tertawa, "Dulu, pas awal Koko ngospek Paji sama Ajun, mereka gak pernah akur. Sampai temen-temen Koko yang ngospek itu kewalahan. Paji yang demen nantangin, Ajun yang ngeyel. Heran mereka bisa sahabatan sampai sekarang."
"Walau berantem terus, setidaknya pertemanan mereka awet. Gak kaya Alen. Tiap ketemu ketawa, seneng-seneng terus. Eh, ternyata pada nusuk dari belakang," gerutu Alena.
Suasana rasanya jadi kelam. Lucas segera berdiri. "Udah, gak usah inget-inget masa lalu. Kamu makan aja dulu spaghetti yang Koko beli. Koko selesai mandi, kita kumpul sama anak kosan."
"Iya, Ko. Makasih."
🏡🏡🏡
See ya at the next part~
Oke! Kita triple update!Published : 10 Januari 2023
TEU-BA!
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙆𝙤𝙨𝙖𝙣 𝘼𝙡𝙚𝙣 || 𝙏𝙧𝙚𝙖𝙨𝙪𝙧𝙚『√』
Fanfictionft. Ahn Yujin, Takata Mashiho, and Bang Yedam ⚠️JANGAN COPAS! R16+ (harsh words, family issues, violence) Tentang Alena bersama 12 bujang ajaib penghuni kosannya. . . . "Nyesel gue bikin kosan kalau ternyata isinya bebegig sawah semua! Stres!!" -Ale...