42. Reunion

209 40 2
                                    

TEU-HA!







"KOK BISA?!" Jihoon berteriak begitu mereka sampai di depan Rumah Sakit Hadinata.

Hyunsuk tersentak. Gak cuma dia, anak-anak yang lain aja sampai harus ngelus dada buat netralin jantung. "Kita nyusul Yedam dulu. Gue bakal cari tau Alena di mana," usul Hyunsuk mengotak-atik tabletnya.

"Gak ada yang lihat lagi, Bang," decak Jeongwoo entah sudah berapa kali menekan panggilan pada nomor teman-temannya juga teman Haruto yang sekiranya kenal dengan Alena.

Junkyu, Asahi, dan Doyoung yang baru sampai di rumah sakit bareng Jihoon naik Goocar langsung diliputi rasa khawatir dan kesal karena tak ada satu pun yang sadar kalau Alena pergi.

"Coba terus, Woo." Doyoung menatapnya harap-harap cemas.

"Oke."

Langkah kaki sembilan persona bersahutan menuju satu ruangan yang ada di lantai empat rumah sakit. Berpapasan dengan Jaehyuk yang masih lengkap dengan seragam kerjanya.

"Masih gak ada kabar Alena?" tanyanya

Gelengan serentak menjadi jawaban yang semakin membuat isi pikiran mereka kacau.

"Eh, itu Kak Yedam, 'kan?" tunjuk Doyoung pada persona dengan hoodie hitam yang tengah menunduk di depan satu ruangan dekat mereka.

"Iya!" sahut Jeongwoo langsung berlari kecil diikuti yang lain. "Kak Yedam?"

Patah-patah persona itu menoleh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Patah-patah persona itu menoleh. "Ah, kalian udah datang. Kak Cio ada di ruangan pojok sana. Gue--" Penjelasannya terhenti kala Jeongwoo memeluknya.

"Lu ke mana aja, sih, Kak?! Alena sampai nangis waktu itu ngadu ke gue kalau dia kangen sama lu," cecar Jeongwoo mengguncang bahu persona bermata rubah itu.

Yedam hanya terdiam. Mulutnya terbuka, lalu tertutup seperti ingin mengatakan sesuatu, tapi ia tahan. Akhirnya ia menunduk. "Maaf."

Junkyu menggeleng. "Gak perlu. Makasih udah ngabarin kita soal Cio. Eh, iya! CIO!" serunya berlari ke ruangan yang tadi Yedam tunjuk bersama Jihoon.

Tak lama, Hyunsuk dan Junghwan pun menyusul dengan Jaehyuk.

"Kita mau ke Cio dulu. Lu gak ikut, Dam?" Yoshi bertanya.

"Mau nungguin Bunda di sini aja," jawabnya menatap pintu putih yang jadi pembatas antara dirinya juga bundanya yang tertidur lelap dengan lebam di seluruh wajah juga perban di kepalanya.

Yoshi mengangguk.

"Eh, Alena ke mana, Kak?" Gantian Yedam yang bertanya.

Yoshi, Asahi, Doyoung, Haruto, dan Jeongwoo terdiam.

"Dia sakit?"

"Itu ...." Jeongwoo menggigit kukunya.

"Alena hilang," ucap Asahi mewakili yang lain.

𝙆𝙤𝙨𝙖𝙣 𝘼𝙡𝙚𝙣 || 𝙏𝙧𝙚𝙖𝙨𝙪𝙧𝙚『√』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang