16. Kemah-kemahan

301 44 3
                                    


TEU-HA!

Ini udah jam 7 malam. Tenda udah pada berdiri, Lucas juga udah di rumah barengan Haechan juga. Ternyata sekretaris kokonya itu jadi ikutan karena gabut dan butuh refreshing, mau numpang makan juga, sih.

"Doy! Tolong oper sambelnya," pinta Alena. Mulutnya udah belepotan kecap.

Lucas meraup bibir Alena dengan tangannya menggunakan tisu. "Belepotan banget!"

Alena cuma ketawa, ngambil alih botol saos dari tangan Doyoung. "Makasih, Doy!"

"Sama-sama."

"Suit!"

BANG

"Suit!"

BANG

Itu Jeongwoo sama Haechan main suit gunting batu kertas, yang kalah kepalanya digetok botol cola kosong ukuran 1L. Mana mukulnya gak kira-kira. Yedam sama Jaehyuk yang ada di sebelah mereka aja sampai meringis ngilu. Tapi, gak ayal mereka tetep pada ketawa.

Palingan besok pada benjol-benjol, biarin aja. Alena menggeleng.

"Woo! Udah, nanti kalian pusing, jidatnya udah pada merah gitu," seru Hyunsuk. Dia lagi ambilin daging bakar buat Junghwan sama Asahi.

Jeongwoo sama Haechan cengar-cengir, akhirnya milih buat udahan karena sama-sama pusing beneran.

"Bang, lain kali kita main lagi!" Jeongwoo tos sama Haechan sambil ketawa.

Haruto, Junkyu, sama Yoshi lagi mabar di dalam tenda. Sesekali teriakan mereka kedengeran saling ngatain, entah ngatain kawan atau lawan mereka.




Daging udah habis setengahnya. Terima kasih untuk Junghwan, Jeongwoo, Haechan, dan Alena yang makan tanpa mau membuang-buang makanannya. Takut nangis nanti arwah sapi, ayam, sama udangnya kalau mereka mati sia-sia karena daging mereka malah gak dimakan.

Junghwan duduk bengong di depan tenda karena kekenyangan. Sesekali matanya mengerjap ngantuk. Jaehyuk yang ikut duduk sebelah Junghwan nepuk-nepuk kepala Junghwan buat senderan ke pundaknya, terus dia elus-elus. Berasa ke adek sendiri.

"Kak Ji, mau sekalian Cio isiin minumnya?" Mashiho nuangin jus jeruk ke gelas Jihoon yang duduk deket meja hidangan.

"Makasih, Cio. Yedam, main gitar dong!" usul Jihoon.

Yedam ngangguk. Dia mau balik ke kosan, tapi langsung ditahan sama Alena. "Kalau berkemah, kita gak boleh masuk ke rumah. Takut ada beruang laut."

"Santai, gue gak pakai topi bodoh," balas Yedam main-main.

"Mau ngamen, Mas?" kelakar Jeongwoo. Yedam cuma mendengkus sambil duduk di kanan Jeongwoo dengan memangku gitarnya.

Semua udah pada duduk melingkar. Niatnya mau bikin api unggun gitu di tengah-tengah, tapi pada keburu mager, ya udah ditaroh aja lampu portable di tengah-tengah. Warnanya bisa diganti jadi kaya warna senter jaman jadul.

Urutan duduknya Alena—Doyoung—Yedam—Jeongwoo—Jaehyuk—Asahi—Junghwan—Mashiho—Junkyu—Jihoon—Yoshi—Hyunsuk—Haechan—Haruto—Lucas—Alena.

Jaehyuk nepuk pundak Jeongwoo. "Nyanyi. Suara lu bagus."

"Oke! Kak Yedam main gitar sambil nyanyi duet sama gue. Mau lagu apa?"

Yedam tampak menimang-nimang. "Lu tau lagu Lemonade?" Mendapat anggukan dari Jeongwoo, Yedam mulai memetik gitarnya.

Jeongwoo
Yedam
Both

She's my sunshine in the rain
My Tylanol when i'm in pain, yeah
Let me tell you what's she means to me

Like a tall glass of lemonade
When it's burnin' on summer days
She's exactly what i need

𝙆𝙤𝙨𝙖𝙣 𝘼𝙡𝙚𝙣 || 𝙏𝙧𝙚𝙖𝙨𝙪𝙧𝙚『√』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang