TEU-HA!
⚠️⚠️⚠️
TRIGGER WARNING!
"Bisa lebih cepet, gak?" cecar Junghwan yang jadi panik sendiri karena kata Hyunsuk sinyal HP Yoshi udah hilang dari lima menit lalu.
Jihoon mendecak, "Jalanannya gak rata, Wan. Lu mau mobil Hyunsuk rontok, hah?!"
"Mobil gue gak sebobrok itu, ya, Ji!" balas Hyunsuk sengit sambil nabok pundak Jihoon.
"Sakit!"
Ketukan di jendela sebelah Hyunsuk membuatnya menoleh dan membuka jendela. "Kenapa, Kyu?"
"Serius di tempat ginian?" tanyanya ragu. Masalahnya arah mereka tuh ke pinggiran kota yang hutannya masih alami, cuma ada jalan yang masih tanah dan bebatuan.
Hyunsuk mengangguk. "Harusnya gak lama lagi kita sampai dan semoga Alena ada di sana."
"Oke!" Junkyu kembali menutup helmnya.
"Kak Ajun, pelan-pelan! G-ginjal gue bisa pindah k-ke dengkul!" seru Jeongwoo patah-patah karena jalan yang gak rata tapi diterobos sama Junkyu yang bawa motornya.
Bayangin aja segimana ngebutnya Junkyu yang habis dari kosan buat bawa motor bareng duo titan itu bisa langsung nyusulin yang lain yang langsung pergi.
Kuat-kuat, Blacky, motorku sayang. --Jeongwoo
Ckiitt
"Anjing!" Haruto nyusruk ke semak-semak karena Junkyu yang di depannya ngerem mendadak, bikin dia banting stir ke kiri jalan.
Jeongwoo buru-buru turun buat ngecek kondisi saudaranya. "Toto, lu gakpapa?"
"Gakpapa dari mana, woi?! Ngapa ngerem gitu, hah!? Untung Bang Jihoon ngerem tepat waktu, kalau gak, lu sama Jeongi bisa ketabrak, Kak Ajun!" marah Haruto berusaha berdiri.
Junkyu menunjuk ke arah depan, membuat semua mengalihkan pandang ke arah tunjuknya. "Itu manusia, bukan?"
Sosok yang berada kurang lebih seratus meter di hadapan mereka berjalan terseok, sesekali mencoba berlari namun berhenti. Tak lama, kembali berjalan cepat ke arah sebaliknya, menjauh dari mereka.
"Z-zombie kayanya," cicit Hyunsuk langsung lompat ke kursi tengah dan meluk Junghwan, nyaris nendang Doyoung di sebelahnya.
Yoshi milih buat keluar mobil disusul Jihoon. "Rambutnya kelihatan ... familiar."
Doyoung ikutan turun, tapi langsung kena marah Jihoon buat masuk lagi ke mobil.
"Itu--" Mata Jeongwoo menyipit, lalu membola beberapa detik kemudian. "BANG ECHAN! ITU BANG ECHAN!"
Junkyu tanpa babibu, langsung tancap gas ninggalin Jeongwoo yang akhirnya nebeng Haruto buat mendekat ke persona yang tengah berlari sambil menahan sakit meremas sisi kanan perutnya yang berdarah, membuat kaos putihnya jadi berwarna merah. Jejak darah menetes di tanah juga bebatuan.
Jihoon juga langsung nyuruh Yoshi masuk buat nyusul Junkyu. "Duh, si Ajun main ke sana sendirian."
"Haechan!" panggil Junkyu.
Persona itu berhenti berlari, menoleh perlahan dengan wajah pucat sarat kelegaan. "A-ajun?" Ia terkekeh, "gue kira mereka."
"Woi, Bang Echan! Lu kenapa?" Jeongwoo langsung nyamperin buat mapah Haechan. "Anjir, darahnya banyak juga. Lu bisa mati."
"Lucas, Woo. Tolongin Lucas dulu. Buruan!" serunya meringis karena sakit di perutnya semakin menjadi.
Jihoon ikut bantuin Haechan buat masuk ke mobil dan langsung ditangani Doyoung. "Lucas kenapa? Alena gimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙆𝙤𝙨𝙖𝙣 𝘼𝙡𝙚𝙣 || 𝙏𝙧𝙚𝙖𝙨𝙪𝙧𝙚『√』
Fanfictionft. Ahn Yujin, Takata Mashiho, and Bang Yedam ⚠️JANGAN COPAS! R16+ (harsh words, family issues, violence) Tentang Alena bersama 12 bujang ajaib penghuni kosannya. . . . "Nyesel gue bikin kosan kalau ternyata isinya bebegig sawah semua! Stres!!" -Ale...