55 회

1.6K 213 125
                                    

My little bunny is so dangerous

 

 





 

**





Cinta itu, seolah tertutup oleh sekumpulan kabut tipis. Yang sama-samar membawa satu keraguan besar dalam hati masing-masing jiwa yang terhempas dalam gelapnya ego. Sampai pada titik ini, tak nampak ada rasa saling mengalah dengan pendirian.

Taehyung, yang tak akan mudah mengucapkan kata maaf lagi, meskipun itu akan membuat hubungan nya dengan sang adik semakin merenggang.

 Dia ㅡ tidak peduli.

Kau tahu, betapa lelah untuk memahami situasi  serba rumit yang telah melibatkan dirinya? Tidak mengerti, dan entah semua bermula dari apa, Taehyung tetaplah orang yang di persalahkan hanya dengan kehadiran nya di keluarga Jeon. Takdir yang membawanya . Bukan atas kemauannya ataupun kemauan ibunya. Semua, sudah digariskan oleh Tuhan.

Dia, bahkan sampai berpikir, apakah semua pengorbanan yang dilakukan untuk Jungkook akan berakhir sia-sia?

Satu tahun, Taehyung berjuang untuk menjadi sosok kakak idaman untuk bocah kelinci itu. Segenap cinta dan kasih sayangnya pun bahkan habis hanya untuk Jungkook. Tunggu , apa itu masih kurang di mata sang adik?

Lalu, jika semua dianggap se bercanda ini, akankah dia menyerah? Tapi, bukankah menyerah itu menjadi bagian kecil dari sikap seorang pengecut? Demi kantong ajaib doraemon, dia bingung harus berbuat apa sekarang. Dia merasa Jungkook mengingkari semua kata manis yang pernah diucapkannya tempo hari.

Taehyung, masih berpikir, apakah Jihoon  sengaja untuk membuat hubungan persaudaraan nya dengan Jungkook hancur? Jika benar , Taehyung harus memberi sedikit tepuk tangan selamat, karena hal itu sudah terjadi saat ini. Tak tahu kenapa, kepercayaan Jungkook lebih condong pada Jihoon daripada dirinya. Apa salah Taehyung begitu fatal?

Memang, tidak ia pungkiri, Jungkook mengenal anak itu sejak kecil. Mungkin dari sana, Jungkook merasa jika sifat anak itu seolah tiada cela. Sialan! Memikirkan anak tak tahu diri itu, hanya akan membuat tensi darahnya naik.

“Sayang, kau melamun? Cepat habiskan sarapanmu dan berangkat sekolah. “

Suara Taeyeon kembali menyadarkan lamunannya . Astaga, sepuluh menit lamanya dia duduk merenung di ruang makan. Betapa tidak sopan ia pada makanan yang sudah hampir dingin di depannya itu.  Dengan ogah-ogahan , akhirnya mulai menyendok nasinya dan menyuapkan sedikit demi sedikit ke dalam mulut. Dia tak ada hasrat untuk sarapan pagi ini.

Huufhh.. “ menghela nafas panjang.

Juga, tak ada Jungkook yang biasa duduk di sebelahnya. Taehyung benar-benar kesepian. Baru saja sang ibu memberitahu kalau adiknya itu berangkat pagi-pagi sekali, bahkan tidak sempat sarapan. Fine , Taehyung memakhkumi. Dia tidak lupa jika hari ini adalah hari pementasan drama musikal itu. Jungkook pasti sibuk untuk segala persiapannya.

“Kenapa denganmu? Kamu sakit? “

Taeyeon yang curiga akan sikap putranya sedikit bertanya dengan cemas. Namun, hanya gelengan yang di dapat sebagai jawaban.

“Tidak apa Eomma, Tae berangkat dulu ya. “

Taehyung berdiri, membawa ranselnya lalu mencium tangan kanan serta mencium kedua pipi Taeyeon bergantian.

I love you Eomma.. “ ucap Taehyung di sela senyum manisnya. Taeyeon terkekeh gemas, lalu membiarkan sang putra berlalu pergi setelah mengucapkan kata ‘hati-hati di jalan ‘.

My Little Bunny is so DangerousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang