Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My little bunny is Dangerous
***
Siang dengan cahaya matahari yang redup. Hari ini akan turun hujan? Sepertinya . Di atas sana awan-awan kecil berjalan , mulai berkumpul dan menyatu, membentuk gumpalan yang lebih besar dengan warna yang menggelap kelabu. Berbaur dengan warna biru langit yang mendominasi. Indah sekali untuk di pandang.
Anak muda itu menatap dari balik jendela kaca dengan tirai yang sudah tersingkap rapi . Berdiri dengan kedua tangan masuk ke dalam saku celana formalnya yang berwarna hitam pekat. Jas kebanggaannya sudah tak terpakai, baru saja ia menyampirkan dengan asal ke bahu sofa . Hanya menyisakan kemeja putih yang melekat di badan dengan lengan panjang yang sudah ia lipat sebatas siku.
Tok tok..
Dia menghela nafas, ketika pintu ruangan di ketuk pelan dari luar . Ini sudah ketujuh kali, pastilah si sekretaris yang menjadi pelaku. Ah, bukan sekretaris Kang yang di maksud. Ialah sekretaris kantor yang wajib membantu segala jadwal pekerjaannya saat berada di perusahaan.
Tanpa menunggu komando, pintu di buka perlahan, barulah ia menoleh pada sosok yang datang seraya menundukkan kepala dengan sopan.
"Kenapa kau datang lagi, Ryu jin ? " Pemuda itu bertanya dengan jengah.
Ya, sekretaris baru nya seorang wanita muda yang cukup manis dan cantik. Tapi tenang saja, parasnya tidak membuat goyah iman pemuda itu. Wanita bernama Ryu jin itu baru saja menjadi sekretaris nya beberapa hari yang lalu. Memiliki kemampuan yang mumpuni dan bisa membantu pekerjaan nya dengan cepat.
"Apa yang ingin kau sampaikan? "
Namun, keadaan sedikit tegang . Pemuda itu benar-benar memberikan aura yang menyeramkan sejak tiba di kantor.
"Sajangnim, maaf mengganggu lagi. Ini data laporan dari tuan Kang yang Anda perlukan untuk rapat. Tuan Kang sendiri sedang berada di ruangannya , berbicara dengan beberapa orang kepercayaan dari departemen penjualan. "
Dengan cepat menyerahkan berkas yang masih terbungkus oleh map berwarna biru tua. Pemuda itu langsung membuka map dengan gerakan santai untuk melihat isi laporan di dalamnya.
" Dan, rapat akan dilaksanakan dua jam lagi , harap anda bersiap diri. Atau, ada yang anda butuhkan? Apa anda ingin makan siang sebentar? Saya rasa waktunya masih cukup. Atau anda menginginkan hal lain? Saya akan menunggu perintah anda. " ucapnya dengan gamblang.
Ryu jin tidak ingin bicara satu dua kata sebab itu akan menyulitkan tugasnya. Sekalian saja ia menyampaikan beberapa pertanyaan penting, dan lebih bagus ia akan menerima perintah tanpa menunggu lama. Dia juga mulai paham, atasannya adalah orang yang tegas dan tidak suka bertele-tele pada pekerjaan.
