18회

5K 429 106
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.














Minal aidzin walfaidzin,
Mohon maaf lahir dan batin

Hai purple tercinta,
Apa kabar kalian semua?
Selalu bahagia tentunya ya..

Kuy, lanjut aja ya..








♥️

Memandang sedih. Tatap mata tak pernah sedikitpun berpaling untuk seseorang yang memang tengah membutuhkan perhatiannya akhir-akhir ini. Relung hati mengharap satu keajaiban dari Tuhan , bisakah yang ada dihadapannya mampu tersenyum kembali dengan ketulusan yang ada?

Satu hari berlalu , si pemilik netra kelam tak kunjung menunjukkan kesadarannya. Masihlah terlelap lengkap bersama wajah pias yang menghiasi.

“ Sampai kapan kamu mau tiduran Jung ? Kau tahu, senja sudah tiba kembali . Ada banyak hal yang aku khawatirkan tentangmu. “

Nyatanya, celoteh Taehyung tidak berpengaruh apapun. Jungkook , belum ingin membuka mata. Mungkin, hatinya masih merasakan remuk yang luar biasa. Anak itu, sedang lelah.  

“ Tuan muda, kau boleh menunggunya sepanjang hari, tapi jangan lupa makan juga. Kau pun sudah bolos sekolah hari ini. Oh ya, di depan, ada dua anak yang mencarimu. Namanya, Jimin dan Minjae.”

Ucapan Seulgi di dengar dengan jelas. Taehyung kini menatap ketua pelayan itu , lalu tersenyum sejenak dan menghela nafas.

“Terimakasih atas perhatianmu Nuna. Kau, bisakan menjaga Jungkook sebentar ? Aku akan menemui temanku dulu.” Kata Taehyung seraya beranjak dari duduknya. Sekali lagi memandang wajah Jungkook sebelum ia benar-benar pergi.

“..si nakal ini .” gumamnya.

Sepeninggal Taehyung, Jungkook mulai tersadar , membuka mata meski terasa berat .

“ Tuan muda? Jungkookie? “ Seulgi memanggil dengan hati lega. Jungkook berkedip lemah, netranya menatap pada langit-langit kamar. Ada rasa pening yang dirasa, begitupula dengan pandangan yang masih kabur.

“..agh, kepalaku..”. rintih Jungkook dengan suara pelan. Satu tangan spontan memegangi kepala , dan ia baru sadar ada selang infus yang terpasang. Jungkook bingung, apakah separah ini keadaan yang di deritanya? Ya, dia tetaplah mengingat dengan baik apa yang sudah terjadi. Antara dirinya, dengan sang ayah , dan tentang kejahatan yang pernah ia lakukan pada Taehyung pun telah terbongkar.

“ Jangan paksa membuka mata jika merasa pusing, aku akan panggil dokter Park untuk memeriksamu.” Seulgi hendak pergi, namun Jungkook mencegah dengan cepat .

“ Tidak perlu panggil dokter, panggil Taehyung saja. Nuna, tolong panggilkan dia.”

Seulgi mengangguk mengerti. Tanpa di duga, keduanya tak tahu jika Taehyung sudah masuk ke dalam kamar .

My Little Bunny is so DangerousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang