Di rumah ini, ia kembali menginjakkan kakinya. Menguatkan dirinya sebelum memasuki rumah tersebut.
Tok tok
Tak membutuhkan waktu lama, seorang maid membukakan pintu untuk Fayes.
"ah nona kekasih tuan muda? Ada apa nona?" ucapan sopan maid tersebut dibalas senyuman oleh Fayes
"aku ingin bertemu dengan mama dan papa, apakah mereka ada?" tanyanya dengan sopan.
Suasananya sekarang agak berbeda, sebelumnya ia kemari dengan Elvio dan sekarang ia harus berseorang diri.
"nyonya ada di taman belakang, sedangkan tuan akan pulang sebentar lagi, mari saya antar nona"
Fayes mengangguk, ia mengikuti langkah maid tersebut untuk menemui mama Elvio di taman belakangnya. Namun, belum sampai disana ia melihat gadis cantik sedang mengerjakan sesuatu di laptopnya.
Sepertinya gadis itu menyadari kedatangan Fayes, ia langsung meletakkan laptop tersebut dan berjalan menghampiri Fayes.
"kau pembohong" bukan pelukan atau sapaan ceria yang diberikan Eliza, melainkan bentakan
Fayes sampai membolakan matanya mendengar perkataan Eliza, ia mendekat ke arah Eliza untuk menggenggam tangannya namun Eliza memundurkan langkahnya.
"jangan mendekati aku, karena kebohonganmu membuat mamaku sakit hampir 1 bulan lamanya" amarah Eliza meluap di hadapan Fayes
Ia bingung dengan situasi ini, situasi yang tidak bisa ia lawan dan tidak bisa ia halau.
"kau rupanya" Fayes menolehkan pandangannya ke wanita paruh baya yang datang dari pintu belakang
Terlihat tatapan kebencian di matanya, Fayes tidak bisa menghalaunya, ia memang sudah membohongi semua orang termasuk keluarga ini, tapi bukan murni keinginannya.
"kau bukan putri tunggal keluarga Kalandra, kan"
Semacam tersambar petir di sore hari, Fayes menatap tidak percaya perkataan dari mama Elvio. Darimana ia mengetahui fakta itu.
"ak-aku..."
"kau adalah wanita perpindahan jiwa, kau membohongi Elvio dan keluarganya untuk apa? Katakan maksudmu yang sebenarnya" amarah Hazel memuncak
"aku tidak bermaksud apa-apa, aku..."
Plak
Untuk pertama kalinya tamparan yang tidak sebanding dengan luka tembakan kiti terasa amat sakit. Pipinya memerah dan dadanya sesak. Dari tamparan tersebut terasa sebuah kekecewaan seorang ibu.
"ada apa ini?"
Ya, satu lagi. Avrio datang dan melihat kekacauan emosi di rumahnya. Fayes yang mendengar mengalihkan pandangannya. Namun, bukan ekspresi benci atau kesal, melainkan ekspresi terkejut yang ia perlihatkan saat melihat Fayes.
"mari kita bicarakan di ruang keluarga" ucapnya meninggalkan ketiga wanita itu disusul dengan Hazel, Eliza, lalu Fayes.
Mereka memasuki ruang keluarga Winata untuk membahas kepalsuan Fayes. Nampaknya semua kebenaran mengenai Fayes akan terbongkar hari ini.
"kita akan membicarakannya setelah Viona datang untuk menjadi saksi" mendengar kata Viona, Fayes menautkan alisnya. Nampaknya ia tahu siapa dalang dibalik ini semua. Ia harus berterimakasih kepada Viona sudah membantunya mengungkap siapa dia sebenarnya
"maaf aku telat"
"ya, Viona silahkan duduk"
Kini semua sudah lengkap berkumpul. Avrio memulai percakapannya.
"jadi ada apa kau sampai berani menginjak rumah ini lagi? Apa kau belum tahu jika kami sudah mengetahui jati dirimu yang sebenarnya?"
Fayes menelan ludahnya kasar, "Elvio sedang tidak sadarkan diri, sekarang ia di rawat di rumah sakit"
Plak
Satu tamparan lagi mendarat di pipi Fayes membuatnya memejamkan mata. Ia menarik nafasnya panjang, membiarkan Hazel melampiaskan amarahnya.
"dengan beraninya kau datang membawa kabar seperti itu"
"tahan dulu emosimu, lantas apa maksudmu membohongi Elvio dan keluarganya?" tanya Avrio yang membuat Fayes menatap Avrio tidak terima
"aku tidak membohongi Elvio, dia sudah tahu jika aku bukanlah Alea, aku Fayes Luvena yang mengalami transmigrasi jiwa. Dan untuk masalah membohongi kalian aku tidak bermaksud, aku hanya ingin membebaskan Elvio dari kekangan papanya yang ingin menjodohkannya dengan wanita yang sudah menghianatinya dengan tidur bersama lelaki lain" jelasnya sambil menatap Avrio, Hazel, dan Eliza secara bergantian
"tutup mulutmu, bahkan Om Avrio sudah tahu jika aku hanya dijebak" kini Vionalah yang mengangkat suaranya
"jangan berbicara jika tidak disuruh" ucap Avrio garang kepada Viona yang membuat wanita itu menutup mulutnya
"maksudmu aku mengekang anakku sendiri dan kau membantunya memberontak? Kau tau aku sudah mengalah untuk mengizinkannya menjadi detektif sesuai dengan kemauannya padahal aku menginginkan dia menjadi penerus Winata Group" sambungnya dengan nada tinggi
Fayes menatap dalam mata Avrio, tidak terima keegoisan lelaki itu terhadap kekasihnya.
"apa kau pernah bertanya kepadanya apa keinginannya? Apa kau pernah mengerti keadaannya yang dilema, kau mengizinkannya menjadi detektif bukan dengan dukungan yang penuh. Lalu apakah kau mengerti perasaannya saat kau terus memaksanya menikahi wanita yang dengan jelas ia lihat penghianatannya di depan matanya sendiri? Kalian saja tidak terima karena satu kebenaran tentangku yang tidak sesuai dengan kemauan kalian, bagaimana kalian harus memaksa semua keinginan kalian yang tidak sesuai dengan kemauan Elvio tanpa memikirkannya? Bahkan saat ia keluar dari kepolisian yang pertama ia pikirkan adalah menerusi kepemimpinan perusahaan" semua emosi Fayes ia tumpahkan di semua kata-katanya. Semua kesesakan yang ia dengar dari cerita Elvio
Avrio dan Hazel saling melirik dan menatap Fayes sendu, ada secercah perasaan bersalah di mata keduanya.
Fayes mengambil map dari tasnya, dan meletakkannya tepat di hadapan Avrio. Dengan bingung Avrio membuka map tersebut dan menatap Fayes bingung dengan wajah terkejutnya.
"Mackenzie Group?" ucapnya bingung
"kau tahu Mackenzie Group?" tanya Fayes yang diangguki oleh Avrio
"perusahaan yang dimiliki seorang wanita muda misterius yang merupakan perusahaan pusat yang memiliki banyak perusahaan di bidang mobil type tinggi, perusahaan berlian, emas, perak, properti dan villa yang baru dibuka 3 bulan yang lalu dan sekarang menempati kejayaan yang hampir menyamai Kalandra Group?" Fayes tersenyum mendengarnya
"tunggu, jadi kelompok Mackenzie yang dikatakan Viona bukan kelompok mafia melainkan induk perusahaan?" kini Hazel yang angkat bicara membuat Fayes semakin tersenyum puas
"jika yang kalian sesalkan dari kebenaranku adalah aku bukan anak tunggal keluarga Kalandra, kalian bisa mengambil salah satu cabang perusahaan Mackenzie Group" ucap Fayes sambil membuka lembaran lain yang berada di map tersebut memperlihatkan peralihan kepemilikan anak cabang perusahaan di berbagai bidang
Avrio, Hazel, Eliza, maupun Viona mematung mendengar kebenaran yang ternyata diluar ekspetasi mereka dan juga tindangan Fayes yang dengan mudahnya memberikan cabang perusahaannya
"aku sebelumnya hanya anak yatim piatu yang diangkat oleh seorang bernama Aldrich, dia adalah ayah angkat terhebat yang kupunya, namun karena kecelakaan membuatku meninggal dan jiwaku berpindah ke tubuh wanita yang meminta pertolonganku untuk mengungkap kasus kematiannya dan jadilah aku sebagai Alea untuk beberapa waktu, setelah misiku selesai aku akan kembali menjadi Fayes seperti saat ini"
![](https://img.wattpad.com/cover/331512114-288-k252379.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia's Transmigration
AçãoSeorang wanita cantik, lembut, dan merupakan seorang detektif di Kepolisian Manhattan mati karena kasus pertamanya. "Tolong selesaikan alasan aku mati, dan balaskan dendamku" - Azalea Mauren "Aku gunakan tubuhmu untuk membalaskan dendamku dan menye...