Di hari Senin itu, hari setelah pindahnya mereka ke atap yang sama, semua memulai hari secara masing-masing. Perbedaan jurusan maupun angkatan membuat ke-delapan orang tersebut memiliki jadwal yang berbeda.
Seperti bagaimana Mingi yang baru sampai ke kampus dan memilih untuk masuk ke ruang Klub Musik. Walau band The Overload bukanlah bawaan dari kampus, tapi memang mereka boleh berlatih juga di sana. Ya, mengingat bahwa salah satu dari mereka memang anak jurusan Seni Musik, sehingga mereka boleh untuk berlatih di sana. Di sisi lain, The Overload membawa banyak keuntungan sejauh ini.
Mingi masuk ke dalam, beruntung menemukan dua lainnya. Mereka anggota The Overload yang tak masuk ke dalam lingkar pertemanan itu. Kebetulan keduanya berasal dari fakultas yang sama seperti Mingi walau berbeda angkatan, jadi secara teknis, mereka adalah kakak tingkatnya.
Namanya adalah Juyeon Cakrananda, bassist dari The Overload. Lalu Younghoon Elvarino, bassist sekaligus terkadang menjadi backing vocal bersama Yunho sejauh ini--dan sama-sama memiliki posisi sebagai visual, jika orang-orang bilang.
Tepatnya juga, sosok dari kekasih Seonghwa.
Keduanya pun berada diangkatan yang sama dengan Seonghwa, juga Hongjoong, selaku vokalis dan leader dari band mereka. Jadi mungkin itu bisa memberikan gambaran mengapa pada akhirnya band ini terbentuk--tetapi tak melupakan audisi yang memang dibuat untuk itu.
Mingi memberikan senyuman lurus namun ramahnya sebagai pembuka. Sekalian melepas tas selempangnya dan melempar asal ke sofa, seolah memang ruangan tersebut sudah seperti rumah mereka. Setidaknya untuk beberapa waktu karena band tersebut belum benar-benar memiliki tempat mereka sendiri, walau Juyeon sudah mendapatkan beberapa kandidat. Hanya menunggu persetujuan dan mereka akan menyewanya.
Mungkin minggu ini.
Menumpang terus di ruangan klub kampus tak menyenangkan, terlebih mereka harus berbagi.
"Kelas?"
"Nanti jam satu." pertanyaan Mingi langsung dijawab Juyeon yang tengah duduk beralas karpet, sembari mengotak-atik gitarnya. "Kelas lo?"
Mingi menghampiri sofa panjang yang kosong, langsung merebahkan tubuh di sana secara tengkurap. "Jam sebelas."
"Masih satu jam lagi." Juyeon bergumam, mengedik tanpa melirik. Sempat tahu sebelumnya bahwa ini masih sekitar jam sepuluh pagi.
Sementara Younghoon di sudut lain, tengah sibuk dengan ponselnya sendiri. Mingi sebelumnya merasa santai karena tak akan ditanya, tapi baru saja ia ingin memejamkan mata sejenak, suara sosok jangkung berambut hitam pekat itu terdengar oleh indra pendengarannya.
"Lo semua jadi pindah satu rumah?"
Juyeon yang tak tahu akan itu melirik. "Lo semua? Siapa?"
"Mingi sama pacar gue." jawab Younghoon, yang membuat Mingi mengangkat wajahnya untuk protes sebelum ada salah paham. Tapi Younghoon terkekeh dan melanjutkannya untuk Juyeon. "Mingi, Seonghwa, Yunho, Hongjoong sama teman mereka berempat. Lo tau, Juyeon, anak berdelapan itu."
"Oh, Octagon?"
Mendengar itu Mingi menggerenyit lagi, membawa pandangannya ke arah Juyeon. "Octa — apa?"
"Octagon." Juyeon menjawab santai, pekerjaannya tak berhenti. "Anak-anak pada manggil kalian itu sih. Katanya karena berdelapan jadi dipanggil gitu. Sejak apa ya... setahu gue, sejak tahu kalau kalian bertujuh lainnya, akrab sama Hongjoong."
"Hongjoong?" Mingi bertanya dalam kebingungan, tanpa imbuhan kesopanan. Memang, saking dekat, mereka sudah menanggalkannya sejak beberapa bulan lalu--atas izin dari Hongjoong, juga Seonghwa tentunya. Padahal di negara ini, honorifik adalah kewajiban. "Lah, sampai dinamain. Memang yang punya circle cuma kami doang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ OCTAGON (ATEEZ BXB SMUT)
FanfictionThe rule is; we can't fall in love with each other. Dilema dari 8 orang yang memilih untuk tinggal bersama. Seluruh perasaan yang semula terkubur, muncul ke permukaan satu per satu. Menyakitkannya, bukan hanya itu masalah yang timbul diantara mereka...