Octagon - 92 : Malam Tanpa Tidur

421 45 9
                                    

Sejak tadi, Wooyoung terus berpura-pura telah tidur, memunggungi arah San, tanpa ingin tahu apa yang dilakukannya.

Pikirannya kalut.

Penuh.

Banyak.

Wooyoung memikirkan untuk nanti hari; bagaimana caranya untuk tidur lagi bersama Juyeon, namun dengan keadaan ia harus dibuat tak sadar? Lalu tubuhnya akan dipertontonkan? Rasanya sangat menyakitkan.

Juga tentang bagaimana perasaannya terhadap San yang kini telah diketahui.

Wooyoung merasa sangat takut sekarang.

Takut untuk hari esok, menghadapinya.

Takut juga jika ditinggalkan.

Nanti... bagaimana ia harus menghadapi hari? Akan ada orang-orang yang telah menyaksikannya disetubuhi secara tak sadar. Dan mereka harus bertemu lagi di kampus dengan Wooyoung yang bertingkah seperti ini tak terjadi.

Nanti... bagaimana cara dia berhadapan dengan San?

Wooyoung tak tahu.

Di sini Wooyoung sangat kacau.

Jantungnya berdegup kencang, tak karuan. Telapak tangannya basah di balik selimutnya.

Sekuat apapun Wooyoung memejamkan matanya, selama apapun, Wooyoung rasa ia takkan pernah bisa tidur.

Tidak dengan San di kamar yang sama dengannya.

Tenang, Wooyoung.

Tenang.

Tidurlah.

Besok akan baik-baik—

Wooyoung tersentak saat sebuah lengan melingkar di perutnya dari belakang. Napasnya terasa tercekat, dihentikan dengan bagaimana tenggorokannya seperti menyempit. Rahangnya mengeras.

Terlebih saat Wooyoung merasakan dahi San menumpu di belakang kepalanya. Sebelum sebuah bisikan lembut, terdengar, mengalun ke dalam indra pendengarannya.

"Maaf, Wooyoung. Gue gak pernah tau..."

.

.

.

"Tidur, Yeosang."

Kalimat itu memanggilnya.

Tapi Yeosang, tak bisa barang untuk menutup matanya. Di posisinya duduk bersandar pada sandaran kasur, dirinya sangat cemas.

Bukan hanya tentang apa yang harus ia lakukan nanti. Tapi juga tentang, bagaimana tak ada Jongho, yang seharusnya berada di rumah.

Selama ini, Jongho yang selalu menemaninya.

Setelah tahu bahwa kini dia satu kamar dengan Jongho, bukan San lagi, membuat Yeosang berpikir ke mana dirinya. Apakah Jongho sudah lama meninggalkan rumah? Apa saja yang tertinggal ketika Yeosang memilih untuk pergi bersama Yeonjun?

Yeonjun duduk di sampingnya, sangat khawatir.

"Kita cari cara lain biar besok—"

"Gak ada." Yeosang memotong. Tahu benar, bahwa bukan hanya ia yang memikirkan tentang bagaimana dirinya harus tidur dengan Yunho. Yang mana tepatnya adalah ditiduri. Seperti kali terakhir, yang Yeosang sendiri tak tahu. "Kamu lihat Hongjoong gimana... dia sampai sujud, dia juga pasti merasa bersalah dan gak ada pilihan."

"Tapi—"

"Kalau ada, dia pasti udah ambil itu." Lagi, Yeosang memotong. Berat untuknya, tapi tak ingin memikirkannya.

✔️ OCTAGON (ATEEZ BXB SMUT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang