Ketika Hongjoong membuka pintu klub tersebut, Younghoon bergegas meninggalkan hal yang ia kerjakan dan langsung menghampirinya. Sedikitnya membuat perhatian Yunho, Mingi dan juga Juyeon teralih pada sosok ketua band tersebut yang hanya mengusap tengkuknya perlahan.
"Ada apa?"
"Younghoon khawatir akan Seonghwa." Mingi menjawab, mengedik santai, sembari kembali sibuk untuk memukulkan stik drumnya. "Daritadi nungguin lo dateng."
Hongjoong terkekeh kecil; melepas tas selempangnya sembari menutup pintu dengan kakinya. "Yang dikhawatirin Seonghwa, yang dicari gue."
"Mingi bilang tadi Seonghwa berangkat sama lo." Younghoon ternyata masih menginginkan jawaban. Pemuda jangkung bersurai hitam pekat itu berdiri menghadapnya, seolah tak memberikan jalan. "Jadi kemana dia? Kan kelasnya masih nanti. Telepon gue gak diangkat terus soalnya."
"Bro." Hongjoong mengangkat tangannya, menepuk bahu sebelum mencoba merangkulnya sampai berjinjit.
Younghoon sendiri agak menekuk lututnya untuk memudahkan Hongjoong, yang membawanya berjalan ke arah dalam ruangan tersebut. Meliriknya untuk mendengarnya bicara melanjutkan.
"Gue kemarin buat satu lagu, tapi kayanya gue butuh backing-an suara lo agak banyak. Mau denger demonya gak? Kalau memang berhasil lo pelajarin, Kamis kita masukin list buat perform."
"Dalam waktu sesingkat ini?" tanya Younghoon, satu detik dan langsung teralihkan.
Hongjoong mengangguk sembari merogoh ponselnya.
Dan nyatanya itu menarik perhatian Yunho, Mingi dan Juyeon dengan cepat.
"Gas! Gue butuh lagu baru!" seru Juyeon sumringah.
Mingi mendekat dan langsung merangkul Juyeon. "Setuju, setuju! Ambil aja!"
"Kapan lo buatnya, Hongjoong?" tanya Yunho, agak penasaran tapi juga tertarik. "Gue skip kelas deh. Bener kata Juyeon, butuh lagu baru."
"Nah, kan?" Hongjoong langsung menepuk punggung Younghoon berulang, sebelum memberikan ia ponselnya dalam sebuah project baru buatannya. Hongjoong sengaja memutarnya langsung agar yang lain bisa mendengarnya. "Denger dan pelajarin. Gue siapin semuanya."
Satu ponsel pintar itu langsung di-hak milik oleh ke-empat orang tersebut. Seolah melupakan apapun yang mereka lakukan maupun pikirkan sebelumnya dan mulai mendengarkan apa yang disajikan. Senyuman juga langsung merekah di bibir mereka, begitu tiap nada merasuki diri mereka, tahu bahwa ini lagu yang bagus untuk dibawakan.
Sedangkan Hongjoong menghela napasnya dalam diam.
Tentu, khawatir akan Seonghwa dan apa yang dilakukannya.
-:-;;-:-
Mengerjapkan matanya pelan, Jongho yakin bahwa ia tak salah melihat saat itu. Tapi tentu saja itu bukan urusannya, toh Jongho juga tak benar-benar hapal akan lingkungan yang lain selain lingkar pertemanan mereka.
Jadi saat itu, Jongho mengabaikan bagaimana ia sepertinya melihat Seonghwa masuk ke dalam sebuah mobil yang tak ia kenali.
Lagipula, ada banyak hal tentang masuk ke dalam mobil orang lain, tak perlu harus tentang pacar, bukan?
Sejauh ini, dari semuanya, memang hanya Seonghwa dan juga Wooyoung yang tidak memiliki kendaraan pribadi. Para pemilik mobil — yang jelas sangat membuat sempit garasi rumah baru mereka — adalah Hongjoong, Yunho dan Yeosang. Sedangkan tiga tersisa; San, Mingi dan juga dirinya menggunakan motor.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ OCTAGON (ATEEZ BXB SMUT)
FanficThe rule is; we can't fall in love with each other. Dilema dari 8 orang yang memilih untuk tinggal bersama. Seluruh perasaan yang semula terkubur, muncul ke permukaan satu per satu. Menyakitkannya, bukan hanya itu masalah yang timbul diantara mereka...