Sesi bicara itu dikuasai oleh Hongjoong seorang diri di atas panggung. Dengan dirinya berada di sana, Hongjoong memberikan waktu untuk yang lain mengganti pakaian mereka.
Jadi, ketika Yunho, Mingi, Juyeon dan Younghoon bergegas menuju dressing room mereka, sembari berjalan cepat melepas pakaian, mereka tahu bahwa adrenalin mereka meningkat bukan main. Lima lagu telah ditampilkan. Seluruhnya berjalan sempurna dan memuaskan.
Empat orang tersebut membiarkan diri mereka dibantu untuk berganti pakaian.
Seseorang termudah adalah Mingi, dengan bagaimana ia hanya mengenakan celana panjangnya, rompi tanpa diresleting dan juga luaran panjang bertema tinju untuknya. Sehingga Mingi pun mengambil kesempatan untuk mengambil salah satu botol alkohol mereka yang sudah disiapkan — masih dalam botol besarnya. Mingi meneguk kembali, untuk membantunya lebih sadar lalu mendekat pada Yunho dan membantunya menegukkan.
Setelahnya, saat Mingi mendekat pada Juyeon, pintu dressing room terbuka.
Hyungwon dan Hyojong masuk ke dalam sana, secara berpenampilan berbeda. Hyungwon sebagai penaggung jawab, sibuk dengan ear piece yang ia kenakan, sedangkan Hyojong, langsung menyambar ke arah Juyeon.
"Lo semua gak rencanain hal aneh, kan?"
Mingi melirik ke arah Younghoon, yang agak jauh darinya, agak bingung harus bereaksi apa.
Karena di sana, Hyojong sendiri, seperti tak peduli risiko, langsung bicara pada Juyeon seperti itu.
Tapi Juyeon justru mendorong kepalanya ke belakang, untuk melirik ke arah Yunho, sembari menerima sodoran botol dan Mingi. Juyeon meneguknya beberapa kali, lalu menatap ke arah Hyojong di sana. "Kak, sorry, tapi lo lihat sendiri, gimana kami tampil? Kami cuma tampil."
Di posisinya, Yunho tak memilih untuk berucap; hanya masih mengenakan pakaiannya dibantu oleh stylistnya.
"Anjing, Juyeon." Hyojong mengumpat dan langsung mengusap wajahnya. "Lo gak tau segimana kami ngeyakinin alumni lain kalau ini cuma konser biasa."
"Loh? Memang konser biasa?" Juyeon terkekeh, lagi, membuatnya melirik lagi pada Yunho. "Emang menurut lo ini konser apa? Amal?"
Di posisi itu, Hyungwon mendekat ke arah Yunho sembari bicara melalui mic tersambung di ear piece-nya. Sebelum menepuk bahu Yunho, dan menarik napasnya panjang. "Tadi gue udah ngomong ke Hongjoong. Lo semua gak akan bahas sesuatu tentang kita, right?"
"Gak ada." Yunho tersenyum dengan tenang. Entah mengapa, ketakutan itu justru menyenangkan untuknya. Ah, ternyata ini yang Hongjoong rasakan. "Gak ada apapun. Kami cuma tampil, sama kayak reherseal kemarin."
Mendengar itu, justru Hyojong yang membalas, namun pada Juyeon. "Juy, gue cuma mau bilang, gue gak mau The Overload celaka cuma karena ikutin nafsu si Hongjoong lantaran hal yang terjadi kemarin. Lo dan Yunho harus inget, lo berdua ada di The Overload."
"Sorry kalau gue nimbrung, tapi menurut gue, kalian semua lagi ngomongin hal aneh." kekeh Mingi perlahan.
Hyojong melirik untuk menunjuk ke arah wajahnya. "Gue tau lo tau."
"Tau apa?" kali ini Younghoon yang membalas sembari melangkah mendekat usai pakaiannya selesai dikenakan. Untuk dirinya meraih botol dari Juyeon dan meneguknya. "Yang kita tau, konser perdana kami ditonton banyak orang. Tiket terjual habis."
"Kami di sini peringatin kalian." tapi Hyungwon, memilih berjalan mundur, sebelum menghampiri Hyojong dan menariknya dari bahu. "Serius; The Overload itu kebanggaan gue sama Hyojong. Gue gak mau lo semua hancurin band ini demi balas dendam."
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ OCTAGON (ATEEZ BXB SMUT)
FanficThe rule is; we can't fall in love with each other. Dilema dari 8 orang yang memilih untuk tinggal bersama. Seluruh perasaan yang semula terkubur, muncul ke permukaan satu per satu. Menyakitkannya, bukan hanya itu masalah yang timbul diantara mereka...