Berdiri bersama Jongho, Mingi mengedarkan pandangan ke depan.
Dalam riuhnya suasana di sana, Mingi merasa tidak terlalu nyaman. Ah, jangan lupakan akan bagaimana Mingi memang tidak terlalu bisa bersama dengan orang-orang, padahal banyak sekali yang ingin lebih dekat dengannya. Terlebih dengan keberhasilan The Overload, kemenangan ini. Mingi sangat sadar bahwa beberapa orang berusaha untuk mendekat padanya. Entah perempuan, entah lelaki — yang bahkan Mingi yakin mereka tak benar-benar tahu apa orientasi seksualnya.
Ah, memang apa?
Selama ini Mingi menyukai perempuan.
Hanya saja... baru kali ini, ia menyukai sesamanya. Terjadi pada Yunho.
Namun gilanya?
Otaknya sampai membuat ia memutuskan untuk melampiaskannya pada Hongjoong.
Setidaknya itu sedikit membuatnya memikirkan akan ketua band miliknya tersebut.
"Cari apa, Kak Mingi?"
Tapi Mingi mencoba menjawabnya dengan hal lain.
Diliriknya Jongho yang berada bersamanya di ruang hiburan, tempat biasanya mereka bermain PlayStation 5 milik Yunho. Di mana Jongho tengah memilah dan mempersiapkan botol-botol lainnya untuk dikeluarkan.
Beruntung setidaknya mereka berdua bisa di sini — setidaknya tidak terlalu sesak daripada berkumpul dengan banyaknya manusia.
"Younghoon dan Juyeon ke mana, ya?"
"Loh?" Jongho menggerenyit bingung karenanya. "Kan seharusnya Kak Mingi yang tahu? Aku di sini dari sebelum pengumuman Ovu soalnya. Balik duluan sama Kak Wooyoung buat siapin ini."
Mingi mengangguk, menyadari kebodohannya. "Benar juga. Entah Yunho dan Hongjoong pun ke mana."
"Mungkin ada di suatu tempat." Jongho mengedikkan bahunya pelan. "Mungkin, ya, ada di manapun. Toh ini rumah kita. Gak masalah bukan, Kak?"
Benar.
Tidak seharusnya Mingi memusingkan ini.
Merasa ingin pergi ke toilet, Mingi pun langsung menepuk punggung Jongho. Berucap padanya bahwa ia perlu pergi sejenak untuk buang air kecil, membuat sosok paling muda di pertemanan mereka mengacungkan ibu jarinya.
Mingi pun keluar dari ruangan tersebut.
Segera menembus satu per satu manusia, berpikir untuk menuju kamarnya sendiri. Mingi pun membuka pintu tersebut dan hampir melangkah masuk.
Tapi dengan terkejut, ia menemukan seseorang di dalam sana.
Oh sialan.
Mingi maupun Hongjoong sepertinya lupa untuk mengunci kamar tersebut saat pergi. Sialnya juga karena tak tahu akan ada surprise party.
Tapi... Mingi tahu siapa lelaki yang berada di dalam kamar itu, melirik ke arahnya dari posisinya berdiri seperti tengah menunggu.
Itu Johnny.
Seseorang di semester tujuh yang bisa dibilang sangat dikenal oleh semua fakultas. Lantaran sosok itu kurang lebih seperti Yunho, sang playboy.
Tak ingin kecanggungan, Mingi meringis kecil sambil mencoba mundur lagi. Bersamaan dengan Johnny membalikan tubuhnya, lalu menunjuk ke arah lantai — bermaksud menunjuk pada kamar.
"Gue pakai kamar ini gak apa?"
Mingi tak bisa menolak.
Entah dengan Hongjoong.
Tapi bagaimana lagi, sudah terlanjur basah, bukan?
Mingi juga tak ingin tahu apa yang akan dilakukannya di kamar ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ OCTAGON (ATEEZ BXB SMUT)
FanficThe rule is; we can't fall in love with each other. Dilema dari 8 orang yang memilih untuk tinggal bersama. Seluruh perasaan yang semula terkubur, muncul ke permukaan satu per satu. Menyakitkannya, bukan hanya itu masalah yang timbul diantara mereka...