Octagon - 115 : Penebusan Milik O Pt. 12

266 32 3
                                    

Throne adalah salah satu lagu milik Venom yang diciptakan oleh Jennie dan bassist-nya, Rosé. Lagu yang membawa mereka pada kemenangan di Madness Rock bulan lalu.

Hongjoong bertanya pada Jennie, kala itu.

Lagu apa yang ingin ia bawakan bersama Hunters? Diubah menjadi versi mereka sendiri, demi menyampaikan pesan terakhir, akan apa yang kini Jennie rasakan setelah mengetahui kebenaran, di balik hubungannya bersama Changkyun yang bisa berjalan sejauh satu tahun.

Satu tahun dengan sebelas kali dalam sebelas bulan Jennie mendapatkan satu malam gelap, di mana ia tak mengetahui apapun, ketika berdua bersama Changkyun. Pada satu bulan lainnya, Jennie justru terlibat dalam kecelakaan mobil — di mana pelakunya lari.

Jawaban Jennie adalah Throne.

Lagu yang baginya, menggambarkan bahwa kekuasaan tidak hanya bisa dimiliki oleh para lelaki. Kekuasaan bisa juga dimiliki oleh para perempuan atau mereka yang sering dipandang lemah.

Jennie muak, merasa dipandang lemah. Juga merasa bahwa dirinya sudah menggantungkan diri pada Changkyun.

Sehingga sekarang adalah waktunya untuk menunjukkan siapa dirinya sebenarnya. Menunjukan siapa sebenarnya yang memiliki takhta tersebut, di kehidupannya sendiri.

"I been on your wishlist. Been on your hit list."

Sembari menekan lidahnya pada pipi bagian dalamnya, Jennie bernyanyi. Mengikuti bagaimana musik dari lagu Throne diaransemen sesuai dengan versi dari Hunters — menjadi lebih daripada sebelumnya, bersama dengan nada dari tuts pada keyboard Hongjoong, petikan gitar Moobin dan bass Kino, juga dentuman dan hentakan dari drum Byounggon.

Berlatih dalam waktu singkat bersama ke-empat orang tersebut adalah pengalaman tak terlupakan. Terlebih dengan diberikannya kesempatan, untuk sebuah konser tunggal yang bahkan band-nya yang berumur lebih lama pun belum pernah memilikinya. Menjadi seseorang yang dijadikan senjata sebagai bintang tamu kejutan untuk O's Redemption.

"You ain't talkin' 'bout nothin'. I ain't got no time."

Dengan suara khasnya, Jennie tenggelam dalam lagunya sendiri.

Terbantu dengan bagaimana orang-orang yang menjadi penonton itu, terus bersorak, berteriak bahkan ikut bernyanyi dengannya.

"Cash, cash, flowin'. Droppin' like a faucet."

Jennie menyeringai, melirik ke arah Hongjoong yang menangkap lirikannya. Jennie masih menggenggam badan mic-nya yang terkunci pada stand, untuk satu baris lainnya.

"Money, money, right in front of me. Gonna eat them with your tiny winnie."

Dua kata terakhir membuat Hongjoong terkekeh.

Segera, Jennie pun menarik lepas mic miliknya. Lalu Jennie membawa diri untuk merapat pada Hongjoong, dari belakang tubuhnya. Walau terhalang ranselnya yang penuh, Jennie mulai mengulurkan satu tangannya yang bebas, untuk mengusap dada Hongjoong, dikala lelaki itu sibuk untuk melantunkan nada dari keyboardnya.

"You are talking about royalty. So, you wanna be my enemy?"

Jennie menjatuhkan kepalanya ke belakang, membiarkan musik merasuk dalam raganya. Tanpa sedikitpun dia mengendur — membiarkan tangannya turun sampai bagian bawah dari kaus yang Hongjoong kenakan, sejajar dengan bulge-nya.

Tak bohong bahwa keduanya tenggelam dalam setiap sentuhan itu.

Dengan Jennie yang berpakaian, layaknya laki-laki. Dengan Hongjoong yang berpakaian, layaknya perempuan.

✔️ OCTAGON (ATEEZ BXB SMUT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang