Ketika mereka sampai di belakang panggung, pada sebuah gedung pertunjukan di sisi lain kota yang agak jauh, beberapa orang sudah berkumpul di sana. Ada yang masih mengenakan pakaian biasa, ada juga yang sudah membawa beberapa properti untuk digunakan.
Gladi bersih itu akan dilakukan.
Setidaknya mereka akan menghabiskan sekitar enam sampai tujuh jam, lalu selebihnya, akan selesai untuk bertaruh di esok hari.
Beberapa orang mulai mengerubuni Seonghwa, yang kemarin tak datang. Selagi Yunho dan San melepas ransel mereka, menaruhnya di atas tumpukan ransel lainnya sambil memperhatikan bagaimana Seonghwa terlihat tak nyaman di sana.
Satu orang mendekat pada Yunho.
Seorang gadis, yang langsung menyentuh lengannya, disaat Yunho terkesiap, hampir menarik diri.
"Yunho, aku telepon loh sejak semalam, kok gak diangkat?"
Yunho tersenyum samar.
Sedikit ia melirik pada San yang memperhatikannya di sana. "Semalaman gak pegang ha-pe. Capek juga kemarin."
"Kemarin kamu langsung pergi, loh? San yang bawa ransel kamu." lanjut gadis itu lagi. Kakinya agak jinjit, untuk menatap wajah Yunho dari dekat. "Jadi beneran patah ya hidungnya? Masih sakit? Berapa jahitan?"
"Gak kok, ini cuma, ya begitu." Yunho enggan menjawab. Rasanya batang hidungnya juga masih terasa sakit, terlebih dengan memang adanya jahitan di sana. "Tapi gak apa. Kemarin juga udah diomongin kan."
"Goeun." kali ini San yang memanggilnya, nama gadis itu, membuatnya menoleh padanya dengan cepat. "Perhatian banget sama Yunho. Perasaan anaknya lagi deket sama Yuqi tuh."
"Kan belum jadian." Goeun menjawab santai, lalu menatap Yunho lagi. "Aku serius khawatir, loh? By the way, karena kita latihan gak sampai sore, mau gak kamu ke apart aku dulu? Ada yang mau aku kasih sebenarnya."
Yunho tersenyum tak enak, sedikitnya menggeleng. "Kayaknya mau langsung pulang. Takut besok drop."
"Tapi kan bagian kamu gak terlalu banyak." ucap Goeun lagi, sembari meremas lengan Yunho dan menggerakannya. "Dan juga, adegan kita barengan. Maksudku, ya sambil latihan?"
"Aku gak bisa."
"Ikut aja, kali." San kembali mengikuti. "Kenapa sih? Kan tinggal ikut doang? Lagian benar tuh, kalian berdua juga adegannya barengan."
Masih Yunho menjawab dengan tenang.
Walau ia tengah membasahi bibir bawahnya yang terasa kering. "Sorry, ya, Goeun. Aku serius ingin istirahat. Badanku juga banyak gak enaknya gara-gara lebam-lebam ini."
"Aku bisa bantu loh." Goeun mengerucutkan bibirnya, masih belum mau menyerah. "Lagipula besok itu, aku gak ada teman berangkat. Mobilku lagi di bengkel. Jadi rencananya, aku mau ajak kamu pergi barengan."
"Pergi aja, Yun?"
Yunho lagi, mencoba terus tenang.
Hanya saja...
"Nanti gue yang bilang ke anak rumah. Santai aja kali? Kayak lo gak pernah nginep di tempat cewek aja."
... Yunho sedang mencoba menahan beban lainnya dari lingkaran dalam, yang terasa nyata dan mengikat. Jadi dia tak segan untuk langsung menatap San dan bertanya cepat padanya.
"Lo kenapa sih, San?"
"Kenapa apa?" San menaruh kedua lengannya di belakang kepala secara tersilang. "Aneh banget lo. Bukannya biasanya gampang gonta-ganti, ya? Masih berharap sama yang sebelumnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ OCTAGON (ATEEZ BXB SMUT)
FanficThe rule is; we can't fall in love with each other. Dilema dari 8 orang yang memilih untuk tinggal bersama. Seluruh perasaan yang semula terkubur, muncul ke permukaan satu per satu. Menyakitkannya, bukan hanya itu masalah yang timbul diantara mereka...