Salah satu kamar dari hotel kemarin.
Hongjoong telah masuk dan disambut oleh tiga. Kini membuat dirinya duduk di tepian ranjang, memperhatikan bagaimana ketiga temannya masih sibuk dengan mengemas barang-barang mereka — koper dan yang lainnya. Beruntung juga untuk alat musik, akan diantar menggunakan truk barang ke kota tempat tinggal mereka.
Para anak Hunters.
Byounggon dan Moonbin masih sibuk berlalu-lalang, sedangkan Kino, yang lebih cepat selesai, segera menghampirinya — walau sambil masih mengenakan jam tangan pun berniat menyisir rambutnya yang masih agak basah.
"Jadi lo pada cabut hari ini?"
"Iya. Kenapa lo? Kangen?" kekeh Kino, bertanya balik pada pertanyaan Hongjoong.
Secara santai Hongjoong mengedikan bahunya. "Kangen gak kangen sih."
Barulah Moonbin menoleh dari posisinya di lantai yang tengah merapikan pakaian pada kopernya yang terbuka. "Serius lo? Dua tahun lebih loh kita gak ketemu?"
"Iya~?" Hongjoong justru menggoda mereka sebelum terkekeh puas. "Kangen gue, serius. Kemarin, gue ngerasa hidup lagi di atas panggung sama lo bertiga."
Byounggon memutar matanya, tepat saat Moonbin berpura-pura akan muntah. Sementara Kino yang melirik keduanya tertawa, lalu berakhir untuk menatap Hongjoong lagi.
"Gimana ya, agak bingung juga lantaran lo memang ninggalin kami selama dua tahun. Sebenarnya ini harus kita bahas, tapi nanti aja. Post concert, terlalu dekat." kata Kino sebelum menarik napasnya cukup panjang. "Tapi, gue ingin lo tau, kalau kami ingin manggung lagi sama lo."
"Mungkin bisa." tanpa ragu Hongjoong menyetujui. "Gue sebagai vokalis The Overload featuring lo sebagai vokalis Hunters."
Di sana, Byounggon yang tengah mempersiapkan sepatunya, menatap dengan terkejut. "Loh? Lo mau ninggalin Hunters?"
"Bukan." Hongjoong justru menggerenyit. "Kalian sendiri bilang, selama gak ada gue, Hunters masih suka jalan dan Kino jadi vokalis, kan? Daripada gue ngehambat, kenapa gak gue kasih Hunters buat lo bertiga?"
Segera Kino, Byounggon dan Moonbin bertatapan dengan penuh keterkejutan terbaca dari raut wajah mereka. Namun tak satupun berucap sampai Hongjoong bicara lagi.
"Mungkin setelah itu juga kalian cari posisi baru, seenggaknya dipegang empat atau lima." lanjut Hongjoong dengan tenang nadanya. "Setelah itu, kalian — "
"Sorry kalau egois, Hongjoong, tapi bisa gak, lo gak ninggalin Hunters lagi?" saat itu, Kino langsung bicara, mewakili Byounggon dan Moonbin dalam pikirannya. Kino pun menghadap Hongjoong yang duduk santai dengan satu kaki terlipat di atas ranjang tersebut, membalas tatapannya. "Kami gak keberatan urus Hunters bertiga. Kami juga gak keberatan lo mau sembilan puluh persen fokus sama The Overload. Tapi, gimana dengan, lo gak pergi dari Hunters?"
Barulah Hongjoong yang kini mematung.
Sedangkan Moonbin, melanjutkan yang dilakukannya sembari menimpali. "Kami cuma gak ingin lo lupain Hunters."
"Gue gak mungkin lupain Hun — "
"Tepatnya," Kino tiba-tiba memotong, menarik napas cepat tapi ikatan dari matanya menguat. "kami gak ingin lo lupain ketika kita masih berempat."
"Ketika fokus lo cuma Seonghwa dahulu, kami pun tetap bagian dari itu." Byounggon menambahkan.
Seluruh kalimat itu mampu membuat Hongjoong berada dalam kebisuan. Kebisuan lagi ketika justru memori dalam ingatannya yang berputar, mengulang masa lalu. Mengulang banyak kejadian. Selama sekitar tiga tahun, seluruh perasaan itu terasa lagi, sampai membuatnya kini tiba-tiba merasakan penuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ OCTAGON (ATEEZ BXB SMUT)
FanfictionThe rule is; we can't fall in love with each other. Dilema dari 8 orang yang memilih untuk tinggal bersama. Seluruh perasaan yang semula terkubur, muncul ke permukaan satu per satu. Menyakitkannya, bukan hanya itu masalah yang timbul diantara mereka...