Octagon - 88 : Menghancurkan Dinding Batasan Pt. 4

333 42 4
                                    

Ini adalah saatnya.

Saat di mana Hongjoong akan membongkar seluruhnya, baik untuk mereka yang termasuk penghuni asli rumah, juga dengan mereka yang terlibat lainnya.

Satu-satunya cara untuk membuat Yeosang mendengarkan adalah membawa Yeonjun. Semula, Hongjoong tak ingin. Tapi Yeosang justru berucap bahwa dia mengetahui lebih dari yang Hongjoong beritahu justru karena Yeonjun. Dan Yeonjun meyakinkan mereka bahwa ia berada di pihak yang sama.

Lalu Younghoon, sulit untuk membuatnya datang jika tidak untuk jawaban. Dan Hongjoong, menjanjikannya jawaban yang berhak ia dengar.

Sedangkan Juyeon, adalah bagian dari limgkaran dalam. Bagian dari kekacauan ini.

Hongjoong sangat siap.

Semua duduk di sofa, menghadapnya yang berdiri, menjadi pusat. Masih seperti sebelumnya. Di satu sofa single, Seonghwa membagi tempat dengan Younghoon. Satu sofa single lainnya diduduki Yunho. Pada sofa berukurang sedang terdapat San, Yeosang dan Yeonjun. Dan pada yang terpanjang terdapat Juyeon, Mingi juga Wooyoung.

Semuanya menunggu. Menunggu bagaimana Hongjoong mulai mengambil senyuman tipis dan memberikan anggukan.

"Alright. Gue yakin kalian paham atas permintaan gue tadi." kata Hongjoong, menepuk tangannya sekali. "Ini bagus. Kita bicara tanpa urat. Jika ada yang menginiasi perkelahian, well, I'm in need of someone to beat up so be my guest."

Dengan itu semuanya hanya menatap diam.

Hongjoong agak melirik ke langit-langit, berpikir dari mana ia harus memulai. Saking terlalu rumitnya permasalahan di sini, Hongjoong rasa ia sedikit kesulitan. Sehingga mungkin, dia akan bicara mulai dari akar pertamanya.

Akarnya, dirinya sendiri.

"Jadi, di kampus kita tercinta ini, ada sebuah organisasi dalam? Kelompok dalam?" Hongjoong menggerenyit, mencoba untuk mencari kata yang tepat tapi setelah itu ia terkekeh sendiri. "Ah, sebut saja namanya. Lingkaran Dalam."

Itu baru pembukaannya.

Hongjoong menggerakkan kepalanya ke kiri dan kanan, memainkan satu kakinya pada lantai, sambil melanjutkannya. "Mereka ini sudah tercipta sejak... puluhan tahun lalu. Alumninya sudah banyak. Dan ya, gue bilang alumni, karena memang alumni ikut bergerak, tepat setelah para anggotanya lulus."

Tentu, bagi mereka yang baru mengetahui itu, langsung menggerenyit bingung. Memikirkan tentang apa yang terjadi di sekitar mereka selama ini, selagi mereka pikir semua berjalan normal.

"Tujuan di kampus... mudah. We can have sex slaves, tanpa perlu ada drama." Hongjoong agak tertawa kecil, mengangguk lagi, seolah paham apa yang orang-orang di hadapannya pikirkan walau mereka tak berucap. "Ya, sex slaves. Kalian pikir itu gak mungkin? Daripada membuat sebuah rantai prostitusi, kenapa gak memanfaatkan semuanya jadi lebih mudah, kan?"

"Ini serius...?" Wooyoung, tak sengaja, tercicit saat pupilnya melebar.

Hongjoong meliriknya, mengangguk dan kemudian menunjuk ke arah San dengan tatapan terus tertuju pada Wooyoung. "Yup. Pacar San, alias Arin, adalah salah satunya."

Tersentak, dan tentu tak terima, San hampir berdiri. Tapi sangat cepat, bagaimana Yeosang langsung menahan dadanya, menatapnya tanpa mengatakan apapun, sebelum menarik tangannya kembali begitu melihat San tak bereaksi.

"Terima kasih. Dan gak perlu marah, San. Kebanyakan, budak itu adalah korban. Gak semua budak sekotor itu. Ada beberapa yang dijebak dan gak bisa pergi, dengan banyaknya ancaman untuk mereka." Hongjoong yang meliriknya berucap, sebelum membawa tangannya untuk menyentuh dada, menunjuk dirinya sendiri. "Gue adalah anggota."

✔️ OCTAGON (ATEEZ BXB SMUT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang