Octagon - 99 : Masa Lalu dan Masa Kini

333 39 5
                                    

Ini agak menghawatirkan sebenarnya.

Hongjoong berada di dalam kamar mandi pada kamar tersebut, sejak latihan usai. Dan latihan usai pukul dua pagi, tapi sekarang, jam sudah menunjukkan pukul empat pagi.

Sudah dua jam... Hongjoong berada di dalam sana.

Sementara hanya Seonghwa yang duduk di tepi ranjang sembari menggenggam sebuah mug dari lima yang ia buat untuk para anak The Overload sebelum tidur. Dan dari kelima mug tersebut, hanya Hongjoong yang belum menerimanya.

Mingi dan Yunho sudah menerimanya, sampai mereka pergi ke kamar. Juyeon menyusul untuk tidur di kamar mereka sesuai dengan rencana awal. Walau Younghoon, menolak untuk tidur di kamar yang sama dengan Hongjoong dan Seonghwa.

Alasan luarnya dia bilang, mau mengatur senar gitarnya terlebih dahulu dan akan tidur terlambat, jadi dia memilih sofa ruang tengah. Alasan paling tepatnya, Younghoon bilang, karena dirinya dan Seonghwa sudah resmi berakhir, ia harus belajar untuk merelakan dan tak ingin terlalu berada dekat dengannya.

Seonghwa menghargai itu.

Selain itu, anggota Hunters sudah langsung pulang bersama seseorang dari kampus mereka itu. Mereka datang, memang hanya untuk, mengajak bekerjasama untuk esok. Ah, hari ini.

Jadi sekarang, memang hanya ada Seonghwa dan Hongjoong dalam kamar yang sama, tapi tersekat sebuah pintu.

Hongjoong belum terdengar akan kembali.

Teh dengan madu yang sengaja Seonghwa buat dalam keadaan panas itu, kini sudah mendingin, walau dalam keadaan ditutup sekalipun.

Semakin lama ini menjadi menghawatirkan.

Seonghwa pun menaruh mug tersebut di meja nakas samping ranjang, untuk beranjak ke arah pintu lalu mengetuknya secara perlahan.

"Hongjoong...?"

Panggilannya tipis, Seonghwa harap Hongjoong mampu mendengarnya.

Tapi tidak ada sahutan.

Di dalam kamar terbesar dari rumah tersebut, Seonghwa pikir, mungkin ia harus mengeraskan suaranya. Ketukan bahkan panggilannya. Jadi Seonghwa mencoba lagi.

"Hongjoong? Hongjoong... mau sampai kapan...?"

Barulah, ada pemikiran buruk yang terlintas di kepalanya.

Bagaimana jika sesuatu terjadi pada Hongjoong di dalam sana? Pingsan, misalnya?

Seonghwa sontak membulatkan kedua bolamatanya dan mengetuk lagi, lebih keras, namun masih tak ada sahutan. Hal itu membuatnya mengerang pelan, sebelum menyentuhkan tangannya pada kenop pintu.

Haruskah...?

Tapi ini sudah jam empat pagi... mana mungkin Hongjoong membutuhkan dua jam untuk mandi?

Dengan harap cemas, Seonghwa akhirnya memilih untuk menekan kenop tersebut dan mencoba membukanya.

Nyatanya tak terkunci.

Seonghwa pun mendorongnya lagi, membuka pintu kamar mandi luas tersebut dan melongokkan kepalanya.

"Hongjoong... kenapa lam—"

Di titik itu, Seonghwa menghentikan kalimatnya sendiri.

Seonghwa mampu melihatnya.

Dengan keadaan meja wastafel dan lantai agak berantakan, shower room sudah hampir mengering, juga bathtub terisi.

Terisi air, pun dengan Hongjoong, yang tampaknya tertidur di sana.

Seonghwa mengerjapkan matanya perlahan, rasa khawatirnya meluruh sedikit demi sedikit. Langkahnya ia bawa masuk secara hati-hati, melihat ada beberapa dus kecil, sisir, sarung tangan plastik dan... apa yang Hongjoong perbuat?

✔️ OCTAGON (ATEEZ BXB SMUT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang