Diiringi sorakan dan pujian orang-orang, Hongjoong menembus lautan manusia itu untuk mencapai bagian belakang panggung, selagi anggota The Overload lainnya juga turun dari sana.
Langkahnya cepat, diiringi oleh para staf untuk membuatnya aman dari para penggemar yang begitu ingin sekadar menyentuhnya.
Hongjoong mematikan mic, tepat dengan dimatikannya dari arah sistem. Hanya untuk memastikannya bahwa kini seluruh pertunjukkan telah usai. Dan ini waktunya untuk mendapatkan posisi baru, mengambil langkah baru dan menikmati hidup barunya.
Sebagai seseorang yang dikeluarkan dari kampus.
Tapi sanggup untuk menyetir lingkaran dalam dengan panggungnya.
Begitu Hongjoong mencapai area belakang, Yunho, Mingi, Juyeon dan Younghoon sudah menunggunya. Mereka, tanpa membawa alat musik itu, segera menatapnya dan membuka sambutan.
Karena itulah kelimanya langsung menyatu dengan senyuman merekah lebar. Segera saling menepuk punggung masing-masing atau sekedar mengacak rambut basah mereka, untuk saling memberikan selamat pada diri masing-masing.
Itu adalah pertunjukkan gila.
Selama dua jam kurang, The Overload telah menunjukkan apa yang mampu mereka lakukan.
Jadi di sana, kelimanya sangat bangga akan satu sama lain.
"Gue gak bisa ngomong apapun lagi."
"Pecah." ucapan Juyeon dibalas oleh Mingi dengan gelengan kepala. "Pecah banget, sialan."
Younghoon mengangguk-angguk setuju, sebelum menarik Mingi ke dalam rangkulannya. "Yang pasti lo semua stress. Gue suka. Gue suka lo semua lampiasin segala di atas panggung."
"Bukannya memang harus kayak gitu?" balas Yunho, lalu melirik Hongjoong. "Mastermind-nya agak gak waras sih."
"Itu pujian?" tanya Hongjoong secara bercanda.
Yunho menahan tawanya, sebelum menepuk dada Hongjoong.
Tepat, saat itu pula, dari arah belakang, datanglah Hyungwon, yang diikuti oleh Hyojong — padahal pemuda itu tak punya ikut campur untuk acara ini. Sehingga kelima anggota The Overload membuka lingkaran, untuk melihat bagaimana dua lelaki yang dahulu merupakan kakak tingkat mereka mendekat.
Sebenarnya Hongjoong sudah bersiap di sana.
Tidak sampai Hyungwon mendesahkan napasnya, melepas ear-piece, dan kemudian menarik Hongjoong ke dalam sebuah pelukan. "Lo gila, Hongjoong. Lo gila."
"Tolol." Hyojong ikut berucap, lalu mengacak rambut Hongjoong yang masih berada dalam rengkuhan itu. "Kami berdua udah gak di kampus. Lo cari mati atau gimana?"
Hongjoong menahan kekehannya, bersamaan dengan Hyungwon menarik diri, namun masih menahan kedua lengan atasnya. "Gue juga udah gak di kampus. Beside, gue cuma perjuangin Nama Aman gue."
"Ya, sekarang empat kali lipat." tapi Hyojong yang mengangguk-angguk malas, sebelum melirikkan pandangannya pada Mingi dan Younghoon secara bergantian. Satu jarinya terangkat, untuk menunjuk mereka. "Lo berdua tetap harus bersikap awam di kampus. Lo berdua tetap gak boleh tau."
Tapi Mingi dan Younghoon saling bertatapan, kemudian menatap sok polos sambil saling bersahutan.
"Ada apa ya, Kak? Hoon, ada apa sih?"
"Hm, entah? Gue juga gak paham. Kenapa sih, Kak?"
Jawaban itu sukses membuat Hyojong berdecak, menatap Hongjoong yang menahan tawanya di sana. "Gue ngerasa tahun lalu, lo semua belum sebrutal ini. Lo pada makan apa sih?"
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ OCTAGON (ATEEZ BXB SMUT)
FanficThe rule is; we can't fall in love with each other. Dilema dari 8 orang yang memilih untuk tinggal bersama. Seluruh perasaan yang semula terkubur, muncul ke permukaan satu per satu. Menyakitkannya, bukan hanya itu masalah yang timbul diantara mereka...