Tubuh itu dilumpuhkan secara cepat.
Padahal Yunho cukup percaya diri selama ini, namun nyatanya lawannya bukan hanya satu. Berontakannya hanya berjalan sebentar sebelum Hanbin sendiri yang memukulnya di perutnya, yang membuat Zuho dan Hoshi langsung menahan lengannya dari kanan dan kiri.
Tentu Yunho masih mencoba melawan, saat tubuhnya diseret, sampai ke hadapan kasur. Selagi Johnny terkekeh puas, sembari kala itu menarik turun lepas celana jeans yang dikenakan Yeosang.
Amarah Yunho semakin memuncak.
Hanbin berjalan ke hadapannya. Tak segan langsung mencengkram rahang Yunho, yang mencoba melepas dengan melirik ke arah lain, hanya saja tak cukup kuat untuk itu. Hanbin menepuk keras pipinya beberapa kali, sampai meninggalkan jejak merah, untuk mencengkramnya kembali.
"Ssh, ssh, jangan buat masalah, Yunho."
Tentu Yunho takkan pasrah secepat itu.
Dengan napas yang tertahan, juga dadanya yang menggebu, Yunho pada akhirnya memperlihatkan tatapan kemarannya. Hanya saja, itu hanya dibalas ledekan oleh Hanbin, yang melirik Johnny di mana pemuda itu pun berhasil melucuti Yeosang yang masih tak sadarkan diri, di bagian paling dalamnya. Dalam artian, kini berhasil, membuat tubuh bagian bawahnya terekspos.
Yunho semakin marah, tapi Zuho dan Hoshi sendiri tahu apa yang harus mereka lakukan. Dengan tenaga Yunho yang tertahan, ruang gerak terbatas di sana, mereka bahkan memelintir lengannya ke belakang. Sehingga walau kedua kaki Yunho pun berusaha berontak, itu tak berarti apapun.
Menatapnya dengan meledek—satu alisnya terangkat—Hanbin menghela napasnya pelan. Kepalanya menggeleng, seperti mempertanyakan apa yang dilakukannya. "Yeosang pacar lo, loh, Yunho. Gak ada yang perlu lo lebihkan."
"You asked me to rape him—"
"Dulu?" Hanbin menggerenyit, tangannya terulur pada kepala Yunho—yang terus berontak—menepuknya seperti pada anak anjing. "Atau sekarang?"
"Lo semua biadab!"
Johnny sontak tertawa. Turun dari kasur, untuk ikut mendekat, ke hadapan Yunho. "Tunggu sebentar. Biadab? Dikatakan dari mulut seseorang yang bahkan, menyetubuhi orang-orang berbeda di setiap minggunya?"
"Gue lakuin hal yang mereka juga mau! Bukan kayak gini!" Yunho berteriak lagi.
Ada sekilas pikirannya untuk terus berteriak, tapi percuma. Suara musik di balik pintu sangat mendominasi. Tak akan ada yang mendengar. Posisinya, Yunho benar sendirian. Hanya berada di sana bersama Yeosang yang tak berdaya.
Percuma.
Yunho tak bisa lari.
"Ya?" Johnny melanjutkan. Kedua matanya menyipit sambil mendekatkan wajahnya terhadap Yunho. "Terus? Bukannya lo setuju, buat penentuan lo masuk lingkaran dalam atau enggak, balasannya harus perkosa seseorang juga, kan? Kata non bersalahnya, manipulasi."
Yunho menggigit giginya sendiri dalam mulutnya.
Napasnya terengah karena berusaha ia redam bersama amarahnya sendiri.
Hasilnya, hanya membuat Johnny tersenyum dan melakukan hal yang sama dengan Hanbin sebelumnya—menepuk pipinya sangat kasar. Sebelum Johnny membalikan tubuhnya, sembari ia meremas tengkuk Yunho dari sampingnya. Untuk mereka menatap ke arah yang sama.
"Lihat itu." ucap Johnny, menunjuk pada Yeosang dalam keadaan sangat tak berdaya, bagian bawah tubuhnya terekspos secara leluasa. "Lo, tidurin Yeosang sebagaimana lo bilang dia pacar lo. Terlebih, lo tetap harus lanjutin apa yang harus lo lakuin dulu. Atau..."
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ OCTAGON (ATEEZ BXB SMUT)
FanficThe rule is; we can't fall in love with each other. Dilema dari 8 orang yang memilih untuk tinggal bersama. Seluruh perasaan yang semula terkubur, muncul ke permukaan satu per satu. Menyakitkannya, bukan hanya itu masalah yang timbul diantara mereka...