Waktunya telah tiba.
Hal yang tak bisa Hongjoong atur akan terjadi, sehingga yang bisa ia lakukan adalah bergantung pada semesta, juga waktu. Sementara hal yang bisa ia atur, telah dipegangnya.
Hongjoong tahu semuanya takkan berjalan tanpa pengorbanan.
Jadi ketika ia naik ke atas panggung setelah alat musik disiapkan, Hongjoong sadar, inilah waktunya pertunjukan.
Sorakan riuh mulai terdengar dari orang-orang yang berkerumun, menghadap panggung. Saling berdempetan, sangat sempit. Bahkan seolah menutupi bagaimana para juri berada di sana, untuk menilai pertunjukan tersebut.
Wajah dari kelima anggota The Overload disorot bergantian, oleh kamera dan ditayangkan pada layar besar di kiri dan kanan. Sebelum fokus utama dipindahkan, pada Hongjoong yang berdiri tepat di tengah, memegang stand mic yang sengaja ia pilih untuk pertunjukkannya.
Juyeon, Younghoon dan Yunho berada di posisi masing-masing. Memegang gitar maupun bass mereka, sembari dua diantaranya pun memiliki masing-masing stand mic.
Mingi berada di bagian tengah belakang, terlihat memainkan stik drumnya, tahu bahwa panggung akan dikuasai oleh mereka semua di sana.
Ini saatnya.
Hongjoong mengedarkan pandangan pada empat orang anggotanya. Setelah mereka mendapatkan masing-masing satu shot alkohol untuk menenangkan ketegangan di sekitarnya, sedetik sebelum naik panggung, sebelumnya.
Grup kedua terakhir, yang bisa Hongjoong pastikan, akan menjadi pertunjukkan paling mengesankan di sana. Hongjoong yakin, panggung mereka, akan membanting peserta sebelumnya, bahkan satu yang belum tampil.
Hanya perlu melakukannya sesuai rencana.
Hongjoong yang sama sekali belum tidur, barang sedikitpun, merasakan adrenalinnya terpacu. Sebuah dorongan besar, mungkin terasa gila, tapi ia rasakan.
Karena lelaki itu sudah memilih, mendapatkan keputusannya.
Bahwa, ia takkan bisa bergantung pada orang lain.
Semuanya harus ia lakukan sendiri.
Juga, akan akibat dari sebab yang akan ia lakukan.
Hongjoong menjilat bibir bawahnya, menunggu sound system siap untuk pertunjukkan mereka. Menunggu aba untuknya memulai. Terkadang kakinya mengetuk, sebelum ia mengedarkan pandangan di sekitarnya.
Carilah... carilah...
Bersamaan dengan aba diberikan.
Sembari mengangkat dagunya, menatap dengan balutan pakaiannya hari ini — mengenakan rok selutut, dengan celana pendek di baliknya, atasan berwarna merah, pun juga topi beret sebagai pelengkap, dan sepatu boots, Hongjoong tahu ia sudah siap berperang. Penampilannya akan memberikan kesan. Bukan hanya dari looks secara fisik, tapi tentang impact yang akan ia berikan.
Lagu baru mereka; Adrenaline.
Gitar memulai, sebagai awal. Yunho, memulainya.
Hongjoong memejamkan matanya sesaat, mulai, seperti ia sang ketua The Overload, menggoda dengan ekspresinya. Terkesan santai, namun berefek. Terlihat mampun memaksimalkan stage presence-nya.
Mampu untuk menyihir siapapun untuk memusatkan diri padanya.
"Kick my brains 'round the floor."
Suara itu, Hongjoong memulainya.
Kedua matanya kembali terpejam, sudut bibirnya terangkat sembari melanjutkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ OCTAGON (ATEEZ BXB SMUT)
Hayran KurguThe rule is; we can't fall in love with each other. Dilema dari 8 orang yang memilih untuk tinggal bersama. Seluruh perasaan yang semula terkubur, muncul ke permukaan satu per satu. Menyakitkannya, bukan hanya itu masalah yang timbul diantara mereka...