Octagon - 47 : Perjalanan Menuju Kebuntuan

345 45 13
                                    

Di sebuah restoran barbeque tersebut, Hongjoong tak menyentuh banyak dari makananya sama sekali.

Padahal secara sengaja, San memaksa mereka semua untuk menerima makan malam selepas pulang dari Wonderock atas dirinya. Memaksa kelima anggota The Overload, juga Seonghwa dan Yeosang untuk mampir terlebih dahulu. Yang sebenarnya itu adalah salah satu alasan untuk mengulur waktu selagi orang-orang dalam perjalanan menuju rumah mereka.

Yeosang menyadarinya, pun Seonghwa.

Tapi memang yang bertanya hanya satu dari mereka.

"Kenapa?"

Hongjoong melirik Yeosang, yang kebetulan duduk di sampingnya. Selagi mereka semua mengobrol tentang bagaimana kompetisi sebelumnya berlangsung, dan bagaimana mereka sangat bahagia bisa memenangkan lomba tersebut walau hanya dalam persiapan beberapa hari.

Tanpa menjawab, ia menggelengkan kepalanya.

Memang, Hongjoong jelas melihat Yeosang di sana.

Tapi pikirannya sangat fokus pada Seonghwa.

Untuk pulang ke rumah; itu sangat menakutinya. Entah, apa yang harus ia lakukan, dengan segala kekacauan ini.

Jauh, sebenarnya, Seonghwa ingin juga bertanya.

Tapi Seonghwa tahu, itu akan membuat masalah tentang Younghoon dan Hongjoong menjadi lebih besar. Jadi Seonghwa berusaha menikmati makannya dalam diam, sembari membiarkan Yeosang terkadang mengusap bahunya, merangkul atau juga memeluk pinggang ramping itu untuk menekankan teritorinya.

Hongjoong benar takkan peduli jika Younghoon akan memperdebatkan semua ini.

Justru, keselamatan Seonghwa kini lebih utama daripada apapun.

"Gak apa, Hongjoong?"

Hongjoong menggelengkan kepala, sebelum mulai menatapnya dan melempar senyum dari wajah lelahnya yang saat itu tak ia sembunyikan. "Younghoon dan Seonghwa nebeng mobil lo, ya? Biar Mingi naik motor San. Nanti Yunho dan Juyeon sama gue."

Di sana Juyeon hanya mengangguk, tak mempermasalahkan apapun, toh mereka datang sebelumnya hanya dengan satu mobil. Tapi Yunho menyadari, akan pengelompokan itu. Membuatnya tahu bahwa Hongjoong ingin bicara.

Younghoon agak menggerenyit tapi mengangguk. Karena memang ia merasa tak sudi saat mencapai tempat ini pun masih harus berada bersama Hongjoong. Rasanya Younghoon ingin benar-benar mempermasalahkan hal ini tapi ia menunggu waktu yang tepat.

Di rumah, tentunya.

Sebelum esok ia dan Juyeon harus pergi, selesai dengan acara menginap mereka.

San sendiri mengangguk.

Selagi rencana party berjalan sempurna, takkan ada yang ia permasalahkan sejauh ini.

Sampai San baru menyadari bahwa ponselnya bergetar.

San merogohnya dari saku dan tepat dengan panggilan terputus. Di kolom pemberitahuan, terdapat bahwa, ia terlewat sekitar tiga belas panggilan tak terjawab.

Dari kekasihnya.

Tapi yang San lakukan selanjutnya, adalah memasukan ponselnya kembali ke dalam sakunya. Tak ada satupun keinginan untuknya menghubungi balik. Ada fokus lainnya, yang harus ia tekankan.

.

.

.

Posisi mereka, tepat dengan Hongjoong yang mengemudikan mobilnya — padahal Juyeon sudah menawarkan diri karena melihat ketua mereka tampaknya begitu lelah. Tapi Hongjoong memang tak pernah membiarkan siapapun untuk mengendarai mobilnya.

✔️ OCTAGON (ATEEZ BXB SMUT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang