"Shame on you for thinking, that you're an exception."
Ini lagu barunya, ketika Hongjoong merasakan sakit teramat hanya karena mencintai Seonghwa. Rasa yang sebenarnya ia rasakan bertahun-tahun, namun, di titik kemarin, Hongjoong rasa dia hampir berada di tepian.
Hampir saja... Hongjoong hilang arah.
Hanya, Hongjoong tahu, dirinya tak boleh dan tak akan pernah bisa untuk menyerah.
"In fact we are all to blame."
Toh, dirinya pun berada dalam lingkaran kesalahan ini.
"About this pain, never-ending pain."
Suara musik kian bertemu, membentuk alunan melodi yang begitu indah namun mendayu. Mampun untuk menghipnotis siapapun yang mendengarnya, ketika Hongjoong menyanyikannya dengan nada agak falsetto.
Barulah saat itu, Hongjoong membawa dirinya berjalan ke arah bagian panggung yang memanjang. Pada bagian depan, di mana itu membuat orang-orang di kanan dan kirinya langsung berteriak, bersorak, berharap mendapatkan
"You sucking on my soul."
Hongjoong sampai di tepian paling depan, paling ujung. Hongjoong menurunkan tubuhnya, menumpu satu lututnya, sedangkan satu lainnya tertekuk. Tangannya disampirkan pada atas lutut tersebut, dengan mengarahkan mic pada mulutnya.
"But I know I will never stop."
Dengan menggerakkan tangannya, layaknya tengah berdoa, Hongjoong melafalkan liriknya.
Sendu.
"Because, you will be the death of me."
Di posisinya, Hongjoong harap, Seonghwa bisa mendengarnya. Dalam artian, bisa mengerti, seluruh lirik yang Hongjoong tumpahkan di sana untuk dirinya.
Karena semuanya nyata.
"I'm sorry for blaming you."
Dari lubuk hatinya.
"I've hurt myself by hurting you."
Hongjoong perlahan berdiri, lalu menengadahkan kepalanya pada langit gelap yang terbantu dengan banyaknya polusi cahaya di sekitarnya. Hongjoong menggenggam mic berwarna putihnya dengan kedua tangan, sebelum menggeram dalam nyanyiannya.
"This is a lovesick!"
Permainan bass gitar dari Juyeon dan Younghoon, laksana pengantar melodi menjadi lebih menyakitkan didengar. Menyayat hati namun dalam intensitas tinggi. Terbantu juga dengan bagaimana ketukan drum dari Mingi, menguatkan lagu tersebut.
Saat itulah, Hongjoong menjauhkan mic dari mulutnya. Masih dengan menatap langit, Hongjoong menjatuhkan tangannya yang memegang mic tersebut searah gravitasi. Hongjoong menatap langit, dalam lantunan nada, untuk bernapas sesaat. Karena setelahnya, Hongjoong memanfaatkannya untuk berteriak, di sela musik tersebut.
"OCTAGON!!"
Itu panggilan yang diberikan para anggota tinggi dari lingkaran dalam terhadap kelompoknya.
Hongjoong menerimanya dengan senang hati.
Karena itulah, Hongjoong juga akan menjaganya dengan sepenuh hati.
"DON'T YOU DARE TO TOUCH THEM UNLESS YOU WANT TO BE DESTROYED BY..." Hongjoong menjatuhkan tatapannya, ketika teriakan tanpa mic-nya mampu didengar oleh orang-orang. Kepalanya dimiringkan, satu alisnya terangkat. Siap untuk menyelesaikan ujung kalimatnya dengan tatapan penuh menantang menggunakan mic yang ia dekatkan perlahan pada mulutnya. "me."
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ OCTAGON (ATEEZ BXB SMUT)
FanfictionThe rule is; we can't fall in love with each other. Dilema dari 8 orang yang memilih untuk tinggal bersama. Seluruh perasaan yang semula terkubur, muncul ke permukaan satu per satu. Menyakitkannya, bukan hanya itu masalah yang timbul diantara mereka...