Octagon - 66 : Nama Aman

350 34 5
                                    

Menatap Younghoon, Seonghwa menjatuhkan handuknya perlahan, selepas ia mandi dan mengenakan pakaiannya. Tapi tak membohongi, kedua matanya tetap sembab walau ia sudah membasuh wajahnya. Semuanya tak bisa ia sembunyikan, toh semenjak ia terbangun dan mendapati Younghoon berada di kamar itu, Seonghwa justru malah kembali menangis.

Rasanya lelah, sangat melelahkan.

Walau begitu Seonghwa masih mempertahankan dirinya berada di kamar San dan Yeosang itu. Belum ada keinginan untuknya pergi ke kamarnya — untuk keluar dari kamar, terasa sangat berat. Jadi Seonghwa memang mengenakan pakaian sebelumnya.

Saat itu Younghoon langsung menariknya ke dalam pelukan. Ketidaktahuannya akan apa yang sebenarnya terjadi pada Seonghwa membuatnya sangat khawatir. Tapi Younghoon menunggu, dengan sabar, untuk Seonghwa mengatakannya sendiri.

Seonghwa sendiri langsung runtuh dalam pelukannya.

Lelah.

Sangat lelah dengan apa yang terjadi, sangat lelah setelah membuka seluruh ketakutannya selama ini.

Tapi... Younghoon tak terasa menenangkan untuknya.

Entah karena Younghoon masih tak tahu apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya. Atau memang Seonghwa, selama ini, tak tahu, apa arti sebenarnya dari kehadiran Younghoon.

"Sayang... udah mau cerita?"

Pertanyaan dari Younghoon hanya membuat eonghwa menghela napasnya pelan. Wajahnya bersembunyi dilekukan leher pemuda yang lebih jangung darinya, sembari mencoba mengeratkan pelukannya.

"Gak apa kalau belum bisa. Tapi, ayo ke bawah. Kamu perlu makan."

Seonghwa tak merasa membutuhkannya.

Apa yang terjadi semalam, terlalu gila untuk mengganggunya. Yang sebenarnya bukan hanya tentang pengakuan dirinya, tapi tentang bagaimana Hongjoong mencoba menahannya, berakhir dengan tumbang. Juga Yunho... yang ternyata... tak sebaik dengan apa yang ia harapkan.

Rasanya sangat menyesakkan.

Seonghwa merasa tak ingin merasakan apapun untuk saat ini. Tapi Younghoon benar tidak terasa seperti menjadi pengalihnya. Justru, setidaknya, Seonghwa mendapatkannya dari San sejak semalam sampai pagi menuju siang, sebelum ia terlelap.

Kembali, Seonghwa menghela napasnya.

Setidaknya ia mencoba merasakan kehangatan dari sana. Walau, tidak benar-benar dapat membantunya kala itu.

Sampai kemudian pintu terbuka.

Seonghwa yang menghadap lurus pada pintunya melihat bagaimana Yeosang, yang sebenarnya telah mengetuk, melihat ke arahnya. Younghoon langsung berbalik, untuk melihat siapa yang datang. Karena Yeosang, yang ternyata bersama Yeonjun, meminta izin untuk masuk. Padahal, itu kamarnya.

Segera keduanya melepaskan pelukan tersebut.

Selagi Yeosang berjalan, ditemani oleh Yeonjun yang tersenyum secara lurus, tak tahu harus melakukan apa. Hanya Yeosang, yang berjalan cukup tergesa untuk meraih sebuah ransel kosong miliknya, lalu memasukkan beberapa pakaian ke sana juga beberapa barangnya.

Seonghwa langsung dibuat panik — tahu kenyataan tentang semalam.

Tapi Yeosang lebih cepat, sampai membuatnya mencapai Yeonjun lagi sambil menyeletingkan ranselnya.

"Yeosang, tunggu..."

Seonghwa memanggilnya, yang sempat menghentikan langkah Yeosang.

Walau Yeosang memang hanya mengenakan ranselnya, lalu merapatkan tubuhnya pada Yeonjun.

✔️ OCTAGON (ATEEZ BXB SMUT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang