Octagon - 33 : Pelampiasan

572 50 2
                                    

"Lo gak apa?"

Di posisinya jatuh terguling, karena salah langkah ketika mendarat selepas melompat, Mingi tertawa di lapangan basket kampus mereka tersebut. Membiarkan sosok yang bertanya padanya langsung berlari mendekat, lalu mengulurkan tangan ke arahnya segera.

Itu Yunho, yang baru dikenalnya beberapa minggu lalu.

Satu angkatan, tapi berbeda jurusan.

Walau dengan kesibukkan yang berbeda, terkadang mereka bertemu untuk makan siang bersama. Atau setidaknya, Yunho menonton Mingi bermain basket baik sendirian maupun memiliki lawan.

Mingi mengangguk, menerima uluran pemuda yang tingginya dua senti diatas, lalu berdiri. Mingi pun segera menepuk pantatnya sendiri guna membersihkan kotoran.

"Terlalu semangat, hehe, kangen timku di SMA sebenernya. Biasanya main hampir tiap hari."

Tapi Yunho tiba-tiba turun membantu, di bagian pakaiannya.

"Hubungin mereka kalau gitu?"

Agaknya Mingi terkejut; selama ini teman-teman bermain basketnya sejak SMP pun tidak pernah ada yang seperti ini. Terlebih mengingat Mingi sulit sekali untuk membuka diri atau benar-benar berteman dan nyaman dengan orang-orang.

Itu membuat Mingi mengambil satu langkah mundur.

Sehingga Yunho mengangkat wajahnya yang sebelumnya fokus pada kotoran di pakaiannya. "Kenapa?"

"Huh? Gak..." Mingi segera menggelengkan kepalanya untuk menutupi keterkejutannya.

Karena balasan seperti itu, membuat Yunho menarik Mingi lagi dari arah bajunya, lalu membuatnya berbalik, untuknya membersihkan di bagian punggungnya.

Aneh sekali.

Mingi tidak terbiasa dengan perlakuan seperti ini.

Tapi ia tak protes lagi.

Membuka pintu utama, sembari membawa bola basket di apitan lengan, dan helmet dengan jemari — masih menggunakan tangan yang sama — Mingi masuk ke dalam.

Sungguh, ia merindukan untuk bermain basket sebenarnya.

Sehingga dia membawa bolanya ke kampus, lalu bermain dengan orang-orang yang bersatu dengannya secara random. Yang sayangnya membuat Mingi harus menekan rasa tak nyamannya berhadapan dengan orang baru, tapi menghargai mereka sebagai penikmat musik The Overload.

Bersamaan dengan munculnya Hongjoong beserta tiga orang yang tak ia kenal.

Mingi mengerjap, memperhatikan ketiganya, sampai dengan Hongjoong mencapainya, memberikan remasan singkat di bahunya.

"Temen SMA gue." Hongjoong menjawab pertanyaan tak terucap dari Mingi.

Selagi tiga orang itu tersenyum pada Mingi, lalu berpamitan kepada Hongjoong dan kemudian keluar dari rumah untuk mencapai satu mobil terparkir yang tak Mingi kenali, juga tak disadari. Hongjoong ikut keluar sampai terdengar suara mereka pergi, hingga kemudian ia kembali masuk ke dalam.

Langkah Hongjoong melewatinya, untuk kembali ke halaman belakang.

Entah mengapa, Mingi mengekornya.

"Tapi SMA lo bukan di sini kan?"

"Mm-hm." Hongjoong membalas, tahu bahwa Mingi mengikutinya. "Mereka anak band gue juga dulu. Hunters, namanya."

Mingi mengangguk tapi itu membuatnya agak bingung. "Tapi selama ini perasaan lo gak pernah bahas sedikitpun tentang Hunters itu?"

✔️ OCTAGON (ATEEZ BXB SMUT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang