Sembari menunggu Seonghwa mengganti pakaiannya, Younghoon yang duduk setengah berbaring di ranjang itu terkadang melihat ke sekelilingnya. Di kamar dalam keadaan temaram itu, setelah mereka memutuskan untuk tidur — selesai permainan dan latihan sebentar untuk para The Overload. Satu tangan Younghoon terulur untuk mengusap ranjang tersebut secara hati-hati.
Hingga dilihatnya Seonghwa telah selesai, Younghoon membuka lengan dari tangan tersebut, mengisyaratkannya untuk berbaring di rengkuhannya.
Dengan hati-hati Seonghwa naik, kemudian merebahkan tubuhnya, dengan menjadikan lengan kekasihnya sebagai bantalan, membiarkan lelaki itu langsung memeluk dan mengusap lengan atasnya.
Mereka tak saling menatap, hanya melihat ke arah depan.
Sekitar satu menit dalam keheningan, sebelum Younghoon membuka pembicaraan dengan suara tenang.
"Jadi, kamu tidur di sini sama Yunho?"
Ada jeda dari Seonghwa sebelum ia mengangguk. "Iya, kita bagi kamarnya diundi. Aku kebagian di sini sama Yunho."
"Tapi kalian gak pernah ngapa-ngapain, kan?"
Kekhawatiran Younghoon dibalas Seonghwa dengan mengusap dada lelaki itu pelan, tanpa meliriknya sama sekali. "Aku gak sebodoh itu untuk mengulang dosa, sayang. Lagian, Yunho temanku."
"Memang kenapa kalau teman?"
"Kamu pikir?" kali ini Seonghwa membawa lirikan padanya. "Aku gak mau omongin ini. Kami tinggal serumah karena kami berteman. Terserah, kamu lebih mau aku sekamar sama Yunho atau sama Hongjoong."
Sontak saja Younghoon teringat akan kejadian beberapa waktu lalu.
Pelukannya mengerat, sembari Younghoon menatap ke arah langit-langit. "Maaf, sayang. Tapi, boleh aku tanya tentang Hongjoong?"
"Mm?"
Balasan dari Seonghwa hanya membuat Younghoon melanjutkannya. "Kamu sama Hongjoong gak pernah ada apa-apa saat SMA?"
"Gak ada."
"Ciuman?"
Seonghwa kembali meliriknya, seolah ingat bahwa Younghoon dan Hongjoong di dalam kamar mandi dalam permainan lalu mungkin membicarakan sesuatu. Jadi, dia menjawabnya. "First kiss-ku diambil Hongjoong, waktu kita main pocky game."
Jawaban itu setidaknya membuat Younghoon bernapas lega.
Sebuah kejujuran.
"Memang kalian cuma main berdua waktu itu?"
"Iya." Seonghwa mulai menatap langit-langit, mencoba mengenangnya. Secara nyata. "Hongjoong itu anggota klub musik, tapi di sekolah kami, anggotanya susah diatur. Lebih banyak yang gemar dengan klub-klub olahraga. Jadi, aku sering nemenin Hongjoong di ruang klub."
Tak perlu kelanjutan cerita untuk bagian itu, Younghoon mengangguk. Kemudian, mengubahnya untuk menjadi lebih jauh. "Tapi seks? Gak pernah?"
"Gak." jawaban Seonghwa terdengar tipis. "Aku pertama lakuin kelas 3 SMA, dekat kelulusan."
"Sama siapa? Mantan kamu?"
Ada kemirisan dari senyuman yang kini Seonghwa sunggingkan. "Menurut kamu?"
Sayangnya, atau beruntungnya, Younghoon tak melihatnya.
"Sebelum sama aku di kampus? Kamu punya mantan?"
"Ada, dua." jawab Seonghwa cepat, sebelum ia melirik lagi Younghoon secara cepat. "Boleh gak kita gak omongin ini? Aku ngantuk."
Dengan lirikan itu, Younghoon menatapnya. Usapan di lengan Seonghwa menjadi lebih menekan, seiring dengan tenggelamnya mereka dalam tatapan itu. Jadi, bukan kejutan lagi, ketika selanjutnya kedua bibir itu yang bertemu.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ OCTAGON (ATEEZ BXB SMUT)
Fiksi PenggemarThe rule is; we can't fall in love with each other. Dilema dari 8 orang yang memilih untuk tinggal bersama. Seluruh perasaan yang semula terkubur, muncul ke permukaan satu per satu. Menyakitkannya, bukan hanya itu masalah yang timbul diantara mereka...