Octagon - 91 : Alasan Di Balik Perbuatan

354 40 3
                                    

"Hahhh..."

Selepas latihan mereka, di jam dua belas malam itu, Mingi langsung membawa diri ke halaman belakang dan merebahkan tubuhnya di bagian lantainya.

Juyeon dan Younghoon mengikutinya, tak ada pilihan lain selain harus menginap lagi, sama seperti ketika Wonderock berlangsung. Yunho saat itu beranjak ke bagian dalam dulu, beberapa saat, sampai kemudian kembali dengan empat kaleng bir dan juga beberapa snack.

Sontak, Juyeon yang lebih dahulu memburu kalengnya dalam posisi berdiri. Younghoon, yang duduk bersila dekat Mingi, hanya mengikuti selepas Yunho duduk menghadapnya.

Juyeon dan Younghoon meminum bir mereka, menikmati rasa dingin itu mengalir turun di tenggorkannya. Sedangkan Yunho, membuka satu kunci kaleng, lalu tiba-tiba menyodorkannya pada Mingi.

Karenanya, Mingi melirik samar, sebelum mendudukan dirinya setengah berbaring lalu menerimanya. Selagi Yunho membuka kunci kaleng untuknya sendiri dan mulai menyesapnya.

Mingi tersenyum samar.

Teralih kemudian saat Younghoon menaruh kaleng yang ia minum, kemudian menatap Yunho. Sadar ditatap, Yunho juga perlahan menaruh turun kalengnya sendiri.

"Gue masih gak habis pikir tentang... lingkaran dalam itu."

Yunho melirik Juyeon sekilas, yang masih berdiri. Dirinya mengulum bibir bawahnya pelan, bingung untuk berucap apa. "Waktu gue join, gue gak mikir apapun."

"Sama." Juyeon langsung menyahut untuknya. "Gue pikir, gue gak akan peduli sama siapapun dan bisa nikmatin ini semua."

"Tawaran masa depan yang bikin kalian join selain seks?"

Lagi, Juyeon mengangguk atas pertanyaan Younghoon. "Gimana ya... gue masih bingung sama masa depan gue sendiri. Lalu ada tawaran. Kemudian di perjalanan, ada Ovu. Gue gak bisa lebih bersyukur tentang itu, sebelumnya."

"Gue juga, gak pernah ada niat buat sejauh ini, Younghoon." bisik Yunho. Tatapannya hanya tertuju pada lantai, tanpa melihatnya. "Kurang lebih, gue memang kayak gini. Sekarang, gue sangat menyesal. Gue harus melibatkan orang yang gue sayang di sini."

Mingi sontak meluruskan duduknya. Younghoon dan Juyeon juga menggerenyit, mencoba mengambil maksudnya.

Tapi Yunho tertawa kecil, saat ia sadar, sudah terlanjur berucap. "Daripada disembunyiin lagi, kan? Gue suka... Yeosang sebenarnya. Suka karena dia adalah perbandingan terbalik dari gue."

Sedikitnya Mingi menahan napas.

Tapi Mingi tak ingin membuat situasi buruk, jadi dia mengerutkan hidung, sambil mendekatkan mulut kaleng pada bibirnya sendiri. "Setelah kejadian ini, lo harus jadi pribadi lebih baik."

"Gue gak patut menghakimi, gue juga gak jauh beda—gue khianatin Seonghwa lantaran rasa cemburu gue setelah konser Wonderock, tapi..." Younghoon berucap, mengedik pada Yunho yang hanya berjarak dua langkah duduk darinya. "Lo harus mohon ampun sama Yeosang. Lo udah nyakitin dia, dan bakal nyakitin lagi. Yang mana otak gue masih susah buat... nerima banyak fakta ini."

"Paham." Juyeon berjalan, ke dekat Younghoon untuk berjongkok di sampingnya. "Yang pasti, kita semua harus tahan semua sakit masing-masing dulu. Tunggu sampai Jumat selesai."

"Ya, gue juga gak mau komentar apapun lagi." Younghoon menyesap birnya, bernada sedih. "Seolah ucapan Yunho pun nampar gue, pun setelah gue lihat sendiri. Bahwa seseorang yang gue cinta... gak bisa gue milikin di hatinya."

"Lo gak sendiri sih." Mingi langsung tertawa, mengangkat kaleng bir ke hadapan Younghoon sambil mendudukkan diri menekuk lutut dari posisinya semula. "Sama. Gue juga gak bisa milikin hati seseorang yang gue suka."

✔️ OCTAGON (ATEEZ BXB SMUT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang