"Belum pada balik?"
Ketika Wooyoung baru saja sampai, di rumah pada malam itu, sembari melepas ranselnya, ia langsung bertanya. Setelah tepatnya menemukan San berbaring santai di ruang tengah, memainkan ponselnya. Dan Yeosang di sofa lain tengah membaca buku.
San melirik, mengedik seolah itu adalah sapaan sebelum menjawab. "Jongho di belakang, tuh. Renang."
"Yang lain?"
Segera San mengambil posisi duduk ketika Wooyoung memaksa untuk duduk di sofa panjang yang tengah ia tiduri. San mengunci layar ponselnya, kemudian membunyikan lehernya.
"Hongjoong, Mingi dan Yunho masih di kampus untuk latihan." Yeosang yang menjawab untuk itu. "Seonghwa kayaknya pulang dengan Hongjoong."
"Pulang atau enggak dengan Hongjoong juga jelas, kalau Ovu latihan, pasti Seonghwa ngikut. Toh pacarnya di sana." kekeh San, membawa dirinya bersandar, lalu melirik Wooyoung. "Lo sendiri? Kok baru balik?"
"Urusin tugas." Wooyoung menghela napas panjang, lalu ikut bersandar pada sandaran sofa. Tapi ia menatap ke arah depan, pada Yeosang, walau ia tahu San tak mengganti arah pandangannya. "Lo semua udah pada makan belum, sih? Gue laper. Serius."
"Masak, yuk? Gue temenin." San langsung memberikan inisiatif. Bergerak seolah mendorong dirinya hingga tubuhnya terlempar berdiri, lalu menepuk samping lutut Wooyoung sembari melewatinya. "Ayo."
Wooyoung menyetujuinya, hampir berdiri.
Namun suara gaduh dari arah luar membuat mereka saling bertukar pandang. Yeosang juga mendengarnya, yang membuatnya menutup buku tersebut.
Belum salah satu diantara mereka bergerak untuk menuju pintu utama, pintu itu sudah terbuka secara cepat.
Seonghwa masuk ke dalam, sembari menunduk, seolah tak ingin siapapun melihat wajahnya. Sambil berteriak marah berucap, "terserah!", dan melewati ketiga orang tersebut untuk menuju lantai atas.
Setelahnya, munculah Hongjoong yang terlihat mengeraskan rahangnya kuat. Masuk ke dalam dengan langkah yang lebih biasa.
Melihat itu, San merasa ingin ikut andil dalam hubungan pertemanan mereka. Jadi ia yang berjalan cepat menghampirinya, menghentikan langkah Hongjoong untuk bertanya padanya.
"Kenapa?"
"Gak apa." Hongjoong menjawab cepat. Datar. Seperti tak ingin membicarakannya. "Minggir, gue mau ke kamar."
San ingin menahan lagi, namun, kembali suara riuh terdengar dari arah luar. Tepatnya suara motor yang berhenti. Itu membuat mereka berspekulasi; pemilik motor yang belum datang adalah Mingi. Yunho mengendarai mobilnya tapi berarti bukan dia.
Tatapan San teralih ke arah pintu, bersamaan dengan Hongjoong yang memanfaatkannya untuk masuk ke dalam kamarnya sendiri — yang berada di lantai tersebut.
Lalu seseorang masuk secara tergesa.
Itu Younghoon.
Kekasih Seonghwa yang tentunya sudah pernah diperkenalkan pada mereka semua. Yang menunduk minta maaf sembari melepas helmetnya. Melirik sekilas pada Hongjoong yang kemudian menghilang dari balik pintu kamarnya, lalu menghampiri San.
"Maaf, Seonghwa di mana?"
Wooyoung dengan polosnya menunjuk ke arah tangga.
Sehingga Younghoon langsung berterima kasih, berlari cepat menuju lantai dua seolah itu adalah tempat tinggalnya sendiri. Meninggalkan San, Wooyoung dan Yeosang mematung dalam kebingungan. Juga Jongho yang datang berbalut handuk dari arah halaman belakang, yang sempat menyaksikan bukan penghuni rumah tersebut berlari cepat ke atas.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ OCTAGON (ATEEZ BXB SMUT)
FanfictionThe rule is; we can't fall in love with each other. Dilema dari 8 orang yang memilih untuk tinggal bersama. Seluruh perasaan yang semula terkubur, muncul ke permukaan satu per satu. Menyakitkannya, bukan hanya itu masalah yang timbul diantara mereka...