Mingi mengulurkan botol minumnya yang telah ia buka, untuk Hongjoong meminumnya sampai benar-benar habis.
Sejak tadi, Hongjoong terus bernyanyi.
Di depan sana, masih terdapat lima lagu lagi.
Setelah menjatuhkan botol asal, juga menyelipkan kacamatanya pada saku, keduanya saling melemparkan senyuman terakhir, sebelum memulai, Hongjoong pun berbalik. Lirikannya kemudian ditangkap oleh Younghoon, yang langsung melemparkan bendera itu ke arahnya — yang Hongjoong tangkap dengan sigap.
Langkahnya kini terkesan sangat tegap, begitu serius.
Sembari membawa bendera tersebut — memegang pada tiangnya — Hongjoong mendekat. Mengangkat mic miliknya dengan satu tangannya yang lain, ke arah mulutnya, dan mulai bicara sembari berjalan ke arah Yunho dan Juyeon yang masih mengobrol dengan para penonton.
"Yo, yo, yo, gue udah pakai baju."
Ada balasan tawa dari para penonton.
Yunho dan Juyeon agak bergerak ke pinggir yang berlawanan, memberikan ruang untuk Hongjoong mendapatkan posisinya di tengah.
Sambil menekan ujung tiang bendera — bendera berwarna hitam dengan logo The Overload — setinggi dua meternya pada lantai panggung, Hongjoong tersenyum menatap Yunho dan Juyeon. Merasa puas sekaligus bangga, akan keduanya.
Padahal, Hongjoong yang lebih banyak melakukan segalanya.
Tapi keberanian Yunho dan Juyeon untuk mengikuti rencananya, disaat mereka masih bagian dalam lingkaran dalam, membuatnya begitu senang setengah mati.
Sehingga tanpa keraguan, Hongjoong berucap dari mic putihnya. "Gue bangga sama lo berdua."
Tentu, bagi Yunho dan Juyeon mengerti akan itu.
Hanya saja bagi para penonton yang tak tahu konteksnya, mereka hanya berseru dan bersiul — terpuaskan untuk perasaan pada ikatan dari The Overload yang terasa nyata. Bagaimana pun juga, fans akan menyukai sebuah hubungan intens dalam sebuah grup, bukan hanya sebagai rekan.
"Apa sih?" Juyeon meledeknya, walau ia juga tersenyum malu karena pujian itu. "Kebanyakan minum lo kayaknya dari tadi."
Yunho ikut terkekeh, sembari menekan batang hidungnya — pada jahitannya yang tak dibungkus kain kasa di sana. "Kebanyakan sange."
"Ya elah." dengan kekehan, Hongjoong menunjuk ke arah depan menggunakan tangannya yang memegang mic, secara santai. "Daritadi lo semua ngomongin consent, kan? Gue yakin semua pendukung The Overload tau consent itu ap — "
"RAPIST, BANGSAT!!"
Kalimat Hongjoong terpotong dengan adanya satu teriakan dari kerumunan penonton.
Teriakan itu membuat Yunho dan Juyeon bertukar pandang, tahu ke mana arahnya. Sedangkan Hongjoong, mulai berjalan ke depan. Lebih depan dengan menyusur ke bagian terpanjang panggung yang menjorok ke arah depan, sembari membawa bendera, pun mic-nya. Dalam langkahnya, Hongjoong memutar mic tersebut — melakukan mic flip — lalu mendekatkannya pada mulutnya sendiri.
"Ah~ berita kemarin, ya?" dengan pertanyaannya, Hongjoong terkekeh sendiri.
Kala itu, Yunho dan Juyeon mundur untuk mencapai posisi mereka — memasang kabel kembali, memastikan semua ter-set dengan sempurna, juga mengatur senar mereka masing-masing.
"Gimana, ya?" Hongjoong memasang ekspresi seperti tengah berpikir, ketika langkahnya sampai, berdiri di ujung, sambil menyandarkan kepalanya pada bendera yang dipegangnya. "Mau gue jelasin juga, lo semua bakal terus ada dengan pikiran yang lo mau, kan? Apalagi faktanya, gue di sini, udah bukan mahasiswa di sana lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ OCTAGON (ATEEZ BXB SMUT)
FanficThe rule is; we can't fall in love with each other. Dilema dari 8 orang yang memilih untuk tinggal bersama. Seluruh perasaan yang semula terkubur, muncul ke permukaan satu per satu. Menyakitkannya, bukan hanya itu masalah yang timbul diantara mereka...