Malam itu juga Doyoung terasa ingin sekali makan seperti sate, roti bakar dan lainnya tapi dia takut jika Taeil tak membolehkannya.
" Taee! temenin beli makanan yuk! " kata Doyoung yang menghampirinya dari belakang lalu memeluknya.
" Mau makan apa emang? " tanya Taeil yang memegang tangan Doyoung.
" Banyak tapi aku pengen makan sate hehee " cengir Doyoung kepadanya.
" Yaudah siap-siap gih aku mau beresin meja dulu " ujar Taeil yang membuat Doyoung kegirangan.
" Thanks Taee " balasnya lalu mencium pipi Taeil dan berlalu ke kamar.
Taeil diam sejenak karena ulah Doyoung yang selalu saja mencium pipinya, dia mencoba untuk tenang agar tidak ketahuan bahwa dia sedang salah tingkah karena hal itu saja.
Dia pun membereskan mejanya dan menunggu Doyoung di bawah, tak lupa dia mengambil jaket yang lumayan tebal.
Sebenarnya malam itu tak hujan tapi dia takut jika datang hujan tiba-tiba terlebih lagi Doyoung jika kena hujan bisa demam, flu dan lainnya.
" Taee? ayo berangkat!! " kata Doyoung yang berlari menuruni tangga.
" Jangan lari, nanti jatuh " balas Taeil yang melihat Doyoung berlari.
" Hehe, yaudah ayo pergi " lanjut Doyoung yang mengandeng tangan Taeil.
Taeil baru tahu jika Doyoung akan seperti ini jika sudah jatuh cinta dengan seseorang, benar-benar jatuh cinta hingga lupa tempat dan waktu.
" Iya-iya " jawab Taeil yang tersenyum kepadanya.
Akhirnya mereka pergi dan Doyoung berubah menjadi sesosok orang yang ceria, riang dan selalu gembira tetapi ada waktunya dia menjadi orang yang memiliki kesabaran setipis tisu.
Taeil senang dan dia mengharapkan ini dari lama karena dulu Doyoung tak mencintainya, sekarang Doyoung benar-benar mencintainya.
" Jajannya jangan banyak-banyak ya? nanti ga habis " kata Taeil yang mengingatkan hal itu kepada Doyoung.
" Siap hehe " jawab Doyoung dengan senang.
Taeil tersenyum balik melihatnya, dia bisa melihat bahwa senyuman Doyoung itu benar-benar tulus dan dia juga jarang sekali memperlihatkan itu.
" Jangan minum es oke? beli air biasa aja nanti, takutnya kamu pilek " ujar Taeil tiba-tiba.
" Tapi minum satu gelas aja gapapa kan??? " tanya Doyoung balik yang berharap bahwa dia di bolehkan meminumnya.
" Iya boleh tapi hanya satu gelas saja " balas Taeil yang tak menatapnya kali ini.
" Makasihh Taee " ucap Doyoung yang sekali lagi mengecup pipinya Taeil.
Bagi Doyoung itu hal yang paling sering dia lakukan dibandingkan harus melakukan ciuman bibir, lagi dan lagi Taeil hampir tak bisa menyembunyikan wajahnya itu apalagi senyumnya.
Dia masih terbayang-bayang akan kecupan pipi itu serta senyumnya itu, dia terus saja kepikiran padahal dia mencoba untuk tidak mengingatnya lagi tapi hasilnya tetap tak bisa.
Dan mereka pun sampai di tempat layaknya sebuah taman namun banyak yang jualan makanan, minuman dan lainnya di sana.
" Babe? ayo turun, kita udah nyampe " kata Taeil kepada Doyoung.
" E-eh iya-iya " jawab Doyoung yang bergegas turun.
Taeil juga turun dan mereka mulai mengelilingi tempat itu, kali ini Doyoung lah yang baru sadar bahwa ini pertama kalinya Taeil memanggilnya dengan sebutan 'babe' karena biasanya dia memanggil dengan sebutan 'sayang' atau namanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
" My 🔞 + Possessive Husband " | Ilyoung. [ END ]
Teen FictionINI BUKU AKU YANG FIRST TENTANG ILYOUNG, I HOPE YOU LIKE AND ENJOY READ THIS BOOK GUYS. Doyoung terpaksa menikahi seorang lelaki yang lebih tuanya darinya karena keluarganya bangkrut dan membutuhkan banyak dana atau uang untuk perusahaan mereka. Doy...