Dua bulan berlalu, perut datar Doyoung menjadi sedikit lebih besar layaknya orang gemuk dan Taeil selalu saja mengelus perut Doyoung dengan lembut.
" Hai? bosan ya? maaf saya baru pulang karena kerjaan kantor menumpuk " kata Taeil yang menghampiri Doyoung di kamar yang ternyata sedang main hp.
" Haii, ayo pelukk " jawab Doyoung dengan sikap yang tiba-tiba manja.
Taeil menghampirinya dan memeluknya erat, Taeil heran mengapa Doyoung begitu manja tapi dia tak memperdulikan itu.
" Doyyie bosan sedari tadi nunggu kamu pulang :( " ucap Doyoung dengan purau.
" Maaf ya kerjaan kantor tadi bener-bener numpuk banget, mau ga mau saya harus kerjain semuanya " balas Taeil sambil mengelus pipi Doyoung dengan lembut.
" Ayo jalan-jalan!! aku bosan soalnya " ajak Doyoung dengan gembira.
" Ayo tapi mau kemana? " tanya Taeil kepadanya.
" Ke pantai aja, pengen ngelihat sunset soalnya " balas Doyoung dengan semangat.
" Boleh-boleh tapi jangan basah oke? " lanjut Taeil yang menatap kepadanya.
" Ayy captain!! " jawab Doyoung dengan gemas membuat Taeil langsung beranjak dari sana dan masuk kamar mandi.
Dia tak tahan melihat tingkah Doyoung kali ini yang menurutnya semakin gemas, akhirnya dia mandi dan memakai baju yang kasual.
Doyoung bersiap-siap sedikit seperti membawa tas kecil, membawa parfum dan lainnya. Taeil mengajaknya untuk turun kebawah bersama-sama namun Doyoung menolaknya.
" Ayo turun, katanya mau lihat sunset di pantai " ajak Taeil yang berdiri di depan pintu.
" Bentar lipbalm Doyyie ketinggalan di kamar " jawab Doyoung yang ingin pergi malah di tahan oleh Taeil.
" Sudah jangan pakai itu, punya saya kan ada " lanjut Taeil yang menggandeng tangan Doyoung.
" Kebiasaan mikir kotor aja kerjaannya " balas Doyoung yang pasrah karena lipbalm miliknya ketinggalan.
Mereka pun pergi ke pantai, ternyata pantai sangat ramai saat itu dan Doyoung senang karena dia bisa melihat sunset dan tak lupa memotret sunset yang indah itu.
" Taee! fotoin aku yaa " kata Doyoung yang memberikan hpnya kepada Taeil lalu berpose di belakang matahari berwarna orange itu.
Taeil memotretnya hingga Doyoung tak berpose pun ia potret, sebenarnya dia tak terlalu bisa dalam fotografi karena dia tak menyukainya tapi entah mengapa hasil foto-foto yang dia ambil tentang Doyoung sangat bagus sekali.
" Tae! sini! " ajak Doyoung yang menarik tangannya lalu bermain dia air.
" Astaga Doy, jangan tarik dan jangan sampai saya basah ya " balas Taeil yang berdiri di depan Doyoung.
" Ngga-nggaa, aku ga bikin kamu basah deh " lanjut Doyoung lalu bermain air.
Perlahan-lahan Taeil keluar dari air dan menjaga Doyoung dari belakang, banyak orang yang terpana melihat Doyoung saat itu dan saat itu juga mata sinis+tajam milik Taeil keluar.
" Doyoung? sudah selesai bermainnya " tanya Taeil kepada Doyoung yang asik main air.
" Belum Tae, bentar lagi yaa? " jawab Doyoung yang memohon supaya Taeil memperbolehkannya bermain sebentar lagi.
" Iya-iya, saya tunggu " ujar Taeil pada akhirnya yang memperbolehkan Doyoung bermain air.
Doyoung bermain air dan terkadang melihat ke arah sunset, dia menyukai sunset matahari juga karena warnanya yang benar-benar cantik sekali baginya.
Hingga 10 menit pun berlalu, Taeil menarik tangan Doyoung dengan pelan lalu mengajaknya keluar dari air.
" Aaa Taeee! aku masih pengen main air tauuu " ucap Doyoung yang merengek kepadanya.
" Tidak, ingatkan apa yang tadi yang kamu katakan? mending kamu cuci kaki baru pakai sepatu dan kita pulang " balas Taeil yang melihat ke arah Doyoung saat itu.
" Iya deh iya " lanjut Doyoung dengan pasrah karena tak bisa lagi bermain air.
Doyoung membersihkan kakinya lalu memakai sepatunya dan berjalan ke arah mobil bersama Taeil, Doyoung masih menatap ke arah sunset matahari itu yang perlahan-lahan mulai tenggelam.
Saat di dalam mobil, Taeil langsung mencium bibir Doyoung secara tiba-tiba membuat dia memukul dada Taeil secara cepat.
" Tae! kok nyium tiba-tiba sih? " kata Doyoung yang kesal akan ulah Taeil tadi.
" Ngga, saya hanya pengen saja dan juga kamu tak pernah mencium saya secara duluan " balas Taeil yang menghidupkan mobil lalu menjalankannya.
" Oh mau digituin? oke aku buat kayak gitu di rumah " sambung Doyoung yang menatap Taeil.
Tanpa jawaban Taeil langsung menaikkan gas mobil itu dan pulang ke rumah mereka, Doyoung tahu jika Taeil akan seperti itu karena dia selalu memikirkan hal-hal kotor.
" Doyoung, ingat janji yang kamu katakan di mobil. " ucap Taeil yang membuat Doyoung harus menelan ludahnya secara kasar saat itu.
" I-iya-iya aku inget kok " balasnya lalu berjalan menghampiri Taeil.
Doyoung duduk di pangkuan Taeil saat itu, tangan Taeil bergerak secara pelan-pelan dan mengelus pantat nya secara lembut.
Doyoung langsung mencium bibir Taeil saat itu meskipun sambil nutup mata, Taeil juga membalasnya dengan lumatannya itu yang membuat Doyoung kehabisan nafas lagi.
Taeil melepaskan ciuman tadi dan melihat wajah Doyoung menjadi merah semu karena kehabisan nafas, Doyoung merasa candu seakan dia mau lagi untuk menciumnya.
Dia menciumnya lagi membuat Taeil semakin nafsu melihat tingkahnya, Doyoung memainkan saliva miliknya dan milik Taeil.
Hingga Taeil yang memimpin dan turun ke area lehernya lalu membuat tanda yang banyak, Doyoung hanya bisa melenguh karena sakit baginya.
Taeil memasukkan tangannya ke dalam baju Doyoung dan memainkan nipplenya secara sensual membuat Doyoung menjatuhkan badannya di dada Taeil saat itu.
" A-ahh.. g-geli.. " kata Doyoung yang nafasnya terpotong-potong.
Taeil pun mengeluarkan tangannya dan tak sengaja miliknya tegang karena melihat wajah Doyoung yang tak kuat itu.
" Doy, punya saya tegang dan kamu harus bertanggung jawab " kata Taeil dengan pelan kepadanya.
Doyoung tak bisa menjawab apapun dan menuruti perkataan Taeil saat itu juga, dia pun mengulum milik Taeil dengan lembut lalu cepat hingga membuat Taeil hanya bisa menahan dan membiarkan Doyoung memainkan miliknya.
Mulut Doyoung merasa sakit karena itu saja, dia mempercepat mengulumnya dan tak lama cairan milik Taeil keluar namun itu terlalu banyak hingga dia hampir tak bisa menelannya.
Taeil menutup celananya kembali dan memangku Doyoung lagi, Doyoung membuka bajunya sendiri kali ini karena dia terlarut dalam hasrat saat itu.
Taeil menidurkannya di sofa lalu menindihnya dan mencium dada Doyoung dengan lembut membuat Doyoung mendesah sedari tadi.
" Ahh Tae.. " desah Doyoung yang tak kuat akan ulah Taeil.
Taeil mencium bibir Doyoung sambil memainkan nipple milik Doyoung secara sensual membuat Doyoung tak fokus untuk membalas ciuman Taeil.
" Umhh! Taee!! geli!! " sela Doyoung yang melepaskan ciuman itu dan menatap kearahnya.
" Bibir kamu manis kelinci, saya cium lagi gpp kan? " tanya Taeil yang mengusap bibir Doyoung.
Tanpa ada jawaban Doyoung langsung mencium bibir Taeil lalu Taeil melumatnya kasar hingga bibir Doyoung berdarah sedikit.
Hingga 10 menit kemudian mereka selesai berciuman dan Doyoung tertidur karena kelelahan akan hal tadi sedangkan Taeil yang menggendongnya ke kamar lalu menidurkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
" My 🔞 + Possessive Husband " | Ilyoung. [ END ]
Novela JuvenilINI BUKU AKU YANG FIRST TENTANG ILYOUNG, I HOPE YOU LIKE AND ENJOY READ THIS BOOK GUYS. Doyoung terpaksa menikahi seorang lelaki yang lebih tuanya darinya karena keluarganya bangkrut dan membutuhkan banyak dana atau uang untuk perusahaan mereka. Doy...