Waktu itu Doyoung tengah memeriksa laci lemari mereka, dia melihat sesuatu yang menurutnya itu familiar.
" Tae? It's yours? " tanya Doyoung yang menunjukkannya kepada Taeil.
Taeil yang tengah bekerja langsung melihatnya, dia kaget dan akhirnya tertawa pelan lalu menjawab pertanyaan Doyoung.
" Ahh itu punya saya babe, itu k*nd*m " balas Taeil tanpa rasa bersalah.
Doyoung yang mendengarnya seketika kaget dan melihat ke arah laci itu lagi, betapa banyaknya bungkus yang serupa dengan rasa yang berbeda.
Dia menjadi kesal dan marah kepada Taeil saat itu juga, Taeil tahu jika Doyoung marah dari cara Doyoung menatapnya itu.
" Maaf tapi saya sudah lama menyimpan itu " ucap Taeil yang menghampirinya.
Taeil memeluk Doyoung dari belakang, tapi tetap saja kali ini Doyoung tak merespon ucapan Taeil saat itu.
" Ngga, aku ga mau maafiin " balas Doyoung akhirnya yang buka mulut.
Taeil sendiri langsung memutar badan Doyoung, dia mengelus pipi Doyoung dengan lembut lalu menciumnya.
Doyoung memberontak tapi Taeil menahan tangannya makannya dia tak bisa melakukan apapun, Taeil terus saja memakan bibirnya itu.
Bungkus permen itu masih Doyoung pegang, Taeil sendiri memegang kedua rahang mulut Doyoung dan menaikkannya sedikit ke atas.
Doyoung menjadi sedikit jinjit saat itu, mereka melakukan hal itu tanpa sadar jika pintu terbuka saat itu.
Winter keluar dari kamarnya ingin minum kala itu, sekalian Yangyang yang turun ke bawah untuk mengambil sesuatu.
Dan Winter lah yang berjalan duluan daripada Yangyang, dia melewati kamar orang tuanya dan terdiam sejenak.
Dia melihat kedua orang tuanya yang tengah melakukan hal tadi, Yangyang yang heran langsung berlari pelan ke arah Winter.
Yangyang juga melihatnya, dia langsung menutup pintunya dan mengajak Winter turun dari sana akhirnya.
" Bang? daddy sama buna lagi ngapain? " tanya Winter dengan polosnya.
" A-anu mereka lagi main doang kok " balas Yangyang yang mencari alasan.
" Main apaan? " lanjut Winter yang masih kepo.
" Ada deh, itu main buat orang dewasa " jawab Yangyang yang ingin menghiraukannya.
" Aku juga udah dewasa kali " timpal Winter yang memarahi Yangyang.
" Mana ada lo dewasa, lo tuh masih anak kecil " jelas Yangyang yang mengejeknya.
" Jangan lupakan kalau aku beda setahun dengan mu, mau aku hajar? " tanya Winter yang mulai memanas.
" Iya-iya ah, ampun deh mba dingin " ujar Yangyang yang meminta maaf akhirnya.
Mereka pun menjadi makan bersama sambil memakan cookies yang masih ada, sedangkan kedua orang tuanya menyudahi akan hal itu.
Taeil menyadari jika Doyoung masih memegang memegang bungkus tadi, dia mengambilnya dari tangan Doyoung dan bertanya sesuatu.
" Mau mencobanya? " tanya Taeil yang membuat Doyoung langsung menghindar.
" Enggaa!!! " teriaknya yang pergi dari sana.
Doyoung langsung bergegas keluar dari kamarnya dan meninggalkan Taeil di kamar itu, Taeil sendiri hanya tertawa dan menyimpannya lagi.
Akhirnya Taeil pun melanjutkan pekerjaannya sementara Doyoung turun dari sana langsung minum saking lelahnya, dan balik lagi ke kamar nya.
Taeil saat itu menjadi fokus akan kerjaannya menjadi tidak menyadari kalau Doyoung ada disana, Doyoung pelan-pelan menyelinap ke selimutnya.
" Haha u scared? " tanya Taeil yang menyadarinya membuat Doyoung terdiam.
Doyoung langsung masuk ke dalam selimut dan Taeil tahu akan hal itu, dia langsung berjalan menghampiri Doyoung.
Dia memeluk Doyoung dengan erat, Doyoung sendiri masih takut jika Taeil ingin melakukan hal yang tidak-tidak.
" Kamu kepengen ya? " tanya Doyoung yang agak ragu.
" Tentu memakan tubuh mu itu benar-benar menyenangkan " balas Taeil yang membuat Doyoung semakin takut.
" I-ihh kotor mulu ah, mending aku tidur " ujar Doyoung akhirnya.
Doyoung benar-benar memilih tidur waktu itu, Taeil menjadi memeluk pinggangnya dari belakang saat itu juga.
Dia memeluknya sangat erat dan Doyoung tersenyum karena hal itu saja, Taeil membisikkan sesuatu di telinga Doyoung.
" I lay my love on u, it's all wanna I do " bisik Taeil yang membuat Doyoung langsung terbangun.
Doyoung sendiri langsung berbalik ke arah Taeil saat itu, dia tersenyum manis saat itu dan Taeil selalu tertawa jika Doyoung tersenyum manis kepadanya.
Mereka berdua menjadi banyak bercanda bersama saat itu, rasanya benar-benar manis dan hangat bagi mereka berdua.
Perlahan-lahan Taeil mendekatkan wajahnya ke wajah Doyoung, dan mencium bibirnya dengan lembut saat itu.
Doyoung juga membalas ciuman itu, mereka berdua menjadi terlarut dalam ciuman itu sebenarnya apalagi Taeil.
Dia selalu menyukai bibir manis Doyoung, apalagi senyum manisnya itu yang terkadang membuat dia salah tingkah dalam sekejap.
Hingga 20 menit berlalu, akhirnya mereka menyudahi hal itu dan Taeil memeluk badan Doyoung dengan erat sekali.
Doyoung juga membalas pelukan itu dengan erat, Taeil mencium kening Doyoung saat itu dan Doyoung langsung tersenyum.
" Thank u for loving me! " ujar Doyoung yang tak terlalu kuat.
" Back 2 u babe, I'm always love u " balas Taeil yang melihatnya.
Mereka menjadi mengobrol bersama, rasanya ingin lagi ke pantai hanya berdua saja waktu itu lalu mengobrol akan banyak hal.
" Kamu selalu cantik babe, apalagi tidak memakai baju mu " bisik Taeil yang membuat Doyoung kesal.
" Heh! kotor mulu ihh, aku suruh tidur di luar mau? " tanya Doyoung yang mengancam.
" Jangan babe, saya ingin memeluk mu erat " jawab Taeil yang langsung memeluk Doyoung dengan erat.
" Kamu sih ngomong kotor mulu " ketus Doyoung yang benar-benar kesal jadinya.
" Maaf sayang, tapi yang saya katakan itu benar adanya " ujar Taeil yang meminta maaf.
" Kamu benar-benar indah sayang, tapi itu lebih dari kata indah dan saya menyukai segala bentuk yang ada di dirimu, saya benar-benar beruntung memiliki mu babe dan saya katakan itu bukan sekedar ucapan manis begitu saja, tapi kamu benar-benar cantik sayang. " jelas Taeil panjang lebar membuat Doyoung terdiam mendengarnya.
Baru kali ini Taeil mengatakan tentang dirinya sepanjang itu, dia benar-benar kaget dan terharu sejujurnya.
" Hehe makasih yaaa " sahut Doyoung dengan senyumnya.
Taeil pun langsung mengelus kepala Doyoung dengan lembut, sedangkan Doyoung sendiri memeluk Taeil dengan erat.
Benar-benar erat sekali, dia tak perduli jika nafasnya habis saat itu juga sebenarnya yang penting dia memeluk Taeil.
Aroma parfum Taeil itu selalu enak, Doyoung juga menyukainya makannya dia memeluk Taeil dengan segitu eratnya.
Wangi itu terkadang selalu terbayang-bayang di kepala Doyoung, Taeil masih saja mengelus kepalanya itu dengan lembut.
" Maaf jika saya telah membuat mu kesal tadinya " ucap Taeil tiba-tiba kepada Doyoung.
" Gpp kokk, aku udah maafin " jawab Doyoung dengan senyumnya.
Jangan tertipu dengan judulnya ges, ak tahu kelen lebih suka yg ver panas tapi ak ga buat dulu ya ges ya, lagi males buat itu soalnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/323559488-288-k971457.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
" My 🔞 + Possessive Husband " | Ilyoung. [ END ]
Teen FictionINI BUKU AKU YANG FIRST TENTANG ILYOUNG, I HOPE YOU LIKE AND ENJOY READ THIS BOOK GUYS. Doyoung terpaksa menikahi seorang lelaki yang lebih tuanya darinya karena keluarganya bangkrut dan membutuhkan banyak dana atau uang untuk perusahaan mereka. Doy...